Saya sering berhadapan dengan pilihan antara menggunakan Infinite Scrolling atau menggunakan pagination ketika mendesain untuk halaman-halaman yang memiliki banyak sekali konten. Saya menemukan ada artikel dari uxplanet yang membahas kelebihan dan kerugian dari masing-masing teknik.

Infinite Scrolling

Infinite Scrolling merupakan sebuah teknik yang membuat pengguna terus dapat melihat konten yang banyak hanya dengan melakukan scroll saja baik di desktop dan mobile. Cara kerja teknk ini sangat mudah yaitu ketika pengguna melakukan scroll sampai bawah, website tersebut dengan otomatis akan memuat konten lagi dengan otomatis.

Pro 1: Keterlibatan Pengguna dan Penemuan Konten.

Ketika scrolling merupakan metode utama dalam menelusuri sebuah konten, teknik ini dapat membuat pengguna bertahan lebih lama melihat konten di website/ aplikasi mobile. Beberapa contoh website/ aplikasi populer yang menggunakan teknik ini adalah Facebook, Pinterest dan Instagram.

 

Pro 2: Scrolling lebih baik dari pada melakukan Click.

Pengguna mendapatkan pengalaman yang lebih baik ketika melakukan scrolling dari pada melakukan Click. Itu semua didukung oleh roda pada sebuah mouse atau teknologi layar sentuh yang membuat scrolling menjadi lebih mudah dan cepat dari pada melakukan Click. Salah satu contohnya adalah ketika kita sedang melihat sebuah konten tutorial. Dengan melakukan scrolling konten tutorial lebih mudah dimengerti dan lebih cepat dari pada harus pindah ke halaman berikutnya.

 

Pro 3: Pengalaman scrolling lebih baik di Mobile.

Semkin kecil layar, maka akan semaki lama kita melakukan scrolling. Saat ini website yang dioptimalkan untuk dilihat melalui device mobile sudah semakin banyak, hal inilah yang menjadi peran pendukung penting untuk infinite scrolling. Karena sudah menggunakan teknologi layar sentuh, scrolling lebih terasa natural dilakukan oleh kita.

 

Kontra 1: Performa website dan device.

Kecepatan terbukanya sebuah halaman merupakan kunci utama untuk meraih pengalaman yang baik untuk kita. Dengan menggunakan teknik ini, semakin kita melakukan scrolling, semakin banyak konten yang dimuat di halaman yang sama. Akibatnya, kinerja halaman akan semakin melambat.

 

Kontra 2: Pencarian dan Lokasi konten.

Masalah berikutnya adalah ketika pengguna mencapai titik tertentu, kita tidak dapat menandai lokasi konten tersebut. Jika kita meninggalkan website tersebut, kita akan kehilangan semua proses dan kita harus mengulang untuk melakukan scrolling kembali.

 

Kontra 3: Ukuran Scroll Bar yang tidak sesuai dengan banyaknya konten.

Hal menyebalkan berikutnya adalah ukuran scroll bar yang tidak sesuai. Ketika kita melakukan scrolling ke bawah dengan anggapan kita sudah berada di bagian bawah sebuah halaman, ternyata secara otomatis halaman tersebut akan memunculkan konten-konten baru yang akan menambah panjang kita melakukan scrolling.

 

Kontra 4: Area Footer kurang terlihat.

Footer ada karena suatu alasan: mengandung konten yang terkadang dibutuhkan pengguna. Terkadang kita menginginnkan informasi tambahan, maka kita akan meilhat ke area footer. Tetapi karena infinite scrolling, konten akan dimuat dengan segera setelah kita mencapai bagian bawah, sehingga mendorong footer tidak terlihat setiap saat. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah menambahkan tombol untuk menambah konten. Konten yang baru tidak akan bertambah secara otomatis sampai kita mengclick tombol tersebut.

 

Pagination

Pagination merupakan sebuah teknik dimana konten yang banyak dibagi menjadi beberapa halaman/ bagian.

Pro 1: Konversi pengguna yang baik.

Karena teknik ini sudah membagi konten di setiap halaman, pengguna dapat mencari konten yang diinginkan dengan baik, tanpa harus melakukan scroll berulang kali. Contoh website yang menggunakan teknik ini adalah website pencari Google. Konten yang dimunculkan oleh Google dibatasi jumlahnya dengan teknik Pagination dan konten yang relevan akan berada di halaman pertama.

 

Pro 2: Sense of Control.

Teknik Infinite Scrolling akan terasa seperti permainan yang tidak akan habis, seberapa lama kita melakukan scrolling, kita merasa konten yang ingin kita lihat tidak ada habisnya. Dengan menggunakan teknik Pagination, kita sudah dapat mengetahui total halaman yang tersedia, sehingga kita dapat memutuskan untuk mencari konten sampai halaman tertentu. Pengguna juga dapat memprediksi waktu yang akan dikeluarkan untuk mencari konten dengan melihat total halaman.

 

Pro 3: Lokasi konten lebih jelas.

Dengan memiliki penanda halaman, kita jadi dapat menyimpan lokasi konten yang sudah kita lihat dalam ingatan kita. Sehingga ketika kita kembali lagi untuk melihat konten favorit, kita dapat dengan mudah mencari konten tersebut dengan melihat tanda halamannya. Biasanya kita dapat merasakannya ketika melihat website/ aplikasi ecomerce.

 

Kontra 1: Tambahan Interaksi.

Untuk melanjutkan ke halaman konten berikutnya, kita diharuskan mencari tombol berikutnya, lalu mengarahkan mouse/ tangan kita ke tombol tersebut, lalu kita mengclick tombol tersebut, dan menunggu halaman berikutnya terbuka. Total ada 4 interaksi untuk melanjutkan ke halaman berikutnya. Sedangkan untuk infinite scrolling hanya membutuhkan 1 interaksi untuk melanjutkan ke halaman konten berikutnya.

 

Kapan menggunakan Infinite Scrolling atau Pagination?

Ada beberapa kondisi website dimana teknik infinite scrolling dapat berjalan efektif. Teknik tersebut cocok untuk website/ aplikasi yang kontennya didapat menggunakan User-Generated Content seperti Twitter, Facebook, Pinterest, dan Instagram. Sedangkan teknik Pagination cocok untuk website/ aplikasi yang Goal-Oriented. Contoh yang menggunakan ke dua teknik ini adalah website Google. Ketika kita mencari gambar, Google menggunakan infinite scrolling karena mata kita lebih mudah untuk mencari dan memproses gambar lebih cepat daripada teks. Sedangkan membaca hasil pencarian membutuhkan waktu yang lama. Itu adalah alasan kenapa Google tetap menggunakan teknik Pagination pada halaman pencarian yang umum.

 

https://uxplanet.org/ux-infinite-scrolling-vs-pagination-1030d29376f1