Dampak Ekonomi Gig terhadap Entrepreneurship

Dampak Ekonomi Gig terhadap Entrepreneurship

Penulis: Krismi Budi Sienatra, S.E.,M.M.,CFP.

Latar Belakang Ekonomi Gig

Munculnya ekonomi gig telah mengubah secara signifikan lanskap ekonomi global, terutama di sektor-sektor yang menuntut fleksibilitas dan peluang kerja mandiri. Ekonomi gig, yang ditandai dengan pekerjaan jangka pendek dan seringkali independen melalui platform digital, telah memungkinkan banyak individu untuk mengakses sumber pendapatan yang sebelumnya tidak dapat dijangkau. Namun, selain sebagai sumber pendapatan langsung, ekonomi gig juga tampaknya mendorong banyak individu untuk masuk ke dunia entrepreneurship. Essai ini akan membahas bagaimana ekonomi gig dapat mempengaruhi keputusan individu untuk menjadi wirausahawan, terutama mereka yang berasal dari segmen sosial ekonomi yang kurang beruntung.

Keterkaitan Antara Ekonomi Gig dan Entrepreneurship

Entrepreneurship, pada dasarnya, adalah proses yang penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Menjadi wirausahawan tidak hanya membutuhkan ide-ide inovatif, tetapi juga keyakinan bahwa seseorang dapat mengatasi ketidakpastian tersebut. Ekonomi gig menawarkan peluang yang mengurangi sebagian dari hambatan ini dengan memungkinkan pekerja untuk bereksperimen tanpa risiko finansial yang biasanya terkait dengan memulai bisnis tradisional. Khususnya, ekonomi gig menyediakan semacam jaminan keuangan yang memudahkan transisi ke entrepreneurship. Dinamika ini sangat terlihat di kalangan pekerja berpenghasilan rendah, pekerja muda, dan mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau mobilitas, yang sangat diuntungkan oleh fleksibilitas yang ditawarkan oleh jenis pekerjaan ini.

Pekerja di sektor ekonomi gig, melalui keterlibatan mereka dalam berbagai aktivitas, seringkali memperoleh pengalaman sektor yang berharga yang dapat diterapkan langsung saat mereka memulai bisnis mereka sendiri di bidang yang sama. Misalnya, pengemudi layanan ride-hailing atau pengantar makanan yang telah berpengalaman dalam logistik dan layanan dapat lebih mudah memulai usaha di sektor yang terkait, seperti bisnis transportasi atau layanan yang berbasis permintaan.

Peran Pembelajaran dan Eksperimen

Salah satu mekanisme kunci yang mendasari fenomena ini adalah pembelajaran yang terjadi selama bekerja. Dengan bekerja dalam ekonomi gig, individu memperoleh keterampilan spesifik industri yang bisa langsung diterapkan saat mereka memulai bisnis mereka sendiri. “Eksperimen” dalam lingkungan dengan biaya rendah memungkinkan individu untuk menguji ide mereka tanpa tekanan kegagalan yang mahal. Pekerja ekonomi gig dapat menguji berbagai pendekatan dan strategi sebelum benar-benar terjun ke dalam bisnis.

Selain itu, pendapatan tambahan dari pekerjaan gig bisa berfungsi sebagai modal awal untuk memulai bisnis, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan modal. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengurangi risiko finansial sambil memaksimalkan peluang kesuksesan dalam entrepreneurship.

Profil Wirausahawan yang Terbentuk dari Ekonomi Gig

Data menunjukkan bahwa pekerja ekonomi gig yang beralih menjadi wirausahawan umumnya lebih muda dan berasal dari kelompok berpenghasilan rendah dibandingkan dengan wirausahawan tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi gig menawarkan peluang yang sangat menguntungkan bagi mereka yang mungkin kesulitan mengakses sumber daya finansial atau peluang entrepreneurship konvensional. Munculnya bisnis baru di kalangan individu ini menunjukkan bagaimana ekonomi gig membantu meredistribusi peluang ekonomi, khususnya di kalangan kelompok yang kurang beruntung.

Selain itu, para wirausahawan ini seringkali memiliki fleksibilitas lebih besar dalam jadwal kerja mereka, yang memungkinkan mereka mengelola tantangan dalam memulai bisnis sementara tetap menjaga kestabilan finansial melalui pekerjaan gig mereka. Kelompok orang yang belum menikah dengan anak, khususnya, merupakan demografi yang signifikan dalam fenomena ini, karena fleksibilitas yang ditawarkan oleh ekonomi gig memungkinkan mereka menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dengan tujuan entrepreneurship.

Tantangan yang Dihadapi oleh Bisnis yang Didirikan oleh Pekerja Ekonomi Gig

Namun, meskipun bisnis yang dibangun memiliki potensi inovasi dan pertumbuhan yang tinggi, mereka tidak lepas dari tantangan. Bisnis yang didirikan oleh pekerja ekonomi gig cenderung memiliki tingkat kelangsungan yang lebih rendah pada tahun-tahun pertama berdirinya. Karena sifatnya yang eksperimen dan biasanya masih kecil di awal, bisnis ini memiliki peluang sukses yang lebih kecil, meskipun mereka juga bisa berkembang lebih cepat dan menyesuaikan model bisnis mereka dengan cepat setelah mengalami kegagalan awal.

Data menunjukkan bahwa bisnis yang didirikan oleh pendiri dari ekonomi gig cenderung lebih besar, baik dalam hal pendapatan maupun jumlah karyawan, dibandingkan dengan bisnis yang didirikan oleh individu yang tidak berasal dari ekonomi gig. Meskipun mereka umumnya lebih sulit bertahan dalam jangka panjang, mereka berkembang lebih cepat, sering kali menciptakan lebih banyak pekerjaan dalam prosesnya. Ini menunjukkan bahwa pekerja ekonomi gig dapat menggunakan pengalaman mereka untuk mengidentifikasi pasar yang menguntungkan dan mengembangkan solusi bisnis lebih cepat.

Kesimpulan

Ekonomi gig telah mengubah tidak hanya cara individu mengakses pekerjaan, tetapi juga cara mereka memandang entrepreneurship. Dengan menawarkan peluang pembelajaran dan fleksibilitas, ekonomi gig memungkinkan banyak individu untuk melangkah ke dunia entrepreneurship, khususnya mereka yang berasal dari kelompok berpenghasilan rendah atau yang membutuhkan fleksibilitas lebih dalam pekerjaan mereka. Namun, proses ini tidak tanpa tantangan, dan meskipun bisnis-bisnis ini mungkin lebih berisiko, mereka memiliki potensi untuk tumbuh lebih cepat berkat pembelajaran yang didapat dari pengalaman langsung. Pada akhirnya, ekonomi gig memainkan peran kunci dalam mendemokratisasi entrepreneurship, memberikan peluang kepada individu-individu baru untuk menjadi wirausahawan dan berinovasi di sektor-sektor yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan yang lebih mapan.

Referensi

Denes, M., Lagaras, S., & Tsoutsoura, M. (2025). Entrepreneurship and the gig economy: Evidence from U.S. tax returns. Journal of Financial Economics, 173(August), 104156. https://doi.org/10.1016/j.jfineco.2025.104156