Community Based Tourism

Community Based Tourism biasanya didefinisikan sebagai pariwisata alternatif yang ditujukan untuk memberikan pilihan bagi pengunjung wisata di negara negara berkembang serta membantu masyarakat pedesaan melalui pengembangan wisata local, partisipasi local, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal. Ciri-ciri community-based tourism dapat disederhanakan sebagai kepemilikan dan keterlibatan masyarakat lokal atas proyek-proyek pembangunan, partisipasi dari masyarakat lokal di berbagai tahap pengembangan proyek, dan interaksi antara pengunjung dan masyarakat lokal yang berlangsung dua arah. Potensi manfaat community-based tourism bagi masyarakat antara lain manfaat ekonomi (kontribusi untuk pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan), penguatan tradisi budaya lokal, pemberdayaan masyarakat pedesaan, pertukaran lintas budaya, dan pelestarian lingkungan alam dan satwa liar.

Pendekatan CBT telah lama dikenalkan sebagai bagian integral dari pembangunan pariwisata berkelanjutan karena berupaya mencapai pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Disaat yang bersamaan dengan pembangunan tersebut community-based tourism juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengakomodasi pariwisata dengan mengurangi biaya dan meningkatkan manfaat pariwisata. Produk community-based tourism menggabungkan berbagai kegiatan wisata, pengenalan makanan dan minuman lokal, dan layanan akomodasi. Banyak community-based tourism yang melibatkan pemanfaatan potensi alam di sekitar lokasi pengembangan. Kegiatan wisata outdoor biasanya mencakup trekking, berkemah, berjalan kaki, sedangkan kegiatan dalam ruangan cenderung berfokus pada kegiatan desa termasuk berpartisipasi dalam memasak, menenun, dan praktik tradisional lainnya.

Pelibatan masyarakat local, tidak hanya memberikan pendapatan jangka pendek bagi masyarakat melainkan juga memberikan harapan jangka panjang seperti Kesehatan, Pendidikan, dan kesejahteraan umum. Pendapatan langsung yang diterima dalam jangka pendek dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat di sekitar wilayah pengembangan. Selain itu, kelebihan finansial yang diterima dapat disimpan dan digunakan untuk kebutuhan Pendidikan dan Kesehatan lainnya. Namun, untuk memastikan bahwa dana yang diterima dari hasil partisipasi aktif dalam pengembangan wisata dimanfaatkan dengan baik, perlu adanya pelatihan, Pendidikan, dan pendampingan dari pengembang program community-based tourism.

Hera Rachmahani, S.M.,M.S.M