Setelah menjalani Work From Home dalam waktu yang cukup lama akibat pandemi Covid-19, banyak pengusaha dan pekerja yang memilih untuk tetap menjalankan kerja secara remote dari jarak jauh dibandingkan bekerja di kantor. Namun, walaupun remote work dianggap lebih efektif dan fleksibel dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan, remote work tetap memiliki tantangan yang harus dihadapi, antara lain sebagai berikut :

  1. Membangkitkan percakapan spontan dan informal dalam tim
  2. Mempertahankan program bimbingan antara pemimpin dan anggota
  3. Tetap menjalankan tugas tatap muka
  4. Mengintegrasikan anggota tim baru
  5. Mempertahankan budaya perusahaan/tim
  6. Menjaga kekompakan tim
  7. Melakukan sosialisasi dengan rekan kerja
  8. Menghindari terjadinya rapat yang terlalu banyak
  9. Menghadang rasa terisolasi
  10. Tersedianya fasilitas kerja yang ergonomis
  11. Tersedianya konetivitas jaringan
  12. Tersedianya komputer/laptop yang berkualitas

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, solusi yang dapat dilakukan untuk mencapai remote work yang efektif adalah :

A) Untuk Pemimpin

  1. Kembangkan interaksi informal untuk memperkuat jaringan sosial kepercayaan. Bisa dilakukan dengan mengadakan obrolan virtual untuk membuat forum interaksi atau mengirim pesan ke tim secara teratur untuk check in informal.
  2. Mempertimbangkan lokasi untuk bekerja. Datang sesekali ke kantor untuk rapat bisa menghasilkan keyakinan budaya bahwa kantor fisik adalah pusat gravitasi yang sebenarnya, dan waktu tatap muka adalah yang penting. Sedangkan dengan bekerja dari rumah (atau lokasi non-kantor) beberapa hari seminggu, para pemimpin memberi sinyal bahwa pekerja tidak perlu berada di kantor untuk menjadi produktif atau maju.
  3. Jangan hanya mengandalkan interaksi virtual. Interaksi tatap muka menciptakan lebih banyak peluang secara signifikan untuk interaksi informal yang kaya, hubungan emosional, dan “tabrakan kreatif” yang muncul dapat menjadi sumber kepercayaan, kolaborasi, inovasi, dan budaya.
  4. Pemimpin perlu membimbing, meginspirasi, mengarahkan tim ke peluang terbaik, mempersenjatai mereka dengan keahlian yang tepat, dan memberi alat yang memungkinkan untuk bergerak dengan cepat.
  5. Mengukur produktivitas kerja berdasarkan hasil, bukan input waktu kerja.

B) Untuk Seluruh Anggota Tim

  1. Buat ruang ‘aman’ untuk belajar dari kesalahan. Keselamatan muncul ketika organisasi dengan sengaja menciptakan budaya di mana karyawan merasa nyaman membuat kesalahan, berbicara, dan menghasilkan ide-ide inovatif.
  2. Memahami kesenjangan zona waktu. Untuk menciptakan kenyamanan kerja tim, usahakan maksimal perbedaan zona waktu antara anggota tim adalah 4 jam.
  3. Pertahankan keutuhan tim dan asah seni kick off Tim. Tim yang sudah bekerja untuk waktu yang lebih lama, lebih produktif daripada tim baru yang masih membentuk dan berkembang. Produktivitas ini muncul dari norma yang jelas dan hubungan berbasis kepercayaan serta keakraban dengan alur kerja dan rutinitas. Sementara itu, perhatikan kick off tim saat menambahkan orang baru ke dalam tim. Kick off harus mencakup kesempatan untuk menyelaraskan tujuan keseluruhan tim dengan menyatukan preferensi kerja tiap anggota.

 

 

Source :

https://www.smithgroup.com/flexibility-is-key-in-the-future-of-work

https://www.smithgroup.com/driving-culture-in-a-changing-environment