Strategi Pengembangan Bisnis Eksport untuk Meningkatkan Ekspor Nasional
Strategi Pengembangan Bisnis Eksport untuk Meningkatkan Ekspor Nasional
Dalam era perdagangan global yang semakin kompetitif, pengembangan bisnis ekspor menjadi kunci utama dalam meningkatkan ekspor nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Strategi yang efektif tidak hanya berfokus pada peningkatan volume ekspor, tetapi juga pada diversifikasi produk dan pasar tujuan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Leonidou et al. (2018), perusahaan yang mengadopsi orientasi pasar ekspor yang kuat dan mengembangkan kapabilitas dinamis cenderung memiliki kinerja ekspor yang lebih baik. Studi tersebut menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang pasar luar negeri dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan preferensi konsumen global. Selain itu, penggunaan teknologi digital dalam proses ekspor, seperti platform e-commerce B2B dan analitik data besar, telah terbukti meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar ekspor (Chen et al., 2019). Implementasi strategi ini memungkinkan perusahaan, terutama UKM, untuk memasuki pasar global dengan investasi yang lebih rendah dan risiko yang lebih terkelola.
Kolaborasi antara pemerintah, asosiasi industri, dan pelaku bisnis juga memegang peranan penting dalam pengembangan ekspor nasional. Penelitian oleh Haddoud et al. (2017) menunjukkan bahwa program promosi ekspor yang diinisiasi pemerintah, seperti pameran dagang internasional dan misi dagang, memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kinerja ekspor UKM. Namun, efektivitas program ini bergantung pada kesesuaiannya dengan kebutuhan spesifik industri dan tingkat kesiapan perusahaan untuk mengekspor. Lebih lanjut, pengembangan rantai nilai global yang terintegrasi menjadi strategi kunci dalam meningkatkan daya saing ekspor. Studi yang dilakukan oleh Gereffi dan Fernandez-Stark (2016) mengungkapkan bahwa negara-negara yang berhasil mengintegrasikan industri lokalnya ke dalam rantai nilai global cenderung mengalami peningkatan ekspor yang berkelanjutan. Hal ini menekankan pentingnya kebijakan industri yang mendukung peningkatan nilai tambah produk ekspor dan partisipasi dalam segmen rantai nilai yang lebih tinggi. Selain itu, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama dalam hal keterampilan yang relevan dengan perdagangan internasional dan pemahaman lintas budaya, menjadi faktor kritis dalam mendukung ekspansi ekspor jangka panjang (Onkelinx et al., 2016).
Oleh: Satria Fadil Persada, PhD
Referensi:
- Leonidou, L. C., Katsikeas, C. S., Samiee, S., & Aykol, B. (2018). International marketing research: A state-of-the-art review and the way forward. Advances in Global Marketing, 3-33. https://doi.org/10.1007/978-3-319-61385-7_1
- Chen, J., Sousa, C. M., & He, X. (2019). Export market re-entry: Time-out period and price/quality dynamisms. Journal of World Business, 54(2), 154-168. https://doi.org/10.1016/j.jwb.2018.11.004
- Haddoud, M. Y., Jones, P., & Newbery, R. (2017). Export promotion programmes and SMEs’ performance: Exploring the network promotion role. Journal of Small Business and Enterprise Development, 24(1), 68-87. https://doi.org/10.1108/JSBED-07-2016-0116
- Gereffi, G., & Fernandez-Stark, K. (2016). Global value chain analysis: A primer. Duke University Center on Globalization, Governance & Competitiveness.
- Onkelinx, J., Manolova, T. S., & Edelman, L. F. (2016). Human capital and SME internationalization: Empirical evidence from Belgium. International Small Business Journal, 34(6), 818-837. https://doi.org/10.1177/0266242615591856