Menghadirkan Solusi untuk bank Jenius, 3 Mahasiswa Jurusan EBC meraih Juara 2 dalam Kompetisi Manajemen Nasional 2024
Pada tanggal 18 Oktober 2024 kemarin, tiga mahasiswa yaitu Donna Aurel Valenia, Sulton Ahmad Hamadah, dan Elysia Annabele dari Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang berhasil membawa pulang piala kemenangan dalam Lomba Kompetisi Manajemen Nasional yang digelar di Universitas Negeri Malang dengan tema “Sustain Tech Challenge: Harmonizing Industry 4.0 and 5.0 – Innovate for Sustainable Business Growth to Fulfill SDGs Number 8,”. Topik yang mereka harus bawakan adalah tentang Bank Digital Jenius milik BTPN yang kini mulai kalah bersaing dengan bank digital lainnya. Mereka menunjukkan inovasi yang luar biasa dan mempresentasikan ide brilian mereka dengan judul “Program Pinjaman Berbasis Investasi untuk Meningkatkan Disiplin Finansial Pengguna Jenius.”
Seperti yang kita tahu, masyarakat Indonesia saat ini cenderung konsumtif. Data menunjukkan bahwa perilaku ini terus meningkat, dan sayangnya, banyak masyarakat yang terjebak dalam pinjaman online untuk mengimbangi sifat komsumtif mereka yang justru malah membuat keadaan semakin rumit. Dalam situasi ini, memang benar adanya bahwa Bank Jenius milik BTPN mulai kalah saing dengan bank-bank digital lainnya yang menawarkan fitur yang lebih menarik dan layanan yang lebih baik untuk penggunanya. Maka, tim Binus berinisiatif menciptakan solusi yang tak hanya membuat Jenius tetap relevan, tetapi juga membantu penggunanya lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Tak bisa dipungkiri, persaingan di dunia bank digital di Indonesia semakin ketat. Selain Jenius, di Indonesia mulai banyak kompetitor seperti SeaBank milik Shopee, Bank Neo Commerce, Blu milik BCA yang juga mulai menarik perhatian pengguna khususnya Gen Z. Dengan fitur-fitur menarik dan inovatif yang ditawarkan, para kompetitor ini terus berusaha merebut hati konsumen. Oleh karena itu, penting bagi Jenius untuk terus berinovasi agar tetap menjadi pilihan utama.
Tren pengguna layanan bank digital di Indonesia menunjukkan angka yang mengesankan. Menurut OJK, jumlah pengguna bank digital telah mencapai lebih dari 30 juta pada tahun 2023, dan tren ini diprediksi akan terus meningkat. Generasi muda semakin memilih solusi digital karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan. Inilah saatnya bagi Jenius untuk beradaptasi dan menghadirkan solusi yang lebih segar dan relevan bagi penggunanya.
Konsep yang mereka paparkan untuk Jenius adalah program pinjaman berbasis investasi, yang bertujuan untuk mengajarkan pengguna Jenius tentang pentingnya disiplin finansial. Alih-alih hanya meminjam uang, pengguna diajak untuk berinvestasi dan memahami cara mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat bisa terhindar dari jeratan hutang dan menikmati manfaat finansial jangka panjang.
Keberhasilan tim mahasiswa Binus dalam lomba ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi dapat mengubah permainan di dunia perbankan digital. Dengan program pinjaman berbasis investasi ini, mereka tidak hanya memperkuat posisi Jenius di pasar, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 8, yang fokus pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Semoga ide-ide segar ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua! Selamat untuk Donna Aurel Valenia, Sulton Ahmad Hamadah, dan Elysia Annabele yang telah membanggakan BINUS terutama jurusan EBC (Enterpreneur Businese Creation).