ESG Investing: Integrasi Faktor Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola dalam Keputusan Keuangan Bisnis

ESG Investing: Integrasi Faktor Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola dalam Keputusan Keuangan Bisnis

ESG (Environmental, Social, and Governance) investing telah menjadi tren yang semakin signifikan dalam dunia keuangan dan bisnis global. Pendekatan ini mengintegrasikan faktor-faktor non-finansial seperti dampak lingkungan, tanggung jawab sosial, dan praktik tata kelola ke dalam proses pengambilan keputusan investasi dan manajemen keuangan perusahaan. Friede et al. (2015) dalam meta-analisis mereka terhadap lebih dari 2000 studi empiris menemukan bahwa terdapat korelasi positif antara kinerja ESG dan kinerja keuangan perusahaan, dengan 90% studi menunjukkan hubungan yang tidak negatif. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi ESG bukan hanya tentang tanggung jawab sosial, tetapi juga memiliki implikasi finansial yang signifikan. Lebih lanjut, Eccles et al. (2014) dalam studi longitudinal mereka menemukan bahwa perusahaan dengan praktik keberlanjutan yang kuat mengungguli rekan-rekan mereka dalam kinerja pasar saham dan akuntansi dalam jangka panjang. Mereka menyoroti bahwa perusahaan dengan fokus ESG yang kuat cenderung memiliki tata kelola yang lebih baik, hubungan pemangku kepentingan yang lebih kuat, dan lebih inovatif, yang semuanya berkontribusi pada keunggulan kompetitif.

Integrasi ESG dalam keputusan keuangan bisnis melibatkan berbagai aspek, mulai dari manajemen risiko hingga alokasi modal. Dalam konteks manajemen risiko, Hong et al. (2019) menunjukkan bahwa perusahaan dengan skor ESG yang lebih tinggi cenderung memiliki risiko sistematis yang lebih rendah dan lebih tahan terhadap guncangan pasar. Mereka menemukan bahwa selama periode krisis keuangan, perusahaan dengan praktik ESG yang kuat mengalami penurunan nilai saham yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan lain. Ini menyoroti peran ESG sebagai mekanisme mitigasi risiko yang efektif. Dari perspektif alokasi modal, Hartzmark dan Sussman (2019) menemukan bahwa investor semakin mempertimbangkan faktor ESG dalam keputusan investasi mereka, dengan arus masuk yang signifikan ke dalam dana yang dikategorikan sebagai berkelanjutan atau bertanggung jawab secara sosial. Temuan ini menunjukkan pergeseran preferensi investor dan menekankan pentingnya strategi ESG dalam menarik modal.

Meskipun manfaat integrasi ESG semakin diakui, implementasinya masih menghadapi tantangan. Salah satu isu utama adalah standardisasi dan pengukuran kinerja ESG. Berg et al. (2020) menganalisis divergensi dalam peringkat ESG dari berbagai penyedia data dan menemukan inkonsistensi yang signifikan, yang dapat menyebabkan kebingungan bagi investor dan perusahaan. Mereka menyoroti kebutuhan akan standarisasi yang lebih besar dalam pengukuran dan pelaporan ESG. Selain itu, Amel-Zadeh dan Serafeim (2018) mengidentifikasi bahwa kurangnya data ESG yang dapat dibandingkan dan andal masih menjadi hambatan utama bagi integrasi ESG yang lebih luas dalam keputusan investasi. Mereka menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan aksesibilitas informasi ESG untuk mendorong adopsi yang lebih luas. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, tren menuju integrasi ESG dalam keputusan keuangan bisnis terus menguat. Regulasi yang semakin ketat terkait pelaporan ESG, seperti Taksonomi Berkelanjutan EU dan persyaratan pengungkapan terkait iklim yang diusulkan oleh SEC di AS, semakin mendorong perusahaan untuk mengintegrasikan faktor ESG ke dalam strategi bisnis dan pelaporan keuangan mereka. Dengan demikian, kemampuan untuk secara efektif mengelola dan mengkomunikasikan kinerja ESG semakin menjadi komponen kritis dari manajemen keuangan dan strategi bisnis di era modern.

Oleh: Dr. R. Aditya Kristamtomo Putra

Referensi:

  1. Friede, G., Busch, T., & Bassen, A. (2015). ESG and financial performance: aggregated evidence from more than 2000 empirical studies. Journal of Sustainable Finance & Investment, 5(4), 210-233. https://doi.org/10.1080/20430795.2015.1118917
  2. Eccles, R. G., Ioannou, I., & Serafeim, G. (2014). The impact of corporate sustainability on organizational processes and performance. Management Science, 60(11), 2835-2857. https://doi.org/10.1287/mnsc.2014.1984
  3. Hong, H., Kubik, J. D., & Scheinkman, J. A. (2019). Financial constraints on corporate goodness. Journal of Finance, 74(3), 1383-1422. https://doi.org/10.1111/jofi.12747
  4. Hartzmark, S. M., & Sussman, A. B. (2019). Do investors value sustainability? A natural experiment examining ranking and fund flows. The Journal of Finance, 74(6), 2789-2837. https://doi.org/10.1111/jofi.12841
  5. Berg, F., Koelbel, J. F., & Rigobon, R. (2020). Aggregate confusion: The divergence of ESG ratings. MIT Sloan School of Management, (5822-19). https://doi.org/10.2139/ssrn.3438533
  6. Amel-Zadeh, A., & Serafeim, G. (2018). Why and how investors use ESG information: Evidence from a global survey. Financial Analysts Journal, 74(3), 87-103. https://doi.org/10.2469/faj.v74.n3.2