Agentic AI dan Implikasinya di 2025
Agentic AI dan Implikasinya di 2025
Penulis: Harris Prasetya Rahmandika, S.M., M.M., CIRM.
Beberapa tahun terakhir, perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin terasa di berbagai aspek kehidupan. Namun, memasuki tahun 2025, dunia teknologi mulai ramai membicarakan sebuah fenomena baru yang disebut Agentic AI. Berbeda dengan AI konvensional yang hanya menunggu perintah untuk dijalankan, Agentic AI dirancang agar mampu bertindak secara lebih mandiri, mengambil keputusan, bahkan menyusun langkah-langkah sendiri untuk mencapai tujuan tertentu. Inilah yang membuatnya digadang-gadang sebagai lompatan besar dalam dunia otomasi (Gartner, 2025).
Pendorong utama kemunculan Agentic AI adalah kebutuhan perusahaan untuk beroperasi lebih cepat dan efisien. Di sektor bisnis, misalnya, banyak pekerjaan repetitif yang bisa dikerjakan AI, mulai dari analisis data hingga penanganan pelanggan. Dengan Agentic AI, perusahaan tidak hanya memangkas biaya, tetapi juga mampu memberikan layanan lebih cepat dan personal (Simplilearn, 2025).
Selain itu, perkembangan teknologi pendukung seperti komputasi awan, chip AI yang semakin kuat, serta algoritma reinforcement learning juga mempercepat realisasi konsep ini. Bukan hanya sebagai ide futuristik, melainkan sudah mulai terlihat aplikasinya di lapangan, mulai dari manufaktur hingga transportasi (World Economic Forum, 2025).
Meski begitu, kehadiran Agentic AI bukan tanpa tantangan. Di satu sisi, ia menjanjikan efisiensi besar, namun di sisi lain menimbulkan kekhawatiran soal hilangnya lapangan pekerjaan rutin. Persoalan etika juga muncul: bagaimana jika AI mengambil keputusan yang merugikan? Siapa yang bertanggung jawab? Pertanyaan-pertanyaan ini semakin sering terdengar seiring meluasnya diskusi tentang regulasi AI (J.P. Morgan, 2025).
Saat ini, kita bisa melihat contoh nyata Agentic AI dalam layanan pelanggan yang bukan hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga bisa menjadwalkan janji temu atau memproses pengembalian barang secara otomatis. Di pabrik, mesin dengan kemampuan prediksi mampu melakukan perawatan tanpa perlu campur tangan manusia. Bahkan di jalan raya, teknologi kendaraan otonom perlahan masuk ke kehidupan sehari-hari (McKinsey & Company, 2025).
Fenomena Agentic AI menjadi pengingat bahwa masa depan bukan lagi sekadar tentang bagaimana manusia memanfaatkan teknologi, melainkan bagaimana kita hidup berdampingan dengannya. Tantangannya adalah menyiapkan regulasi, etika, dan keterampilan baru agar manusia tetap relevan dalam dunia yang semakin digerakkan oleh mesin pintar.
Daftar Pustaka
- Gartner. (2025). Top Technology Trends for 2025. https://www.gartner.com/en/articles/top-technology-trends-2025
- Simplilearn. (2025). Top 10 Technology Trends and Jobs. https://www.simplilearn.com/top-technology-trends-and-jobs-article
- World Economic Forum. (2025). Top 10 Emerging Technologies of 2025. https://www.weforum.org/stories/2025/06/top-10-emerging-technologies-of-2025
- J.P. Morgan. (2025). Emerging Technology Trends Report. https://www.jpmorgan.com/content/dam/jpmorgan/documents/technology/jpmc-emerging-technology-trends-report.pdf
- McKinsey & Company. (2025). The Top Trends in Tech. https://www.mckinsey.com/capabilities/mckinsey-digital/our-insights/the-top-trends-in-tech