Di balik karya computer graphics (CG) menawan yang sering kita lihat di berbagai media saat ini, CG artist adalah sosok yang berperan penting. Posisi ini adalah profesi yang bergelut dengan software komputer untuk menciptakan desain-desain kreatif dalam bidang multimedia. CG artist diharapkan dapat mengejutkan konsumen dengan latar belakang yang indah dan gaya produk yang hidup. Persaingan begitu ketat sehingga 3D artist berusaha menciptakan gambar yang menakjubkan. Lantas, gaya rendering 3D manakah yang dapat membuat suatu visual benar-benar menonjol?

Tentu saja, ketika memilih gaya untuk rendering 3D, penting untuk mempertimbangkan pesan dan suasana hati yang berusaha diwujudkan oleh pemasar merek. Dengan mengingat tugas ini, para profesional CG dari perusahaan rendering 3D menggunakan teknik tertentu untuk menciptakan suasana hati yang diinginkan. Berikut ini merupakan 3 jenis utama gaya rendering 3D yang seringkali dipilih oleh CG artist untuk menyampaikan suasana hati tertentu dan membangkitkan respons emosional yang kuat :

1. Dramatic

Gaya rendering 3D Dramatic menampilkan kesan kontras dan sedikit teatrikal. Di sini cahaya dan bayangan memainkan peran khusus seperti dalam produksi panggung. Oleh karena itu, CG artist memusatkan perhatian pemirsa pada produk dengan pencahayaan yang dipikirkan dengan matang dari objek utama dan menggelapkan tepi panggung di sepanjang tepi bingkai. Di antara semua gaya rendering 3D, gaya Dramatic adalah yang paling sinematik – terlihat seperti momen beku dari cerita seru yang siap diungkap. Untuk membuat roomset dengan gaya ini, CG artist memilih dekorasi dan aksesoris dengan karakter dan memilih palet warna yang diredam dan nada kontras rendah.

Gaya rendering 3D ini cukup realistis dengan menghadirkan nuansa damai dan intim ke dalam ruangan. Oleh karena itu, gaya Dramatic berfungsi untuk ruang tamu dan kamar tidur di mana Anda membutuhkan ketenangan dan kepribadian. Juga, gaya Dramatic cocok dengan ruang publik seperti restoran dan bar di mana keintiman adalah semua yang Anda butuhkan dalam hal suasana. Cahaya untuk adegan Dramatic juga diredam dan diredupkan. Seringkali, ahli CG tidak mengatur pencahayaan utama untuk gaya ini, tetapi bermain dengan sumber cahaya kecil tambahan seperti karangan bunga, tempat lilin-lilin, lampu lantai, atau perapian.

2. Lyric

Kata Lyric berbicara untuk dirinya sendiri, yaitu gaya rendering 3D yang memperlihatkan tentang set kamar 3D yang lapang dan puitis. Berbeda dengan dua gaya rendering 3D lainnya, gaya Lyric adalah yang paling ringan dan paling manis. Detail utama dari suasana gaya hidup ini adalah warna-warna pastel dan dekorasi cantik seperti bunga segar, tumpukan buku, dan gambar di dinding. Singkatnya, suasana hati ini menyegarkan seperti embun pagi. Gaya rendering 3D Lyric sangat cocok untuk pemandangan luar ruangan, set kamar hunian yang nyaman, dan ruang publik seperti kantor, toko roti, dan resepsi. Jika suasana hati yang Anda tuju terbuka dan ramah serta sedikit nostalgia, gaya Lyric adalah pilihannya.

Adapun skema pencahayaan untuk gaya Lyric biasanya berupa pencahayaan alami siang hari atau pagi hari. Idealnya, CG artist mengatur cahaya sedemikian rupa sehingga mereka dapat menangkap sinar matahari langsung yang silau dalam bingkai. Trik kecil ini menambah keaktifan dan kelembutan pada adegan rendering 3D.

3. Epic

Sumber: Unsplash.com

Dari semua gaya rendering 3D sebelumnya, yang satu ini menciptakan suasana yang paling mendalam. Untuk mencapai efek megah, CG artist menggunakan warna kontras dan pencahayaan Epic. Selain itu, gaya ini memerlukan pemilihan elemen dekoratif yang cermat untuk pemandangan 3D. Oleh karena itu, para ahli CG memilih barang-barang yang dapat memberikan kesan karakter pada ruangan dan bermakna serta agak aneh. Gaya rendering 3D yang Epic adalah pilihan terbaik untuk perabot restoran dan bar malam. Set kamar seperti itu memancarkan suasana intim — getaran yang ingin didapatkan oleh setiap pemilik restoran. Selain itu, gaya Epic sangat cocok untuk karya desainer yang memiliki tampilan khas atau merek yang dapat dikenali. Dengan gaya ini, rendering 3D meningkatkan keunikan mahakarya desainer dan menciptakan pernyataan visual yang berani.

Untuk membuat roomset Epic terlihat benar-benar epik, CG artist menggunakan pencahayaan dramatis eksperimental. Tidak seperti cahaya teater yang lembut, ini adalah cahaya langsung yang keras yang menembus kegelapan. Cahaya ini menonjolkan nuansa penting dari set kamar dan memberikan bayangan tajam yang mencolok pada elemen latar belakang secara bersamaan.

 

Kesimpulan

3D Lifestyle adalah gambar CG dari roomset yang terlihat persis seperti fotografi produk tradisional. 3D Lifestyle  didasarkan pada membangun pemandangan 3D, menambahkan produk dan dekorasi utama ke dalamnya, dan mengatur kamera dan cahaya. Rendering 3D Lifestyle menambah gaya, kepribadian, dan kehangatan pada roomset apa pun. Gambar-gambar seperti itu dengan sempurna menyampaikan suasana hati yang ingin disampaikan.  Baik itu gaya Lyric yang puitis, Dramatic yang intim, atau gaya Epic yang tajam. Dengan bereksperimen dengan gaya rendering 3D, perusahaan dapat menargetkan produk mereka dengan lebih baik, memperluas audiens yang ada, serta membuat dan mempertahankan citra visual merek tertentu.

 

 

 

Source :

Article :  https://cgifurniture.com/3d-rendering-styles-for-roomsets

Photos : Unsplash.com