Blockchain untuk UKM: Aplikasi Praktis dan Manfaat Bisnis

Blockchain untuk UKM: Aplikasi Praktis dan Manfaat Bisnis 

 Teknologi blockchain, yang awalnya dikenal sebagai landasan cryptocurrency, kini telah berkembang menjadi solusi inovatif yang menawarkan berbagai aplikasi praktis bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Blockchain, dengan karakteristiknya yang terdesentralisasi, transparan, dan tidak dapat dimanipulasi, memiliki potensi untuk mentransformasi berbagai aspek operasional UKM. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hughes et al. (2019), implementasi blockchain dalam rantai pasokan UKM dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepercayaan antar mitra bisnis. Studi ini menunjukkan bahwa blockchain memungkinkan pelacakan real-time terhadap produk, verifikasi keaslian, dan manajemen inventaris yang lebih baik. Misalnya, UKM dalam industri makanan dapat menggunakan blockchain untuk memastikan ketelusuran bahan baku dari petani hingga konsumen akhir, meningkatkan keamanan pangan dan kepercayaan konsumen. Selain itu, smart contracts berbasis blockchain dapat mengotomatisasi dan mengamankan transaksi bisnis, mengurangi kebutuhan akan perantara dan meminimalkan risiko penipuan. 

 Salah satu aplikasi praktis blockchain yang menjanjikan bagi UKM adalah dalam hal akses pembiayaan. Penelitian oleh Themistocleous et al. (2020) mengungkapkan bahwa platform pinjaman peer-to-peer berbasis blockchain dapat menjadi alternatif yang viable bagi UKM yang sering kesulitan mendapatkan kredit dari lembaga keuangan tradisional. Blockchain memungkinkan pencatatan kredit yang lebih akurat dan transparan, serta memfasilitasi penilaian risiko yang lebih baik oleh pemberi pinjaman. Hal ini dapat memperluas akses UKM ke modal, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan inovasi. Selain itu, tokenisasi aset melalui blockchain membuka peluang bagi UKM untuk mendapatkan pendanaan melalui crowdfunding atau penerbitan security token, menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam strategi pendanaan mereka. 

 Meskipun manfaat blockchain bagi UKM sangat menjanjikan, adopsinya masih menghadapi beberapa tantangan. Studi yang dilakukan oleh Chalmers et al. (2019) mengidentifikasi bahwa kurangnya pemahaman teknis, ketidakpastian regulasi, dan biaya implementasi awal yang tinggi menjadi hambatan utama bagi adopsi blockchain di kalangan UKM. Namun, penelitian ini juga menyoroti bahwa kolaborasi antara UKM, penyedia teknologi, dan pembuat kebijakan dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan ini. Misalnya, pembentukan konsorsium blockchain industri dapat membantu UKM berbagi biaya dan pengetahuan dalam mengimplementasikan solusi blockchain. Selain itu, edukasi dan pelatihan tentang potensi dan aplikasi praktis blockchain bagi pemilik dan manajer UKM sangat penting untuk mendorong adopsi yang lebih luas. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, UKM dapat memanfaatkan blockchain untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas akses ke pasar global, dan menciptakan model bisnis inovatif yang dapat meningkatkan daya saing mereka di era digital. 

 Oleh: Riesta Devi Kumalasari, S.E.,M.M. 

 Referensi: 

  1. Hughes, L., Dwivedi, Y. K., Misra, S. K., Rana, N. P., Raghavan, V., & Akella, V. (2019). Blockchain research, practice and policy: Applications, benefits, limitations, emerging research themes and research agenda. International Journal of Information Management, 49, 114-129. 
  1. Themistocleous, M., Stefanou, K., Megapanos, C., & Iosif, E. (2020). To blockchain or not to blockchain? That is the question. Information Technology & People, 34(2), 781-801. 
  1. Chalmers, D., Matthews, R., & Hyslop, A. (2019). Blockchain as an external enabler of new venture ideas: Digital entrepreneurs and the disintermediation of the global music industry. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research, 25(4), 731-748.