Keberlanjutan dalam Industri Fashion: Dari Fast Fashion ke Slow Fashion

Keberlanjutan dalam Industri Fashion: Dari Fast Fashion ke Slow Fashion

Penulis: Riesta Devi Kumalasari, S.E.,M.M.

Industri fashion saat ini menghadapi tantangan besar terkait dampak lingkungan dan sosial yang dihasilkan dari model bisnis fast fashion. Konsep fast fashion merujuk pada produksi massal pakaian dengan desain yang cepat berubah, seringkali dengan biaya rendah yang mengabaikan keberlanjutan. Menurut Joy et al. (2012), industri fast fashion memiliki dampak negatif besar terhadap lingkungan, termasuk polusi air dan tanah akibat limbah tekstil yang tidak terkelola dengan baik. Selain itu, penggunaan bahan sintetis yang tidak dapat terurai juga meningkatkan jejak karbon industri fashion secara signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, muncul gerakan slow fashion, yang menekankan kualitas dan keberlanjutan daripada kuantitas dan kecepatan produksi.

Slow fashion berfokus pada pembuatan produk yang tahan lama, menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, serta mendukung etika kerja yang adil dalam proses produksinya. Fletcher (2014) mengemukakan bahwa slow fashion berupaya mengubah paradigma industri fashion dengan mempertimbangkan siklus hidup produk, dari desain hingga akhir penggunaan. Pendekatan ini mendukung konsep daur ulang dan pengurangan limbah, serta mendorong konsumen untuk membeli lebih sedikit, tetapi dengan kualitas yang lebih tinggi. Sebuah studi oleh Pedersen et al. (2018) menunjukkan bahwa konsumen semakin tertarik pada fashion yang berkelanjutan, dengan banyak merek yang mulai mengadopsi praktik slow fashion sebagai strategi diferensiasi. Meskipun demikian, tantangan untuk mengubah kebiasaan konsumen yang terbiasa dengan fast fashion masih tetap ada, sehingga memerlukan kolaborasi antara produsen, konsumen, dan pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan dalam industri ini.

Referensi:

  1. Joy, A., Sherry, J. F., Venkatesh, A., Wang, J. J., & Chan, R. (2012). “Fast Fashion, Sustainability, and the Ethical Appeal of Luxury Brands.” Fashion Theory, 16(3), 273-295.
  2. Fletcher, K. (2014). “Sustainable Fashion and Textiles: Design Journeys.” Earthscan from Routledge.
  3. Pedersen, E. R., & Gwozdz, W. (2018). “The Slow Fashion Movement: A Pathway to a More Sustainable Fashion Industry.” Journal of Business Research, 87, 381-389.