Entrepreneurship in the Tourism Industry: Strategi Penguatan Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia
Entrepreneurship in the Tourism Industry: Strategi Penguatan Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia
Penulis: Dr. Murniati, SE.,M.Si
Pendahuluan
Pariwisata merupakan sektor strategis yang berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penguatan devisa negara. Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, dan kuliner yang berpotensi besar sebagai daya tarik wisata unggulan. Optimalisasi potensi ini membutuhkan dukungan dari wirausaha lokal yang inovatif di sektor pariwisata. Dalam Penelitian (Murniati et al., 2021)menyoroti pengaruh faktor individu dan sosial terhadap partisipasi masyarakat dalam kewirausahaan pariwisata serta dampaknya terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, menunjukkan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam memperkuat sektor pariwisata secara berkelanjutan.
Temuan Kunci Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model logit regression berdasarkan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) dari 33 provinsi di Indonesia. Hasilnya mengidentifikasi empat variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlibatan individu dalam kewirausahaan di sektor pariwisata, yaitu entrepreneurship, gender, marital status, dan location. Berikut penjelasan yang lebih mendalam:
- Entrepreneurship – Pendorong Utama Pertumbuhan Pariwisata
Berdasarkan Hasil penelitian bahwa semakin tinggi tingkat kewirausahaan, semakin besar peluang sektor pariwisata untuk tumbuh. Variabel entrepreneurship memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan sektor pariwisata (p < 0.05).
Artinya, individu atau kelompok yang terlibat dalam bisnis pariwisata (seperti penginapan, transportasi, kuliner, atau jasa wisata) berperan langsung dalam menciptakan nilai tambah ekonomi lokal. Wirausaha bukan hanya pencipta lapangan kerja, tetapi juga menjadi aktor inovasi sosial dan ekonomi yang mampu mengubah sumber daya lokal menjadi produk wisata bernilai global. Temuan ini memperkuat teori entrepreneurial multiplier effect, di mana aktivitas usaha mikro di sektor pariwisata dapat menstimulasi pertumbuhan sektor lain seperti perdagangan, pertanian, dan transportasi.
- Gender – Peran Strategis Perempuan dalam Pariwisata
Variabel gender juga menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap sektor pariwisata. Penelitian ini menegaskan bahwa perempuan memainkan peran penting dalam pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya pada bidang hospitality, komunikasi, dan ekonomi kreatif. Perempuan terbukti memiliki kemampuan multitasking, empati tinggi, serta kecakapan interpersonal yang menjadi modal penting dalam bisnis berbasis layanan (service-oriented industry). Peningkatan partisipasi perempuan dalam kewirausahaan pariwisata juga sejalan dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) poin 5 tentang kesetaraan gender. Dengan mendorong perempuan menjadi pelaku utama bisnis wisata, Indonesia dapat memperluas basis ekonomi inklusif sekaligus memperkuat fondasi sosial masyarakat.
- Marital Status – Stabilitas dan Komitmen dalam Bisnis
Temuan lain yang menarik adalah bahwa status pernikahan memiliki pengaruh positif terhadap keterlibatan dalam sektor pariwisata. Pelaku usaha yang sudah menikah cenderung memiliki motivasi ekonomi yang lebih kuat dan tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi untuk menjaga stabilitas finansial keluarga. Selain itu, adanya dukungan dari pasangan atau anggota keluarga juga meningkatkan kemampuan resilien dan keberlanjutan bisnis. Dalam konteks ini, kewirausahaan di sektor pariwisata sering kali berkembang dalam bentuk usaha keluarga (family business) yang diwariskan lintas generasi dan berakar kuat pada nilai-nilai lokal. Hal ini selaras dengan konsep entrepreneurial households (Alsos et al., 2014), di mana keluarga bukan hanya sumber modal sosial, tetapi juga sistem pendukung utama bagi keberlanjutan usaha pariwisata.
- Location – Ketimpangan Wilayah dan Tantangan Pembangunan
Berbeda dengan variabel lainnya, lokasi asal pengusaha menunjukkan pengaruh negatif terhadap sektor pariwisata. Pengusaha yang berasal dari wilayah Jawa–Bali justru cenderung memiliki dampak relatif lebih kecil terhadap pertumbuhan pariwisata nasional. Hal ini disebabkan oleh adanya ketimpangan infrastruktur dan konsentrasi ekonomi yang masih tinggi di wilayah tersebut. Sementara di luar Jawa–Bali, potensi pariwisata yang besar sering kali belum terkelola optimal akibat keterbatasan aksesibilitas, teknologi, dan permodalan. Temuan ini mengindikasikan perlunya pemerataan pembangunan kewirausahaan pariwisata antarwilayah. Pemerintah perlu mendorong insentif investasi, pembiayaan mikro, serta pelatihan wirausaha di daerah-daerah potensial seperti Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Sumatra agar pariwisata tidak hanya terpusat di pulau Jawa dan Bali.
Implikasi bagi Pembangunan Ekonomi Nasional
Penelitian ini menegaskan bahwa pariwisata berbasis kewirausahaan mampu menjadi motor pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Implikasinya mencakup:
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan pendidikan vokasional di bidang pariwisata dan bisnis.
- Pemberdayaan perempuan dan keluarga sebagai agen perubahan sosial dan ekonomi lokal.
- Pemerataan ekonomi antarwilayah dengan memperluas akses usaha dan infrastruktur pariwisata di luar Jawa–Bali.
- Integrasi kebijakan lintas sektor, di mana pemerintah, akademisi, dan pelaku bisnis berkolaborasi untuk memperkuat daya saing pariwisata nasional.
Melalui temuan empiris dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia harus berpijak pada penguatan kewirausahaan lokal. Pelaku usaha kecil dan menengah, khususnya perempuan dan keluarga muda, adalah ujung tombak ekonomi kreatif yang mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian budaya, dan keberlanjutan lingkungan.
Referensi
Murniati, M., Maski, G., Noor, I., & Ekawaty, M. (2021). Entrepreneurship in the Tourism Industry: Implication on Sustainable Economic Development. In Environmental, Social, and Governance Perspectives on Economic Development in Asia. Emerald Publishing Limited.