David Hume dalam filsaat da bisnis

David Hume

(1711 – 1776)

  • Hume sebenarnya adalah kawan dekat Adam Smith yang sebenarnya lebih dikenal sebagai filsuf dari pada pakar ekonomi. Sebagaimana pun juga, kontribusinya terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi cukup besar. Hal itu karena Hume dan Smith sering mendiskusikan pandangan-pandangannya bersama-sama. Hasil diskusi ini jelas akan mempengaruhi jalan pikiran masing-masing. Salah satu buku yang ditulis oleh Hume adalah “of The Balance of Trade”, membicarakan tentang harga-harga yang sebagian di pengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian lagi ditentukan oleh jumlah uang.
  • Dalam teorinya, Hume sangat memperhatikan faktor keadilan, dan beranggapan bahwa ketidakadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan didistribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.
  • Teori Hume sangat memperhatikan faktor keadilan dan beranggapan bahwa ketidakadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan didistribusikan lagi bagi kaum miskin. Terkait dengan hal tersebut, ada dua hubungan antar manusia dalam konteks industri yaitu antara pengelola perusahaan dan manajer yang implikasi dari hubungan kerja tersebut salah satu pihak (yaitu pekerja) memperoleh upah secara adil sebagai indikator kepuasan.
  • Menurut Expectancy Theory (Madura, 2007), karyawan akan termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya jika dijanjikan reward atau hadiah. Dalam konteks ini, jenis hadiah yang mampu memotivasi karyawan harus memenuhi dua syarat, pertama, hadiah yang dijanjikan sesuai dengan keinginan karyawan. Kedua, adanya persepsi yang sama akan probabilitas mendapatkan hadiah tersebut. Dengan demikian, ada unsur proporsionalitas antara rasio jumlah hadiah dengan jumlah karyawan. Sehingga karyawan termotivasi untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh penghargaan (hadiah) bila kinerjanya dinilai baik yang diukur dengan form penilaian atau feedback konsumen (survei).
Bigraf Triangga, SST, MM