PENGERTIAN DAN TAHAPAN IDEATION

Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam memulai sebuah bisnis. Inspirasi bisa datang kapan saja di mana saja. Mungkin ketika sedang bersantai saat liburan kemarin, tiba-tiba tercetus ide perbaikan proses bisnis atau bahkan ide untuk memulai sesuatu yang benar-benar baru (inovasi). Hampir semua proses inovasi mencakup pembangkitan ide dan pemilihan ide atau peluang. Semua inovasi didasarkan pada ide yang bisa berada di dalam atau di luar perusahaan.

Membangkitkan suatu ide atau ideation adalah proses sistematis dengan tujuan menciptakan dan menangkap ide sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh organisasi, dan itu mencakup elemen yang terkait dengan kreativitas dan detail struktur organisasi untuk mendukung proses tersebut.

Ideation adalah proses menghasilkan ide dan solusi melalui sesi seperti sketching, prototyping, brainstorming, brainwriting, ide terburuk, dan banyak teknik ideation lainnya. Ideation juga merupakan tahap ketiga dalam proses design thinking. Meskipun banyak orang mungkin pernah mengalami sesi brainstorming sebelumnya, tidak mudah untuk memfasilitasi sesi ide yang benar-benar bermanfaat. Ideation seringkali merupakan tahap yang paling menarik dalam proyek design thinking, karena selama ideation, tujuannya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide yang kemudian dapat disaring dan dipotong oleh tim menjadi yang terbaik, paling praktis atau paling inovatif untuk menginspirasi solusi desain dan produk baru dan lebih baik.

Menurut Cooper dan Kleinschmidt (1993) dalam Dorow dkk (2015), perbedaan terbesar antara pemenang dan pecundang ditemukan dalam kualitas kegiatan pra-pengembangan ide. Menghasilkan ide, tanpa fokus, tidak berguna untuk bisnis. Selain itu, mesin-mesin tidak dapat menduplikasi fungsi tertentu dari otak manusia yang kreatif.

Fasilitasi ide adalah tugas yang menantang dan kompleks. Hal ini membutuhkan pengalaman dalam memahami dan mengelola tim, dinamika orang, kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas dan berbagai soft skill lainnya, yang pada kenyataannya sangat sulit untuk dikuasai. Cara terbaik untuk belajar adalah dengan mengambil teori dan teknik yang Anda pelajari dari para ahli, dan kemudian menerapkan dan mengujinya dalam konteks Anda sendiri dan menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda sendiri.

  1. Empati

Dua mode atau tahap pertama design thinking dapat membantu kita mempersiapkan sesi Ideation. Bagian pertama dari persiapan adalah mode Empathize, yang semuanya tentang meneliti dan mengamati dalam studi lapangan dan terlibat dengan atau mendengarkan pengguna Anda. Mode empati akan membantu Anda melakukan penelitian yang relevan dan menjadi ahli instan pada subjek dan mendapatkan empati yang tak ternilai untuk orang yang Anda rancang.

  1. Tentukan / Define

Tahap berikutnya, yang harus Anda perhitungkan saat menyiapkan sesi ide, adalah mode define, yaitu tentang memahami informasi yang tersebar luas yang telah Anda kumpulkan dalam mode pertama. Mendefinisikan melibatkan mensintesis dan memahami semua informasi yang tersedia yang Anda kumpulkan selama mode empathize, dengan menemukan koneksi dan pola. Pada akhir mode define, tujuan Anda adalah membuat pernyataan masalah yang bermakna dan dapat ditindaklanjuti, juga dikenal sebagai point of view (POV).

  1. Ideate

Ketika Anda telah mengembangkan POV Anda, inilah saatnya untuk mulai mencari ide. Ideation membutuhkan pengadopsian karakteristik tertentu secara sengaja, apakah itu alami atau apakah mereka perlu didorong dan dipelajari. Terlepas dari kepribadian atau cara berpikir seseorang, kita semua jatuh ke dalam perangkap menempel pada pola dan dasar yang akrab, dan cenderung menggunakan resep yang sama untuk memecahkan masalah, karena ini mengurangi beban kognitif yang diperlukan. Para ahli dan pemula sama-sama perlu untuk selalu sadar diri dan dengan sengaja berniat untuk mengadopsi beberapa karakteristik berikut, yang menciptakan pikiran terbuka dan lahan subur untuk mencetuskan ide-ide yang tidak konvensional.

  • Beradaptasi: Mampu mengubah cara melihat, memahami, dan memperluas pemikiran saat input baru dihasilkan.
  • Menghubungkan: Mampu menghubungkan konsep, atribut, atau tema yang tampaknya tidak terkait untuk menciptakan kemungkinan baru.
  • Disrupting: Mampu membalikkan kepercayaan, asumsi atau norma yang dianut secara umum untuk memikirkan kembali pendekatan konvensional.
  • Membalik: Mengubah jalan buntu atau kebuntuan menjadi peluang dengan membaliknya atau mengubah arah dengan cepat menuju kelangsungan hidup yang lebih besar.
  • Bermimpi dan berimajinasi: Mampu memvisualisasikan gambaran baru tentang realitas dengan mengubah kebutuhan abstrak menjadi gambar atau cerita yang nyata, sehingga memungkinkan ruang yang dibutuhkan untuk menemukan jembatan ke realitas itu.
  • Eksperimental: Terbuka dan cukup ingin tahu untuk mengeksplorasi kemungkinan dan mengambil risiko; bersedia dan bersemangat untuk menguji ide-ide dan bersemangat untuk menjelajah ke hal yang tidak diketahui.
  • Keingintahuan: Bersedia untuk mengajukan pertanyaan yang tidak nyaman, konyol, atau bahkan gila. Bersedia untuk mengeksplorasi dan mengalami, untuk memahami dan mempelajari sesuatu yang baru dan berbeda.

Ideation adalah proses menghasilkan ide dan solusi melalui sesi seperti sketching, prototyping, brainstorming, brainwriting, ide terburuk, dan banyak teknik ideation lainnya. Ideation juga merupakan tahap ketiga dalam proses design thinking. Meskipun banyak orang mungkin pernah mengalami sesi brainstorming sebelumnya, tidak mudah untuk memfasilitasi sesi ide yang benar-benar bermanfaat. Ideation terdiri dari tiga tahap yaitu empati, define dan ideate.

DAFTAR PUSTAKA

Edward Hidayat & Dr. R. Aditya Kristamtomo Putra, S.T., M.M