Online Privat Tutor: Tinjauan Riset (Part 1)

Para sarjana telah sering membahas topik les privat tambahan, memperdebatkan apakah les privat tambahan adalah tambahan positif untuk proses pendidikan (Baker, Akiba, LeTendre, & Wiseman, 2001; T. Bray, 1999). Berbagai sudut pandang telah muncul dari perdebatan yang sedang berlangsung ini. Beberapa sarjana prihatin dengan masalah kesenjangan sosial yang tampak sebagai produk privatisasi dalam pembelajaran (M. Bray, 2010), sementara yang lain mempertanyakan efektivitas dan dampak positif terukur dari les privat (Hof, 2014; Zhan, Bray, Wang, Lykins, & Kwo, 2013). Meskipun demikian, sebagian besar sarjana setuju bahwa sektor pendidikan dapat belajar dari beberapa aspek positif dari les tambahan swasta.

 

Wawasan positif seperti pertumbuhan yang cepat, efektivitas, dan popularitas di kalangan orang tua dan siswa (M. Bray & Lykins, 2012). Salah satu aspek yang baru muncul dalam beberapa tahun terakhir adalah les privat online. Les privat online telah menunjukkan masa depan yang menjanjikan untuk berkembang di tahun-tahun mendatang. Mempertimbangkan bagaimana les privat tradisional dapat memberikan wawasan baru kepada pendidik tentang sistem pendidikan, memahami les privat online juga dapat membantu pendidik lebih memahami pembelajaran online atau les secara umum.

 

Bimbingan pribadi online didefinisikan sebagai area di mana perusahaan les privat memanfaatkan internet dan alat teknologi lainnya untuk memberikan pendidikan tambahan bagi siswa (Ventura & Jang, 2010). Jenis les privat ini umum di beberapa negara seperti di negara-negara Asia, Kanada, Cina, Hongkong, Republik Korea, Malaysia, dan Rusia (Davies & Aurini, 2006; Kenayathulla, 2016; Kim & Park, 2010; Kozar, 2012; Kwok, 2010; Zhan et al., 2013).

 

Berlanjut ke part 2

 

Referensi:

 

Baker, D. P., Akiba, M., LeTendre, G. K., & Wiseman, A. W. (2001). Worldwide shadow education: Outside-school learning, institutional quality of schooling, and cross-national mathematics achievement. Educational Evaluation and Policy Analysis, 23(1), 1-17.

Bray, M. (2010). Researching shadow education: Methodological challenges and directions. Asia Pacific Education Review, 11(1), 3-13.

Bray, M., & Lykins, C. (2012). Shadow education: Private supplementary tutoring and its implications for policy makers in Asia: Asian Development Bank.

Bray, T. (1999). The shadow education system: Private tutoring and its implications for planners: UNESCO International Institute for Educational Planning.

Davies, S., & Aurini, J. (2006). The franchising of private tutoring: A view from Canada. Phi Delta Kappan, 88(2), 123-128.

Hof, S. (2014). Does private tutoring work? The effectiveness of private tutoring: A nonparametric bounds analysis. Education Economics, 22(4), 347-366.

Kenayathulla, H. B. (2016). Research on private tutoring in Malaysia: Methodological insights from a quantitative study Researching Private Supplementary Tutoring (pp. 49-58): Springer.

Kim, J.-H., & Park, D. (2010). The determinants of demand for private tutoring in South Korea. Asia Pacific Education Review, 11(3), 411-421.

Kozar, O. (2012). Use of synchronous online tools in private English language teaching in Russia. Distance Education, 33(3), 415-420.

Kwok, P. L. Y. (2010). Demand intensity, market parameters and policy responses towards demand and supply of private supplementary tutoring in China. Asia Pacific Education Review, 11(1), 49-58.

Ventura, A., & Jang, S. (2010). Private tutoring through the internet: Globalization and offshoring. Asia Pacific Education Review, 11(1), 59-68.

Zhan, S., Bray, M., Wang, D., Lykins, C., & Kwo, O. (2013). The effectiveness of private tutoring: Students’ perceptions in comparison with mainstream schooling in Hong Kong. Asia Pacific Education Review, 14(4), 495-509.

SATRIA FADIL PERSADA, S.KOM., MBA., PH.D