Memahami The Design of Experiences

Memahami The Design of Experiences
Penulis: Riefky prabowo, SE., MBA
Dalam dunia startup, menciptakan produk atau layanan yang luar biasa tidak cukup jika pengalaman pengguna (user experience) diabaikan. Dalam Change by Design, Tim Brown menyoroti bagaimana desain pengalaman (design of experiences) bukan sekadar tentang estetika atau antarmuka, tetapi tentang bagaimana produk atau layanan dirasakan oleh pengguna dalam interaksi nyata (Brown, 2009). Founders yang memahami konsep ini akan mampu menciptakan solusi yang tidak hanya fungsional tetapi juga membangun keterikatan emosional dengan pengguna. Dengan menempatkan pengalaman sebagai inti dari inovasi, perusahaan dapat menciptakan loyalitas yang lebih kuat dan meningkatkan retensi pelanggan.
Pendekatan desain pengalaman menuntut para founder untuk melihat produk mereka bukan sebagai entitas terisolasi, tetapi sebagai bagian dari ekosistem yang lebih besar. Brown menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan emosional dari pengguna, di mana setiap interaksi, baik langsung maupun tidak langsung, membentuk persepsi mereka terhadap sebuah brand (Brown, 2009). Oleh karena itu, founders perlu merancang pengalaman secara holistik—dari tahap pertama kali pengguna menemukan produk, saat mereka menggunakannya, hingga bagaimana mereka menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Dalam dunia digital saat ini, pengalaman yang dirancang dengan baik bisa menjadi faktor pembeda utama di tengah persaingan pasar yang ketat.
Selain menciptakan pengalaman yang menyenangkan, pemahaman tentang design of experiences juga membantu founders dalam mengelola ekspektasi pengguna. Brown menjelaskan bahwa pengalaman tidak hanya ditentukan oleh produk yang digunakan, tetapi juga oleh emosi dan persepsi yang ditimbulkan selama proses tersebut (Brown, 2009). Jika sebuah startup gagal memahami hal ini, mereka mungkin menciptakan solusi yang secara teknis canggih, tetapi tidak dapat diterima oleh pengguna karena kurangnya elemen pengalaman yang intuitif dan menarik. Dengan memahami cara pengguna berinteraksi dengan produk secara menyeluruh, founders dapat meminimalkan gesekan dalam adopsi teknologi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pada akhirnya, design of experiences adalah tentang menciptakan perjalanan pengguna yang bermakna dan berkesan. Brown menekankan bahwa inovasi sejati terjadi ketika pengalaman yang diciptakan mampu memenuhi kebutuhan fungsional dan emosional pengguna (Brown, 2009). Oleh karena itu, bagi para founders, memahami konsep ini bukan hanya sekadar strategi pemasaran, tetapi sebuah pendekatan mendasar dalam menciptakan solusi yang berdaya tahan dan relevan di era digital. Dengan menempatkan pengalaman pengguna sebagai prioritas utama, startup dapat membangun hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Referensi:
Brown, T. (2009). Change by Design: How Design Thinking Creates New Alternatives for Business and Society. Harper Business.