ONLINE SHOPPING MENJADI PILIHAN DI MASA PANDEMI
Virus Corona sudah memakan banyak korban sejak pertama kali virus ini ditemukan, sudah ratusan, ribuan, bahkan jutaan korban meninggal akibat virus ini. Virus ini mudah sekali menyebar. Virus corona dapat ditularkan dari manusia ke manusia yang terinfeksi. Bahkan virus ini dapat menempel di permukaan benda yang berada di sekitar pasien terinfeksi. Virus ini merupakan virus baru yang muncul pertama kali di kota Wuhan, Hubei, China (Hui, et al., 2020). Dengan sangat cepat virus ini menyebar ke seluruh dunia dan menghantui semua negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hingga saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berjuang untuk memberantas kasus dari virus corona ini. Para dokter dan tenaga medis lainnya angkat bicara guna memberikan penjelasan singkat pada masyarakat maupun memerikan himbauan agar tetap menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan tak banyak keluar rumah. Gejala umum bagi orang yang telah terinfeksi berupa demam 38°C, batuk kering, dan sesak nafas serta dampak paling buruk untuk manusia ialah kematian. Beberapa upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk menangani penyebaran virus covid-19 ini, diantaranya adalah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara bertahap di wilayah – wilayah yang terindikasi mempercepat penyebaran virus covid-19. Penerapan PSBB setidaknya memberikan dampak yang signifikan bagi kegiatan masyarakat.
Pandemi COVID-19 mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi, di tingkat global. Performa sebagian besar sektor industri mengalami penurunan. UMKM, terutama di sektor pariwisata dan ritel mengalami dampak negatif yang signifikan. Guna mengurangi dampak negatif pandemi COVID-19 terhadap perekonomian nasional, pemerintah Indonesia menerapkan beberapa program salah satunya yaitu pemberian Bantuan Langsung Tunai atau yang dikenal dengan istilah BLT. Namun tidak semua masyarakat dapat menerima bantuan dari pemerintah ini. Maka dari itu, untuk masyarakat yang tidak menerima BLT ini tetap harus memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Program PSBB yang terus dilaksanakan, namun kebutuhan hidup selama masa PSBB juga harus selalu terpenuhi. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang akhirnya menggunakan e-commerce untuk berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dapat dilihat bahwa 31% responden mengalami peningkatan aktivitas belanja online selama pandemi berlangsung, 41% responden tidak mengalami perubahan dalam aktivitas berbelanja online sebelum dan sesudah pandemi, dan sisanya yaitu sebesar 28 responden justru mengalami penurunan aktivitas belanja online selama pandemi dibandingkan sebelum adanya pandemi. Menurut survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistika (2020) bahwa para responden yang mengalami penurunan aktivitas belanja online selama pandemi, 55%-nya juga mengalami penurunan pendapatan.
Selama pandemi ini telah membuat hamper semua sektor kehidupan melambat, membuat masyarakat harus segera dapat berdaptasi agar tetap menjalani aktivitasnya. Berbagai kegiatan dilakukan secara digital, seperti belajar, bekerja, latihan fisik, dan tidak ketinggalan pula kegiatan berbelanja. Hal ini yang mungkin membuat 31% responden mengalama peningkatan kegiatan aktivitas berbelanja online. Dirasa mudah, efisien, cukup efektif, dan terdapat beberapa diskon atau potongan harga yang disediakan oleh beberapa e-commerce membuat masyarakat lebih memilih berbelanja online selama masa pandemi.
Menurut Fatoni, dkk (2020) bahwa penggunaan aplikasi belanja online melonjak hingga 300% Ketika pemerintah menerepkan PSBB dan program social distancing, hal ini tentu mempengaruhi kegiatan belanja fisik seperti di pasar dan pusat perbelanjaan. Bahkan menurut Analytics Data Advertising yang dikutip dari Republika (2020) kunjungan di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta mengalami penurunan hingga 50% dibandingkan awal tahun 2020.
Sumber :
Badan Pusat Statistik. (2020). Hasil Survei Sosial Demografi Dampak COVID-19. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.
Hui, D. S., Madani, T. A., Ntoumi, F., Kock, R., Dar, O., et al. (2020). The continuing 2019-nCoV epidemic threat of novel coronaviruses to global health— The latest 2019 novel coronavirus outbreak in Wuhan, China. International Journal of Infectious Diseases, 91, 264–66.
Republika. (2020). Covid-19 Mewabah, Perilaku Konsumen Jungkir Balik. https://republika.co.id/berita (diakses 23 Mei 2020).