MERAUP OMZET 400 TON (LEBIH DARI 3,5 M) PER BULAN DENGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT (Part 2)

UD Sumber Jaya merupakan ritel tradisional dimana struktur organisasinya sangat pendek. Pak Ilham sebagai pimpinan perusahaan mendapatkan pengetahuan dari pengamatannya terhadap pemasok dan konsumen. Selanjutnya dilakukan sharing pengetahuan langsung kepada bagian gudang dan pengiriman. Dimana bagian ini akan terus melakukan update tentang perputaran barang. Terutama akan fokus mengamati produk dari 7 mitra pemasok strategis. Ketersediaan produk diperhitungkan berdasarkan pada tren penjualan reseller.

Pemasok strategis telah dimiliki oleh UD Sumber Jaya, selanjutnya disusun strategi distribusi produk. Terdapat 3 jalur distribusi, pertama adalah menggunakan reseller. Penentuan mitra reseller dilakukan berdasarkan durasi operasional toko, kejelasan aset fisik toko, dan wilayah jangkauan konsumen toko mitra. Jalur distribusi kedua adalah project, dimana saat ini UD Sumber Jaya merupakan e-warong yang merupakan mitra penyalur program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dalam satu bulan, UD Sumber Jaya menyalurkan bantuan beras sebanyak 25 ton untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari BPNT. Jalu distribusi produk ketiga adalah menjangkau langsung end user di toko UD Sumber Jaya, dimana konsumen dapat berkunjung ke toko dan langsung melakukan pembelian.

Model manajemen pengetahuan pada UD Sumber Jaya ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

Gambar 1. Implementasi Knowledge Management Pada UD Sumber Jaya

Implementasi knowledge management yang tepat, cepat, dan akurat terbukti mampu meningkatkan kinerja perusahaan ditengah persaingan yang bergejolak.

  1. Supply Chain pada UD Sumber Jaya

Pengetahuan menjadi hal yang sangat penting dan berperan besar pada pengkondisian manajemen rantai pasok ritel tradisional. Supply Chain pada UD Sumber Jaya mengalami perubahan pada masa pandemic. Dari hulu dilakukan filterisasi mitra strategis dan pada hilir dilakukan beberapa model channel distribusi produk. Channel yang pertama adalah program reseller. UD Sumber Jaya menitipkan beras kepada reseller strategis, apabila dalam 2 minggu dapat terjual 15 ton maka reseller tersebut dikatakan strategis. Channel distribusi kedua adalah dengan penjualan langsung di toko. Channel distribusi yang ketiga adalah project BPNT. Dengan kualitas produk dan stabilitas kuantitas serta harga yang terjangkau karena memiliki kekuatan pemasok, UD Sumber Jaya bergabung menjadi e-warong penyalur BPNT, mendistribusikan produk 25 ton per bulan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain itu, banyak juga toko ritel yang merupakan agen penyalur BPNT mengambil produk dari UD Sumber Jaya karena alasan kualitas produk, stabilitas kuantitas, dan harga yang terjangkau.

Manajemen rantai pasok berdasarkan manajemen pengetahuan pada UD Sumber Jaya digambarkan pada model berikut :

Gambar 2. Supply Chain pada UD Sumber Jaya

Manajemen pengetahuan adalah solusi atas hambatan pada supply chain. Manajemen pengetahuan dilihat pada tingkat rantai pasokan menjadi keunggulan bersaing perusahaan, dimana pemasok dipandang sebagi kunci untuk pengetahuan dan sumber kemampuan unik.

Sumber:

Distanont, A., & Khongmalai, O. (2018). The role of innovation in creating a competitive advantage. Kasetsart Journal of Social Sciences, 41(1),1–7. https://doi.org/10.1016/j.kjss.2018.07.009

Febby Candra Pratama, S.E., M.M.