Pada masa pandemi saat ini, banyak perusahaan atau bisnis yang mengalami tantangan dan kesulitan dalam melakukan pemasaran dan penjualan. Tak dipungkiri pula beberapa dari mereka terpaksa harus menutup bisnisnya akibat penjualan dan pemasukan yang sangat menurun. Sektor bisnis kuliner pun mengalami sedikit pergeseran tren pada awal mula pandemi COVID-19, yang awalnya menjual makanan siap saji berubah menjadi frozen food. Namun, potensi bisnis kuliner ini masih cukup menjanjikan daripada sektor lainnya disebabkan bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Perubahan gaya hidup pun dapat menjadi salah satu pengaruh dari keberlangsungan suatu bisnis kuliner. Sebagai pelaku usaha sudah semistinya untuk mengetahui dan mengikuti perubahan tersebut dan memang terbukti yang mulanya berjualan makanan secara konvensional sekarang mayoritas dari bisnis kuliner sudah menggunakan media online dalam memasarkan produk makanan atau minumannya.

Dari makanan yang sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia seperti bakso, soto, dan nasi goreng hingga pada makanan luar negeri seperti hamburger, pizza, dan pasta dapat menjadi lahan bisnis kuliner di Indonesia. Salah satu peluang bisnis kuliner yang menjanjikan lainnya adalah roti Jerman. Roti jenis ini sangat sehat untuk dikonsumsi karena mengandung biji-bijian, barley, wheat sourdough, dan bahan lainnya yang sehat untuk tubuh, terlebih lagi dengan situasi pandemi saat ini yang kebanyakan orang sudah mulai peduli dengan kesehatan dirinya.

Melihat situasi dan kondisi saat ini, BINUS University melalui workshop Diaspora Series IV yang diakan pada Kamis, 8 Juli 2021 pukul 14.00 WIB dan bertemakan German Bread Master Part II: German Bread Business Industry akan membantu para pastry & bread anthusiast dan pengusaha muda dalam melirik kesempatan peluang bisnis yang menjanjikan. Acara yang dipandu oleh Mr Agung Gita Subakti., SST., MM., CHE selaku Lecturer Business Hotel Management Program BINUS UNIVERSITY ini menghadirkan seorang The Alchemist Baker bernama Chef Afi Situmeang. Sebelum workshop dimulai, terdapat kata pembuka dari Bapak Acep Somantri selaku Konsul Jenderal RI di Frankfurt dan Prof Dr Tirta Mursitama., Ph.D selaku Vice Rector for Research and Technology Transfer.

“Saya menyampaikan terima kasih atas undangan Diaspora Series IV dan ini merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bisa hadir pada forum ini. Saya juga mengapresiasi upaya dan inisiatif dari Universitas Bina Nusantara dalam menyelenggarakan webinar ini, yang menampilkan dan mengangkat peran penting Diaspora Indonesia di luar negeri dalam mendukung pembangunan nasional. Melalui webinar ini, diharapkan para Diaspora Indonesia di luar negeri dapat berbagi pengalaman terbaik dan mendorong terjadi alih teknologi maupun berbagai pengetahuan dalam disiplin ilmu dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia” tutur Bapak Acep Somantri.

Sementara Prof Dr Tirta Mursitama., Ph.D berkata bahwa, “Seringkali membawa kita berkelana ke berbagai belahan dunia yang lain bukan semata-mata sesuatu hal yang serius, mungkin karena pertemanan people to people connectivity, mungkin buat sebagaian orang makanan itu sederhana tetapi makanan sebenarnya bisa membawa kita berkeliling dunia. Saya berharap para Binusian dapat mengejar cita-citanya.”

Acara pun dilanjutkan dengan pemaparan sejarah roti Jerman yang belum banyak diketahui oleh orang-orang. Peralatan, bahan baku, langkah-langkah, hingga pada tips & trick disampaikan oleh Chef Afi Situmeang guna menambah wawasan dan keterampilan yang benar dalam menghasilkan sebuah roti ala Jerman. Chef Afi Situmeang pun mulai melakukan proses pembuatannya dengan diikuti oleh pemaparan yang jelas serta pertanyaan dari beberapa peserta.

Dengan Diaspora Series IV ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai cara membuat roti Jerman yang benar serta mungkin dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di tengah situasi saat ini. Selain itu, melalui workshop ini juga diharapkan dapat memberdayakan dan menciptakan anak muda yang memiliki jiwa pantang menyerah dan kompetitif yang tinggi sehingga pada akhirnya dapat memiliki dampak positif bagi lingkungan bahkan untuk negara tercinta kita Indonesia.