DEEP WORK VS MULTI TASKING “FLEKSIBILITAS DAN BIAS PRIORITAS” Part 1

Era digital meretas batas ruang dan waktu dalam interaksi. Berbagai kewajiban dengan berbagai target hadir setiap hari dengan tenggat waktu yang relatif singkat dan seringkali berbenturan satu dan lainnya. Fokus menjadi hal langka pada masa ini, karena mengerjakan berbagai hal dalam waktu yang hampir bersamaan kini menjadi tren baru. Disamping itu, distraksi juga hadir dari berbagai sisi yang sering kali mengganggu pekerjaan utama. Hal ini mendasari asumsi bahwa pada era digital, hal yang tak terbatas menjadi stimulan atas kondisi bias prioritas.

Kemampuan fokus akan menghasilkan keahlian khusus, kini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang, baik karyawan, mahasiswa, maupun pengusaha. Sederhananya, berapa kali dalam sehari to-do-list yang telah tersusun rapi terdistraksi oleh e-mail baru atau notifikasi dari social media? Setiap dari kita memiliki ukuran yang relatif atas rasa terganggu ini, namun dapat disimpulkan bahwa setiap dari kita sering kali “terganggu/ terdistraksi” dari pekerjaan utama. Maka dari itu, konsentrasi menjadi hal penting yang sangat diperlukan untuk dapat menemukan fokus kerja demi menyelesaikan target dan tugas utama dengan tepat waktu dan berkualitas.

Deep work menjadi satu konsep yang mengagas cara efektif mencapai keseimbangan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan minim distraksi. Deep work merupakan proses melakukan kegiatan profesional dalam kondisi penuh konsentrasi dan bebas gangguan, dimana hal ini dapat mendorong kemampuan kognitif manusia untuk mencapai batas maksimal. Fokus yang tinggi menciptakan nilai unggul atas apa yang sedang dikerjakan, meningkatkan keterampilan, dan karya yang otentik sehingga sulit untuk ditiru serta menjadi khas.

Berikut beberapa tips agar dapat mengimplementasikan Deep Work:

  1. Mengunci Jadwal dan Menjadikan Deep Work Sebagai Rutinitas

Deep work tidak dapat terjadi begitu saja secara instan pada masa ini. Mengingat setiap individu memiliki lebih dari satu peran dalam kehidupan. Memiliki fokus hendaknya ditata pula dengan jadwal yang terfokus dan membiasakan diri dengan berani mengesampingkan distraksi ketika dirasa mengganggu tugas utama.

  1. Skala Prioritas

Mengerjakan hal yang benar-benar penting dan menjadi prioritas. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa tips berikut:

  1. Menentukan poin-poin capaian penting pada pekerjaan
  2. Membuat matrix / time line untuk mengukur waktu efektif untuk mencapai target yang telah ditentukan
  3. Melakukan pengecekan berkala atas tugas yang telah dimulai
  4. Menganalisis seberapa maksimal hasil yang dicapai atas suatu pekerjaan dan melakukan evaluasi
  5. Mengakui Keberadaan Rasa Malas

Deep work mengarahkan individu untuk fokus dan mengejar produktivitas. Ketika berhasil melakukan pol aini, maka ritme bekerja harus dijaga. Suatu pekerjaan yang mampu diselesaikan dengan baik karena berhasil fokus atas pekerjaan tersebut jangan sampai membuat diri menjadi terlalu ambisi sehingga berujung dengan menambah beban yang berpotensi memicu stress. Menghargai diri sendiri atas apa yang telah dicapai juga menjadi penting untuk menjaga ritme bekerja secara deep work. Mengambil waktu sejenak untuk apresiasi atas capaian pekerjaan yang berhasil diselesaikan menjadi hal penting yang patut dilakukan.

  1. Istirahat Sejenak dari Media Sosial

Survey yang dilakukan oleh We Are Social menunjukkan data bahwa 170 juta dari 274,9 juta jiwa penduduk Indonesia aktif menggunakan social media. Artinya lebih dari 61% penduduk Indonesia setiap harinya berseliweran di media sosial, membentuk satu trafik pada dunia digital yang tanpa batas.

Berdasarkan data tersebut, social media memiliki potensi besar menyebabkab distraksi atas pekerjaan utama yang sedang dikerjakan. Notifikasi yang muncul sangat ampuh memancing perhatian dan jika hal ini tidak dapat dikendailan, tentu berakibat kurang baik pada pekerjaan utama. Meskipun dampak positif social media adalah memberikan hal-hal terupdate yang jika dapat dimanfaatkan dengan baik dapat membantu pekerjaan, namun hal ini juga perlu diimbangi dengan kemampuan individu dalam menentukan prioritas dan berliterasi, sehingga hal-hal yang dikonsumsi dari social media dapat memberikan dampak baik atas pekerjaan utama.

Sumber:

Berapa Lama Orang Indonesia Akses Internet dan Medsos Setiap Hari? Halaman all – Kompas.com. (n.d.). Retrieved December 19, 2021, from https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23/11320087/berapa-lama-orang-indonesia-akses-internet-dan-medsos-setiap-hari?page=all

Ini Buktinya Multitasking Tidak Efisien dan Mengganggu Kesehatan – Alodokter. (n.d.). Retrieved December 19, 2021, from https://www.alodokter.com/ini-buktinya-multitasking-tidak-efisien-dan-mengganggu-kesehatan

Multitasking: Arti, Pro dan Kontra, serta Tips Melakukannya – Glints Blog. (n.d.). Retrieved December 19, 2021, from https://glints.com/id/lowongan/multitasking-adalah/#.Yb8X9GhBy3A

Febby Candra Pratama, S.E., M.M.