PENERAPAN PROTOTYPING DALAM SUATU PROSES KEWIRAUSAHAAN

Adanya prototype di dalam suatu kewirausahaan berguna untuk memperlancar sebuah bisnis yang akan di mulai, seperti yang kita ketahui proses prototyping adalah proses menemukan inovasi juga sebagai sarana inti untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan desain dalam suatu bisnis. Prototipe menguji apakah sebuah ide bisnis layak dengan memberikan spesifikasi untuk produk kerja yang nyata daripada ide teoretis.

Model kerja ini digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi ide dan menentukan apakah desain ini cukup baik untuk menjadi produk akhir. Prototipe bukanlah produk akhir, tetapi digunakan sebagai barometer untuk melihat apakah langkah –  langkah inspirasi dan framing perlu ditinjau kembali untuk lebih menyempurnakan ide. Pada tahap ini model dasar, mock-up, storyboard, dan wireframes dibangun. Prototipe – prototipe ini menggambarkan struktur dengan menunjukkan bentuk fisik ide jika berupa objek, sinopsis jika berupa karya tulis, atau wireframe dan storyboard untuk produk digital.

Karena didalam sebuah prototyping biasanya ditemui solusi yang diusulkan untuk menguji atau memvalidasi ide, asumsi desain, dan aspek lain dari konseptualisasinya dengan cepat dan murah, sehingga perancang yang terlibat dapat membuat penyempurnaan yang sesuai atau kemungkinan perubahan arah. Prototyping termasuk bagian penting dari setiap proses jalannya sebuah bisnis karena membantu untuk menjelajahi pengalaman pengguna yang berbeda, dan menguji perjalanan dan alur pengguna dalam proyek yang dilakukan.

Adapun tahap – tahap dalam proses pembuatan prototype dijelaskan sebagai berikut:

  1. Dengan menyusun ide untuk produk dari desain produk

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan menentukan produk yang akan digunakan dalam proses desain produk

  1. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (membuat input dan outputnya)

  1. Pengujian protoptyping

Dilakukan oleh pelanggan untuk menilai apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2, dan 3.

  1. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

  1. Finishing

Prototyping yang telah diuji dan diterima pelanggan, siap untuk diproduksi oleh suatu bisnis

Prototyping berguna untuk pemasaran suatu bisnis karena terkadang adalah representasi fisik dari konsep abstrak dapat menjadi hal yang diperlukan untuk berhasil mengajukan ide di dalam perusahaan. Sebuah prototipe akan membantu orang untuk melihat nilai ide dan membantu tim pemasaran untuk mengetahui bagaimana mereka akan menjualnya kepada pelanggan. Setelah tim memiliki prototipe tentang apa yang akan mereka tawarkan kepada klien akan membantu mereka mengembangkan kampanye dan meletakkan dasar untuk membuat peluncuran produk berhasil. Sebagai manusia, kita bereaksi jauh lebih positif terhadap hal-hal yang dapat kita lihat atau sentuh, dan ini membuatnya lebih mudah untuk dipresentasikan dan dibujuk. Ini juga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang dimensi dan fungsionalitas produk, memungkinkan Anda untuk menyampaikan nilai inovasi Anda ke target pasar Anda.

Prototyping juga berguna untuk suatu bisnis mendapatkan suntikan dana dari Investor. Karena untuk memperkenalkan ide baru ke pasar yang sudah mapan itu mahal. Oleh karena itu, dalam sebuah bisnis membutuhkan modal, dan investor yang berkomitmen dapat membantu membiayai biaya peluncuran produk tersebut. Sebuah prototipe sangat penting dan membutuhkan beberapa investor untuk mengamankan dukungan.

Namun, tidak seperti tim pemasaran Anda, nilai di sini bukan hanya dalam memamerkan apa yang akan dilakukan produk Anda atau seperti apa bentuknya. Ini juga menunjukkan bahwa tim memiliki dedikasi dan pengetahuan untuk membangun dan memasarkan produk baru yang layak. Pemberi pinjaman potensial akan mendapatkan keyakinan bahwa desain telah ditinjau, dianalisis, dan diuji, dan bahwa dengan dukungan keuangan yang sesuai, produk dapat memasuki pasar dan memberikan pengembalian yang sangat penting.

Arztin Intan Adelya & Dr. R. Aditya Kristamtomo Putra, S.T., M.M