Saat anda pertama kali mendengar tentang ekosistem, mungkin dalam pikiran pertama anda yang muncul adalah ekosistem biologis yang terdiri dari berbagai spesies yang hidup harmonis dalam wilayah tertentu.  Ekosistem memiliki arti yaitu setiap elemen dalam satu kelompok yang saling berinteraktif dan mempengaruhi satu sama lain. Unsur-unsur dalam suatu ekosistem berinteraksi secara langsung atau tidak langsung. Contoh yang dapat kita ambil seperti Universitas layaknya sebuah ekosistem yang terdiri dari siswa, guru, administrator, staf lain, buku, , dan sebagainya yang berinteraktif dan memiliki pengaruh satu sama lain.

Lalu Apa Artinya Learning Ecosystem?

Serupa dengan ekosistem biologis yang memiliki banyak spesies hidup dan saling berinteraksi di suatu lingkungan, Learning Ecosystem juga memiliki orang-orang dalam organisasi dianalogikan sebagai spesies hidup. Konten yang dibuat dan teknologi yang digunakan serupa dengan sumber daya alam, dan tentu saja budaya belajar yang dianalogikan dengan lingkungan. Secara sederhana, Learning Ecosystem adalah suatu organisasi yang terdiri dari orang-orangnya, teknologi yang digunakan untuk pembelajaran, konten yang digunakan untuk pembelajaran, budaya yang berlaku, dan strategi yang ada dalam organisasi tersebut. Semua elemen ekosistem pembelajaran secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada kegiatan pembelajaran yang terjadi di organisasi itu.

Tidak sampai disitu saja,  sebuah ekosistem di lingkungan hidup dapat menjadi sebuah lingkungan yang sehat atau lingkungan yang memburuk, atau lingkungan yang membutuhkan dukungan. Begitu pula dengan Learning Ecosystem , sebuah organisasi harus memiliki pemahaman yang baik tentang ekosistem pembelajarannya agar tidak memburuk. Pada awalnya, Learning Ecosystem sangat sederhana, hanya terdiri dari peserta didik, pendidik, dan konten. Namun, dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, saat ini Learning Ecosystem cukup kompleks dengan berbagai pilihan konten, mekanisme penyampaian, dan tentu saja, pengenalan pembelajaran informal, seperti pembelajaran sosial, pembelajaran mikro, dan lain sebagainya.

Saat ini setiap organisasi dalam L&D perlu menyadari interaksi kompleks dari pikiran manusia dengan konten dan teknologi yang dapat memberikan dampak besar pada perilaku pembelajaran organisasi. Pergeseran paradigma besar telah terjadi dari masa lalu ke masa kini dalam Learning Ecosystem dengan diperkenalkannya e-Learning. Pembelajaran telah berevolusi dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada konten dan berkembang menjadi berpusat pada peserta didik.

Berikut ini adalah prediksi masa depan dari Learning Ecosystem yang akan didasari pada tren akhir ini:

Fokus pada kompetensi

Di dunia perusahaan, yang lebih penting dari pengetahuan adalah kompetensi bagi setiap tenaga kerja. Dengan demikian, fokus utama pembelajaran nantinya akan bergeser dari pengetahuan teoritis ke kompetensi kerja praktis.

Personalisasi

Setiap individu memiliki jalur dan kemampuan belajar yang berbeda. Personalisasi konten perlahan-lahan akan menjadi tren. Pada masa mendatang, kita akan mengalami lebih banyak personalisasi konten pembelajaran dengan kurikulum yang disesuaikan.

Konten yang dikurasi

Dengan Artificial Intelligence dan Machine Learning yang berkembang pada tingkat yang “belum pernah terjadi sebelumnya”, kurasi konten beralih dari manual ke otomatis. Sistem Manajemen Pembelajaran menjadi lebih dan lebih cerdas dan responsif terhadap interaksi pelajar.

AR dan VR

Dengan Augmented Reality dan Virtual Reality menjadi lebih mudah diakses, konten pendidikan akan beralih ke AR dan VR untuk memaksimalkan personalisasi.

Teknologi yang dapat digunakan.

Teknologi yang dapat dipakai pasti akan memainkan peran besar dalam Learning Experience Design. Teknologi yang dapat dikenakan dapat digunakan untuk memahami perilaku pengguna dan menyesuaikan pengalaman belajar yang sesuai.

Koneksi Sosial

Manusia adalah makhluk sosial, maka belajar juga harus bersifat sosial. Sudah ada pergeseran signifikan menuju pembelajaran sosial, dan masa depan akan lebih banyak lagi.

Belajar mandiri

Selalu ada pelajar yang sangat termotivasi dan potensial ingin melampaui kurikulum reguler. Mereka dapat mengeksplorasi pembelajaran mandiri, dan Learning Management Systems yang modern memiliki awal untuk memfasilitasi pembelajaran mandiri.

Learning Ecosystem akan berkembang pada tingkat yang signifikan. Belajar bukan lagi interaksi siswa-guru-konten yang berdiri sendiri, tetapi lebih dari itu. Sekarang telah menjadi mekanisme kompleks yang diperkaya yang memiliki potensi untuk benar-benar memaksimalkan hasil pembelajaran asalkan dipelihara dan dibimbing dengan benar. Namun, kita tetap harus berhati-hati bahwasanya Learning Ecosystem yang tidak terawat mungkin akan merugikan organisasi dalam membentuk kemampuan tenaga di kerja masa depan.

 

Source:
https://elearningindustry.com/learning-ecosystem-past-present-future