Bukan Hanya Ide, Ini Alasan Human Capital Menjadi Penentu Pertumbuhan Startup

Bukan Hanya Ide, Ini Alasan Human Capital Menjadi Penentu Pertumbuhan Startup

Penulis: Riefky Prabowo, S.E., M.A.B

Banyak yang percaya bahwa ide brilian adalah kunci utama kesuksesan sebuah startup. Namun, kenyataannya, ide saja tidak cukup untuk memastikan pertumbuhan startup digital di tahap awal. Salah satu faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan sebuah startup adalah human capital, yaitu tim yang bekerja di dalamnya.

Menurut Proposition 5 dari penelitian Griva et al. (2021), startup digital tahap awal yang mengalami pertumbuhan memiliki sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten dalam tugas kewirausahaan, tetapi juga memiliki keterikatan emosional dan kecocokan budaya dengan organisasi. Artinya, bukan hanya keahlian individu yang berpengaruh, tetapi juga bagaimana mereka merasa terhubung dengan startup tersebut.

Keterampilan vs. Mindset: Mana yang Lebih Penting?

Saat membangun startup, banyak pendiri yang lebih fokus mencari individu dengan keterampilan teknis yang kuat. Memang, keahlian di bidang teknologi, pemasaran, atau keuangan sangat penting. Namun, pertumbuhan startup tidak hanya bergantung pada hard skills, tetapi juga pada mindset dan komitmen tim.

Startup yang sukses memiliki tim yang percaya pada visi perusahaan dan mampu menghadapi tantangan dengan fleksibilitas dan kreativitas. Mereka tidak hanya tahu bagaimana melakukan pekerjaan mereka, tetapi juga memiliki dorongan untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkembang bersama startup tersebut.

Keterikatan Emosional: Mengapa Tim Harus Merasa Terhubung?

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa individu yang bekerja di startup tahap awal cenderung lebih terikat secara emosional dengan perusahaan dibandingkan dengan pekerja di perusahaan besar. Hal ini terjadi karena mereka melihat startup bukan sekadar tempat bekerja, tetapi juga sebagai bagian dari identitas dan perjuangan mereka.

Ketika seseorang merasa terhubung secara emosional dengan startup, mereka akan:
✅ Lebih termotivasi untuk bekerja dengan optimal.
✅ Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.
✅ Bersedia melakukan lebih dari sekadar tugas mereka untuk mendukung pertumbuhan startup.

Dengan kata lain, keterikatan emosional menciptakan rasa kepemilikan yang sangat penting bagi keberhasilan startup digital.

Kecocokan Budaya Organisasi: Faktor Kritis yang Sering Dilupakan

Banyak startup yang gagal karena mereka hanya fokus merekrut individu yang kompeten secara teknis tetapi mengabaikan kecocokan budaya organisasi. Padahal, sebuah tim yang tidak selaras dengan nilai dan cara kerja startup bisa menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan.

Startup digital yang berkembang pesat cenderung memiliki budaya kerja yang fleksibel, terbuka, dan kolaboratif. Orang-orang yang bekerja di dalamnya tidak hanya berbagi keahlian, tetapi juga berbagi nilai, visi, dan cara bekerja yang sama. Kecocokan budaya ini membuat tim bisa bekerja lebih efisien dan harmonis, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.

Dampak Human Capital pada Pertumbuhan Startup

Startup tahap awal yang memiliki tim dengan keterampilan, keterikatan emosional, dan kecocokan budaya yang baik memiliki peluang lebih besar untuk berkembang. Berikut beberapa dampak positif yang dihasilkan oleh human capital yang kuat:

✅ Kecepatan Eksekusi yang Lebih Tinggi
Tim yang solid dan memiliki visi yang sama dapat bergerak lebih cepat dalam mengambil keputusan dan mengeksekusi strategi.

✅ Inovasi yang Lebih Cepat dan Efektif
Karyawan yang merasa nyaman di startup cenderung lebih kreatif dan berani mengusulkan inovasi baru.

✅ Retensi Talenta yang Lebih Baik
Startup sering menghadapi masalah tingginya turnover karyawan. Namun, jika tim memiliki keterikatan emosional dengan perusahaan, mereka cenderung bertahan lebih lama.

✅ Meningkatkan Daya Tarik Investor
Startup yang memiliki tim yang solid dan berkualitas lebih mudah menarik perhatian investor karena dianggap memiliki fondasi bisnis yang kuat.

Bagaimana Startup Bisa Membangun Human Capital yang Kuat?

Setelah memahami pentingnya human capital, pertanyaannya adalah bagaimana startup bisa membangun tim yang kuat? Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1️⃣ Rekrutasi Berdasarkan Nilai, Bukan Hanya Keahlian
Carilah individu yang tidak hanya memiliki keterampilan yang dibutuhkan tetapi juga memiliki semangat dan visi yang sejalan dengan startup Anda.

2️⃣ Ciptakan Budaya Kerja yang Mendorong Keterikatan Emosional
Bangun lingkungan kerja yang terbuka, inklusif, dan mendukung pertumbuhan individu dalam tim.

3️⃣ Berikan Kesempatan untuk Berkembang
Startup yang sukses selalu mendorong pembelajaran dan pengembangan keterampilan bagi timnya.

4️⃣ Bangun Rasa Kepemilikan dalam Tim
Berikan tanggung jawab dan ruang bagi karyawan untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan agar mereka merasa memiliki peran penting dalam pertumbuhan startup.

Kesimpulan

Human capital bukan sekadar kumpulan individu berbakat dalam startup digital. Pertumbuhan startup sangat bergantung pada seberapa baik tim bekerja bersama, seberapa besar keterikatan emosional mereka dengan perusahaan, dan seberapa cocok mereka dengan budaya organisasi.

Jadi, bagi para pendiri startup, jangan hanya fokus pada ide atau teknologi, tetapi juga pada pembangunan tim yang kuat. Startup yang memiliki human capital yang solid akan memiliki peluang lebih besar untuk bertumbuh dan bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat. 🚀

Referensi:
Griva, A., Kotsopoulos, D., Karagiannaki, A., & Zamani, E. D. (2021). What do growing early-stage digital start-ups look like? A mixed-methods approach. International Journal of Information Management, 102427. https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2021.102427