MENGUNGKAP POTENSI DAN TANTANGAN KECERDASAN BUATAN (AI) DALAM DUNIA BISNIS: PELUANG INOVASI DAN ISU ETIKA YANG PERLU DIPERHATIKAN

MENGUNGKAP POTENSI DAN TANTANGAN KECERDASAN BUATAN (AI) DALAM DUNIA BISNIS: PELUANG INOVASI DAN ISU ETIKA YANG PERLU DIPERHATIKAN

Penulis: Hany Azza Umama, SE., MM.

Apa itu AI?

Kecerdasan Buatan (AI) adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk belajar, berpikir, dan melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Misalnya, AI bisa mengenali wajah dalam foto, memahami perintah suara, atau bahkan memberi rekomendasi film yang mungkin Anda sukai. Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan data yang sangat banyak dan algoritma untuk “belajar” dari pengalaman dan membuat keputusan. Teknologi ini sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada asisten virtual di ponsel, sistem navigasi mobil, hingga aplikasi belanja online yang memberi rekomendasi produk. Dengan terus berkembang, AI membuka banyak peluang baru untuk membuat hidup kita lebih mudah, efisien, dan penuh inovasi.

 

Pemanfaatan AI di dunia Bisnis dan Industri: Peluang dan Tantangan

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini menjadi salah satu teknologi yang paling berpengaruh dalam mendorong kemajuan dunia usaha. Berbagai studi menunjukkan bahwa penerapan AI mampu meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas perusahaan secara signifikan. Sebuah penelitian di Tiongkok (Zhai & Liu, 2023) menemukan bahwa inovasi teknologi AI membantu perusahaan—terutama yang berskala besar, milik negara, dan padat karya—untuk memangkas biaya, mempercepat transformasi digital, dan meningkatkan kualitas inovasi. Sementara itu, riset di Jerman (Czarnitzki et al., 2023) juga mengungkap bahwa penggunaan AI, baik yang bersifat dasar maupun yang intensif, berkaitan erat dengan peningkatan kinerja perusahaan. Dengan dukungan data dan metode ilmiah yang kuat, temuan-temuan ini menegaskan bahwa AI bukan hanya alat bantu teknologi, tetapi juga strategi kunci bagi perusahaan untuk tetap unggul dan berkelanjutan di era digital saat ini. Di samping itu, integrasi AI telah mengubah cara bisnis beroperasi, meningkatkan pengambilan keputusan, serta memperluas peluang inovasi dalam berbagai sektor industri.

Namun demikian, peningkatan adopsi AI juga membawa sejumlah tantangan, khususnya dalam aspek etika. Penggunaan AI dalam dunia usaha menimbulkan kekhawatiran terkait perlindungan data pribadi, bias algoritmik, transparansi proses, serta tanggung jawab dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan otomatis (Maiti et al., 2025). Selain risiko penyalahgunaan data, perusahaan juga menghadapi dampak sosial-ekonomi seperti pergeseran tenaga kerja dan perubahan sikap konsumen terhadap teknologi. Tantangan ini semakin kompleks karena bervariasi tergantung pada faktor usia, gender, negara, bidang profesi, dan umur organisasi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengembangkan tata kelola AI yang etis dan berpusat pada manusia, serta menyeimbangkan antara efisiensi bisnis dengan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan jangka panjang (Maiti et al., 2025). Dengan pendekatan ini, kepercayaan pelanggan dapat dibangun, dan adopsi AI pun menjadi lebih inklusif serta bertanggung jawab.

 

Sumber:

  • Zhai, S., & Liu, Z. (2023). Artificial intelligence technology innovation and firm productivity: Evidence from China. Finance Research Letters58, 104437. https://doi.org/10.1016/j.frl.2023.104437
  • Czarnitzki, D., Fernández, G. P., & Rammer, C. (2023). Artificial intelligence and firm-level productivity. Journal of Economic Behavior & Organization211, 188-205. https://doi.org/10.1016/j.jebo.2023.05.008
  • Maiti, M., Kayal, P., & Vujko, A. (2025). A study on ethical implications of artificial intelligence adoption in business: challenges and best practices. Future Business Journal11(1), 34. https://doi.org/10.1186/s43093-025-00462-5