Strategi Pengelolaan Risiko dalam Bisnis Global

Strategi Pengelolaan Risiko dalam Bisnis Global

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, pengelolaan risiko menjadi aspek krusial bagi perusahaan yang beroperasi di pasar global. Strategi pengelolaan risiko yang efektif tidak hanya melibatkan identifikasi dan mitigasi risiko tradisional seperti risiko keuangan dan operasional, tetapi juga harus mempertimbangkan risiko geopolitik, sosial, dan lingkungan yang semakin menonjol. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Olson dan Wu (2020), perusahaan multinasional yang mengadopsi pendekatan holistik dalam manajemen risiko cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dalam menghadapi guncangan global. Studi tersebut menggarisbawahi pentingnya integrasi manajemen risiko ke dalam proses pengambilan keputusan strategis di semua tingkatan organisasi. Selain itu, penggunaan teknologi analitik dan kecerdasan buatan dalam pemantauan dan prediksi risiko telah terbukti meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengantisipasi dan merespons ancaman potensial dengan lebih cepat dan akurat (Choi et al., 2019).

Salah satu strategi kunci dalam pengelolaan risiko global adalah diversifikasi, baik dalam hal produk, pasar, maupun rantai pasokan. Penelitian yang dilakukan oleh Kano et al. (2020) menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki struktur rantai pasokan yang lebih fleksibel dan terdiversifikasi lebih mampu bertahan dan beradaptasi terhadap gangguan global seperti pandemi COVID-19. Namun, diversifikasi harus diimbangi dengan pengelolaan yang cermat untuk menghindari kompleksitas yang berlebihan. Selain itu, membangun ketahanan organisasi melalui pengembangan budaya risiko yang kuat dan peningkatan kapabilitas karyawan dalam manajemen risiko juga menjadi faktor penting. Studi oleh Bader et al. (2019) mengungkapkan bahwa perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan kompetensi manajemen risiko karyawannya cenderung lebih siap menghadapi ketidakpastian global. Lebih lanjut, kolaborasi dengan pemangku kepentingan eksternal, termasuk pemerintah, mitra bisnis, dan komunitas lokal, dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang muncul dari faktor-faktor di luar kendali langsung mereka (Rugman dan Verbeke, 2018).

Oleh: Satria Fadil Persada, PhD

Referensi:

  1. Olson, D. L., & Wu, D. D. (2020). Enterprise risk management models. Springer Nature. https://doi.org/10.1007/978-3-662-60608-7
  2. Choi, T. M., Wallace, S. W., & Wang, Y. (2019). Big data analytics in operations management. Production and Operations Management, 27(10), 1868-1883. https://doi.org/10.1111/poms.12838
  3. Kano, L., Tsang, E. W., & Yeung, H. W. C. (2020). Global value chains: A review of the multi-disciplinary literature. Journal of International Business Studies, 51(4), 577-622. https://doi.org/10.1057/s41267-020-00304-2
  4. Bader, B., Schuster, T., & Dickmann, M. (2019). Managing people in hostile environments: Lessons learned and new grounds in HR research. The International Journal of Human Resource Management, 30(20), 2809-2830. https://doi.org/10.1080/09585192.2018.1548499