SUMBER DAN TAHAPAN PEMBIAYAAN USAHA BISNIS BARU (Bagian Kedua)

Bagian pertama artikel ini telah menjelaskan mengenai jenis pembiayaan dalam tahap development dan startup  di dalam siklus hidup usaha bisnis. Berikut adalah lanjutan penjabaran dari jenis pembiayaan pada tahap berikutnya dalam siklus hidup usaha bisnis (Leach & Melicher, 2021):

  • Survival Stage: tahap ini adalah tahap yang kritikal bagi keberlanjutan usaha bisnis. Bisa dikatakan tahap ini merupakan tahap yang menentukan apakah suatu usaha bisnis dapat bertahan hidup. Pada tahap ini usaha bisnis sudah mendapatkan pemasukan dari penjualannya, tetapi terkadang pemasukan tersebut belum dapat menutupi semua beban operasionalnya. Itulah mengapa tahap ini disebut fase “survival”, karena apabila usaha bisnis tersebut tidak mampu bertahan maka keberlangsungan hidup bisnisnya akan menjadi taruhan. Berdasarkan urgensi dari situasi tersebut, maka sumber pembiayaan dalam tahap ini mulai memiliki perbedaan dibandingkan tahap sebelumnya. Jenis pembiayaan dalam tahap ini disebut sebagai first-round financing. Aktivitas penjualan yang sudah berjalan dalam tahap ini mengakibatkan pemasukan dari konsumen menjadi sumber pembiayaan bagi usaha bisnis. Laba ditahan yang dihasilkan oleh usaha bisnis juga dapat menjadi sumber pembiayaan dari kegiatan operasional. Selain itu, pembiayaan dari modal ventura juga masih dapat digunakan oleh wirausahawan dalam tahap ini. Namun menariknya pihak pemasok dapat menjadi pihak yang turut berpengaruh bagi aktivitas pembiayaan dalam fase Hal itu disebabkan karena pelaku bisnis dapat mengajukan hutang dagang kepada pemasok sehingga dapat menunda pengeluaran kas yang berkaitan dengan pembelian bahan baku. Namun tetap saja sebaiknya pelaku bisnis tidak melalaikan kewajibannya dalam melunasi hutang dagang tersebut. Wirausahawan juga dapat menggunakan hibah atau program pendampingan dari pemerintah sebagai sumber pembiayaan dalam fase ini. Sebagai contoh, pemerintah Indonesia menyediakan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dalam bentuk hibah modal kerja kepada pelaku UMKM (Humas Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, 2020; Putri, 2021). Lebih lanjut lagi, wirausahawan juga dapat mengajukan bantuan pembiayaan melalui institusi perbankan. Tetapi, pelaku bisnis perlu berusaha agar memiliki status layak sebagai penerima pinjaman dari pihak bank. Bahkan, wirausahawan juga perlu memperhitungkan kesanggupan finansial dalam menanggung bunga pinjaman dan membayar cicilan pokok. Saat ini di Indonesia sudah banyak institusi perbankan yang membuka akses bagi bantuan pembiayaan pelaku UMKM. Pemerintah Indonesia juga meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang membantu pelaku UMKM mendapatkan akses pembiayaan dengan bunga yang rendah dari lembaga keuangan (Shaid, 2022).
  • Rapid-Growth Stage: tahap ini menurut saya merupakan tahap yang menggembirakan bagi suatu usaha bisnis. Pada tahap ini pendapatan dan arus kas bertumbuh dengan cepat. Meskipun sudah memasuki fase tersebut, namun usaha bisnis tetap memerlukan dana untuk membiayai pertumbuhan yang cepat tersebut. Pelaku bisnis dapat menggunakan sumber pembiayaan yang sama seperti di tahap sebelumnya. Namun dalam tahap ini pelaku bisnis juga dapat berkonsultasi dengan investment bankers mengenai aksi IPO (initial public offering) sebagai sumber dana sekaligus meningkatkan value Justru dalam tahap rapid-growth bisa membuka peluang emas bagi usaha bisnis untuk menarik investor membeli saham perusahaannya. Selain memberikan pendampingan mengenai proses IPO, para investment bankers umumnya dapat membantu pelaku bisnis dalam proses merger atau akuisisi.
  • Early-Maturity Stage: tahap ini merupakan fase dimana usaha bisnis masih mengalami pertumbuhan pendapatan dan arus kas namun lajunya tidak sekencang pada fase sebelumnya. Sumber pembiayaannya masih sama dengan tahap sebelumnya. Namun, pada tahap ini pelaku bisnis dapat menerbitkan surat hutang atau obligasi selain menggunakan pinjaman bank ataupun penerbitan saham sebagai sumber pembiayaan. Fokus dari tujuan pembiayaan dalam fase ini adalah untuk membiayai ekspansi bisnis, menyediakan dana untuk merger atau akuisisi, atau menyediakan return ke investor.

Lalu apa yang perlu diperhatikan pelaku bisnis setelah mengetahui informasi mengenai sumber pembiayaan dalam tiap tahap tersebut? Wirausahawan perlu cermat mengidentifikasi saat ini usaha bisnisnya berada di tahap mana dalam siklus hidup bisnis. Setelah itu pelaku bisnis perlu memperhitungkan kebutuhan dana dan menentukan tujuan dari pembiayaan tersebut. Hal tersebut akan membantu pelaku bisnis menentukan jenis pembiayaan yang tepat dalam fase siklus hidup bisnis yang sedang dijalaninya. Pelaku bisnis kemudian dapat juga menentukan pihak mana yang perlu diajak kerja sama dalam menyediakan pembiayaan tersebut. Menentukan jenis pembiayaan yang tepat dapat menjamin keberlangsungan hidup usaha bisnis dan dapat mendorong peningkatan skala usaha.

Demikian pemaparan saya mengenai sumber dan tahapan pembiayaan bagi usaha bisnis baru. Semoga artikel saya bermanfaat menambah pengetahuan bagi pelaku bisnis maupun calon wirausahawan dalam menentukan jenis pembiayaan yang tepat.

Semoga Anda sukses dan sehat selalu.

Ajeng Mira Herdina, S.E., M.M.

Sumber:

Humas Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. 2020. Bantuan Produktif Usaha Mikro Rp 2,4 Juta Mulai Dicairkan 17 Agustus 2020. https://kemenkopukm.go.id/read/bantuan-produktif-usaha-mikro-rp2-4-juta-mulai-dicairkan-17-agustus-2020. Diakses pada 23 Mei 2022.

Leach, J.C. & Melicher, R. W. 2021. Entrepreneurial Finance. 07. Boston: Cengage Learning.

Shaid, N. J., 2022. Kredit Usaha Rakyat: Pengertian, Tujuan, dan Syarat Pengajuannya. https://money.kompas.com/read/2022/02/08/173812326/kredit-usaha-rakyat-pengertian-tujuan-dan-syarat-pengajuannya?page=all. Diakses pada 23 Mei 2022.

Putri, C.A., 2021. UMKM Dapat Bantuan 1,2 Juta, Ini Syarat Pengajuannya!. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210705094008-4-258206/umkm-dapat-bantuan-rp-12-juta-ini-syarat-pengajuannya. Diakses pada 23 Mei 2022.

AJENG MIRA HERDIANA, S.E., M.M