Green Technology: Peluang Kewirausahaan di Sektor Energi Terbarukan

Green Technology: Peluang Kewirausahaan di Sektor Energi Terbarukan 

Perkembangan teknologi hijau dan energi terbarukan telah membuka peluang besar bagi para wirausahawan untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Sektor energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan biomassa, menawarkan berbagai peluang bisnis yang menjanjikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Karmaker et al. (2020), investasi global dalam energi terbarukan terus meningkat, mencapai $282,2 miliar pada tahun 2019. Peningkatan ini menunjukkan adanya potensi pasar yang besar bagi para wirausahawan yang ingin terjun ke industri energi bersih. Selain itu, kebijakan pemerintah di berbagai negara yang mendukung pengembangan energi terbarukan juga turut menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis di sektor ini. 

Salah satu area yang menawarkan peluang signifikan adalah teknologi penyimpanan energi. Seiring dengan meningkatnya penggunaan energi terbarukan yang bersifat intermiten, kebutuhan akan sistem penyimpanan energi yang efisien dan terjangkau semakin mendesak. Studi yang dilakukan oleh Sinsel et al. (2020) mengidentifikasi bahwa inovasi dalam teknologi baterai dan sistem penyimpanan energi lainnya merupakan faktor kunci dalam mempercepat transisi menuju energi bersih. Para wirausahawan dapat mengembangkan solusi penyimpanan energi yang inovatif, mulai dari baterai lithium-ion yang lebih efisien hingga teknologi penyimpanan energi alternatif seperti hidrogen. Selain itu, peluang juga terbuka lebar dalam pengembangan smart grid dan manajemen energi, di mana teknologi digital dan kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan distribusi dan konsumsi energi terbarukan. 

Dalam konteks Indonesia, pengembangan energi terbarukan juga membuka peluang besar bagi wirausahawan lokal. Menurut penelitian Erdiwansyah et al. (2021), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, terutama dalam hal energi panas bumi, surya, dan biomassa. Namun, pemanfaatan potensi ini masih belum optimal. Hal ini menciptakan ruang bagi para wirausahawan untuk mengembangkan solusi energi terbarukan yang sesuai dengan kondisi geografis dan sosial-ekonomi Indonesia. Misalnya, pengembangan sistem tenaga surya off-grid untuk daerah terpencil atau pemanfaatan limbah pertanian untuk produksi bioenergi. Selain itu, kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional juga menciptakan insentif bagi pengembangan bisnis di sektor ini. 

Oleh : Riesta Devi Kumalasari, S.E.,M.M. 

Referensi: 

  1. Karmaker, A. K., Rahman, M. M., Hossain, M. A., & Ahmed, M. R. (2020). Exploration and corrective measures of greenhouse gas emission from fossil fuel power stations for Bangladesh. Journal of Cleaner Production, 244, 118645. 
  1. Sinsel, S. R., Riemke, R. L., & Hoffmann, V. H. (2020). Challenges and solution technologies for the integration of variable renewable energy sources—a review. Renewable Energy, 145, 2271-2285. 
  1. Erdiwansyah, E., Mahidin, M., Mamat, R., Sani, M. S. M., Khoerunnisa, F., & Kadarohman, A. (2021). Target and demand for renewable energy across 10 ASEAN countries by 2040. The Electricity Journal, 34(2), 106903.