Membuat voice over untuk eLearning terlihat seperti pekerjaan yang sederhana dan mudah. Lagipula, dimana susahnya menarasikan konten yang sudah Anda kuasai? Namun pada kenyataannya pengembangan audio untuk eLearning cukup menantang dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan untuk pengembang eLearning yang sudah berpengalaman. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk membuat voice over yang menarik, menghibur dan mencerahkan pebelajar hanya dalam waktu singkat.

    1. Petakan suara eLearning Anda
      Bahkan sebelum Anda duduk untuk menulis naskah Anda atau menekan tombol “rekam”, Anda pasti ingin membuat garis besar rinci tentang apa yang harus disertakan dalam pengisi suara eLearning Anda. Ini sangat berguna jika Anda belum menulis teks di tangan. Kembangkan daftar tujuan dan sasaran pembelajaran atau gagasan utama yang perlu Anda sertakan dalam sulih suara. Juga, petakan alur naskah, seperti ide apa yang perlu Anda bahas terlebih dahulu dan nada umumnya, dan ingatlah gambar, grafik, dan video yang akan Anda gunakan. 
    2. Jaga agar naskah tetap natural dan komunikatif
      Meskipun Anda akan selalu mempertahankan rasa profesionalisme, suara eLearning Anda harus alami dan komunikatif. Anda ingin pelajar merasa seolah-olah mereka sedang mendengarkan seseorang yang menarik, ramah, dan penyayang, daripada narator yang dingin dan suka bisnis. Jadi, saat menulis skrip Anda, buat konten yang mencerminkan apa yang biasanya Anda katakan. Buat kalimat tetap ringkas dan gunakan satu suara di seluruh kalimat. Bersikaplah informatif dan otentik, sehingga pelajar Anda mendapatkan kesan bahwa Anda tahu tentang topik tersebut, sambil tetap mempertahankan rasa keterkaitan untuk membangun hubungan penting itu dengan audiens Anda. Idealnya, Anda harus memutuskan nada, dan suara naratif, apakah Anda akan menggunakan narasi orang pertama, kedua, atau ketiga, sebelum Anda duduk untuk menulis naskah, sehingga Anda tetap konsisten sepanjang waktu. 
    3. Perhatikan durasi
      Saat membuat naskah suara eLearning Anda, perlu diingat bahwa 100 kata biasanya sama dengan 1 menit waktu perekaman. Ini akan membantu Anda untuk membuat pelajaran Anda singkat dan menarik, daripada berlarut-larut dan membosankan. Ini juga akan memungkinkan Anda mengatur waktu transisi layar Anda. Misalnya, jika Anda menyertakan 100 kata teks pada layar, Anda tahu bahwa Anda harus membiarkan layar terbuka selama sekitar satu menit agar pelajar dapat membaca tentang topik yang sedang dibahas dalam suara eLearning Anda. 
    4. Selalu lakukan testing.
      Terlepas dari kenyataan bahwa Anda mungkin telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyempurnakan naskah Anda dan menguranginya menjadi panjang yang dapat diatur, Anda tetap ingin melakukan putaran pengujian untuk memastikan bahwa semuanya mengalir secara efektif sebelum Anda mulai merekam; bahkan jika Anda menyewa pengisi suara untuk membacakan naskah untuk Anda. Ini akan memberi Anda kesempatan untuk mengerjakan ulang konten apa pun yang mungkin di luar topik, tidak relevan, atau tidak sejalan dengan keseluruhan nada suara eLearning Anda.
    5. Diam adalah emas.

      Jangan takut untuk diam saat Anda merekam suara eLearning Anda. Yang terbaik adalah memberi peserta jeda audio, sehingga mereka dapat menyerap dan memproses informasi secara efektif, daripada terburu-buru ke topik berikutnya dengan mengisi setiap detik dengan narasi. Anda dapat menggunakan keheningan untuk memberi tahu pendengar Anda kapan waktunya untuk beralih ke ide atau pelajaran lain, atau bahkan untuk penekanan ketika mereka perlu memeriksa bagan atau grafik yang ditampilkan di layar.

    6. Jangan biarkan audio mencuri perhatian.
      Penting untuk diingat bahwa suara eLearning yang Anda buat tidak boleh menjadi pusat perhatian pelajar Anda. Sebaliknya, ini seharusnya hanya menjadi alat bantu belajar yang memungkinkan mereka menyerap konten dengan lebih efektif. Idealnya, mereka akan mulai memperoleh informasi hanya dengan membaca teks, dan suara akan membantu meningkatkan retensi pengetahuan. Karena itu, cobalah untuk menghindari efek suara yang mengganggu, dan kelebihan suara yang mungkin terlalu dramatis atau berlebihan, seperti narasi dengan aksen berat atau penggambaran karakter. Gunakan suara untuk menarik perhatian mereka ke poin-poin utama yang ada di layar, untuk memberi mereka contoh dunia nyata yang melibatkan materi pelajaran, atau untuk mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran yang membuat mereka berhenti sejenak dan merenungkan topik tersebut.
    7. Hindari kebisingan di sekitar Anda
      Ruang rekaman Anda harus bebas dari benda berisik, seperti kipas angin, AC, atau bahkan komputer yang dapat mengganggu kualitas suara eLearning Anda. Namun, meskipun Anda merekam di ruang yang sunyi, Anda mungkin masih harus menyunting derau putih yang dapat mengganggu peserta didik. Ada berbagai alat pengeditan audio gratis yang dapat Anda gunakan untuk menyempurnakan suara eLearning Anda, seperti Audacity.

Pertahankan tips dalam membuat eLearning untuk pengembangan eLearning Anda berikutnya untuk meningkatkan kualitas kursus eLearning Anda, dan untuk memberikan pengalaman eLearning yang berkesan dan menarik kepada pelajar online Anda yang tidak akan segera mereka lupakan.

Sumber:
https://elearningindustry.com/7-top-tips-for-effective-elearning-voice-overs
Jonathan Velasquez on Unsplash