Gaya Hidup Wirausaha Digital Nomad dan Dampaknya terhadap Keseimbangan Kehidupan Kerja

Gaya Hidup Wirausaha Digital Nomad dan Dampaknya terhadap Keseimbangan Kehidupan Kerja
Penulis: Agung Purnomo
Manfaat Fleksibilitas Kerja bagi Wirausaha Digital Nomad
Pengembara digital atau digital nomad adalah seseorang yang menggunakan teknologi untuk bekerja secara jarak jauh sambil tetap bepergian. Gaya hidup ini ditandai dengan mobilitas tinggi, fleksibilitas, dan kemandirian (Kozak et al., 2024). Gaya hidup wirausahawan pengembara digital menawarkan manfaat signifikan dalam hal fleksibilitas kerja dan bisnis, yang memungkinkan individu terbebas dari kendala lingkungan kantor tradisional. Fleksibilitas ini memungkinkan digital nomad untuk bekerja dan berbisnis pada jam dan lokasi yang bervariasi, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja (Arisoy, 2024). Selain itu, kemampuan untuk memadukan pekerjaan dan bisnis dengan perjalanan menumbuhkan gaya hidup unik yang mendorong pertumbuhan dan eksplorasi pribadi, yang berkontribusi positif terhadap kualitas hidup mereka secara keseluruhan (Arifa et al., 2022). Namun, kebebasan ini juga dapat menimbulkan tantangan dalam menjaga batasan yang jelas antara pekerjaan bisnis dan waktu luang, yang memerlukan strategi yang efektif untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance) yang sehat (Cook, 2020)
Strategi Wirausaha Digital Nomad dalam Mencapai Keseimbangan Kerja-Hidup
Untuk mengatasi tantangan ini, wirausahawan digital nomad sering kali menerapkan strategi bisnis khusus untuk membedakan pekerjaan dan bisnis dari waktu luang. Menetapkan rutinitas harian yang terstruktur, menetapkan jam kerja yang jelas, dan memanfaatkan ruang kerja dan bisnis bersama adalah praktik umum yang membantu menjaga produktivitas sekaligus menyediakan kegiatan rekreasi (Nash et al., 2021). Selain itu, terlibat dalam kegiatan yang berpusat pada komunitas dan berjejaring dengan para pengembara digital lainnya dapat memberikan dukungan sosial, yang selanjutnya meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja mereka (Adriansyah & Muhliansyah, 2022). Dengan mengelola waktu dan lingkungan mereka secara sadar, para pengembara digital dapat menikmati manfaat gaya hidup mereka sekaligus mengurangi potensi kerugian yang terkait dengan mobilitas dan integrasi kerja dan bisnis yang konstan (Rainoldi et al., 2024).
References:
- Adriansyah, M. A., & Muhliansyah, M. (2022). Improving Personal Life in Mental Health to Build Work-Life Balance in The Era of Digitalization. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(4). https://doi.org/10.30604/jika.v7i4.1387
- Arifa, Y. N., Khapova, S. N., & El Baroudi, S. (2022). Digital nomading as identity work: Career change shapes what they love about work and life. SA Journal of Industrial Psychology, 48. https://doi.org/10.4102/sajip.v48i0.2008
- Arisoy, B. (2024). Digital nomadism and the tourism industry labor markets. Worldwide Hospitality and Tourism Themes, 16(3), 383–395. https://doi.org/10.1108/WHATT-03-2024-0062
- Cook, D. (2020). The freedom trap: digital nomads and the use of disciplining practices to manage work/leisure boundaries. Information Technology & Tourism, 22(3), 355–390. https://doi.org/10.1007/s40558-020-00172-4
- Kozak, M., Cetin, G., & Alrawadieh, Z. (2024). Repositioning Work and Leisure: Digital Nomads Versus Tourists. International Journal of Tourism Research, 26(4). https://doi.org/10.1002/jtr.2732
- Nash, (Evyn) Caleece, Jarrahi, M. H., & Sutherland, W. (2021). Nomadic work and location independence: The role of space in shaping the work of digital nomads. Human Behavior and Emerging Technologies, 3(2), 271–282. https://doi.org/10.1002/hbe2.234
- Rainoldi, M., Ladkin, A., & Buhalis, D. (2024). Blending work and leisure: a future digital worker hybrid lifestyle perspective. Annals of Leisure Research, 27(2), 215–235. https://doi.org/10.1080/11745398.2022.2070513