Sebagian dari kita mungkin pernah meributkan masalah pemasukan dan pengeluaran keluarga yang tidak transparan. Kadang, kita juga harus bergumul dengan kekhawatiran karena salah satu anggota keluarga belum tiba di rumah dan tak dapat dihubungi. Menghindari kejadian seperti itu, beberapa tips aplikasi smartphone di bawah ini bisa menjadi alternatif solusi.

Google Photos

Aplikasi yang dibuat Google ini memiliki fungsi sebagai “cloud gallery“, yaitu penyimpanan media secara online. Foto, video, animasi, dan berbagai jenis media lain secara otomatis bisa di-upload ke Google Photos sehingga mengurangi risiko media tersebut hilang atau terhapus. Kita juga bisa membuat album yang secara otomatis mendeteksi wajah, tempat, video, kolase, dan lain sebagainya sehingga menghemat waktu untuk menyortir. Terdapat pula tool ‘assistant’ yang secara langsung membuat kolase, animasi, movie, dan flashback berdasarkan foto yang sudah kita upload di Google Photos.

Manfaat lain aplikasi ini bagi keluarga adalah adanya fitur sharing album. Kita dapat berbagi foto secara langsung dengan orang yang sudah disinkronisasi, sehingga tak lagi perlu sharing foto atau video melalui WhatsApp atau messenger lain. Hal ini tentunya sangat berguna bagi keluarga yang biasanya gemar berbagi foto tanpa perlu repot meng-upload berkali-kali yang bisa menghabiskan memori dan kuota internet. 

Family Budget

Pusing menghitung pemasukan dan pengeluaran? Pasangan minta transparansi alokasi dana keluarga? Tenang! Aplikasi ini mungkin bisa membantu. Namanya Family Budget Finance Tracking.
Seperti banyak aplikasi pengaturan finansial lainnya, Family Budget juga memiliki fitur income atau pemasukan dan expense atau pengeluaran. Kita bisa membuat sendiri subkategori pada income seperti gaji, penghasilan sampingan, Tunjangan Hari Raya (THR), dan lainnya. Begitu pula pengeluaran dapat kita bagi berdasarkan kebutuhan kita seperti pengeluaran harian, bulanan, amal, dan sebagainya.  ‘Dompet’ digital jika ini juga memudahkan kita apabila ingin memisahkan data keuangan. Contoh, kita ingin menyimpan budget pengeluaran sehari-hari selama sebulan atau bisa diistilahkan daily budget. Di lain sisi kita juga ingin melihat data keuangan yang sudah ditabung. Kita dapat membuat dua kategori wallet atau dompet sehingga perencanaan keuangan dapat terorganisir dengan baik.
Perbedaan aplikasi ini dengan pengaturan keuangan lain adalah kita bisa berbagi dengan pasangan atau keluarga. Supaya kepercayaan tetap terjaga dan masing-masing bisa mengontrol budget yang sudah ditentukan bersama, aplikasi ini cukup bisa membantu. Hal terpenting adalah komunikasikan dan rencanakan dengan baik bersama pasangan selama menggunakan aplikasi ini agar kedua pihak merasa nyaman.

Location Sharing

Kadang kita merasa khawatir dengan keberadaan anggota keluarga yang tidak membalas pesan. Kita pun mencoba telepon, tetapi tak diangkat. Akhirnya kita hanya bisa pasrah dan menunggu semoga keluarga kita baik-baik saja. Aplikasi Google Maps menyediakan fitur location sharing. Melalui fitur ini, kita bisa menghubungkan location smartphone keluarga dengan milik kita. Kita dapat memantau keberadaan anggota keluarga sehingga dapat meminimalisir rasa khawatir. Terlebih, bagi orang tua yang telah memberikan telepon pintar untuk anaknya, akan lebih mudah mengontrol aktivitas anak di luar ruangan menggunakan aplikasi ini.

Digital Wellbeing 

Dulu ada sebuah lagu dangdut yang cukup terkenal dengan lirik puitisnya “hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”. Berbeda dengan sekarang, dimana istilah yang mungkin lebih tepat digunakan adalah “hidup tanpa smartphone bagai hati tak berbunga.” Ya, penggunaan ponsel pintar ini begitu merajalela, bukan hanya bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bahkan, kadang kita sampai terlarut dalam dunia maya yang disuguhkan gawai dibanding dengan kehidupan nyata.
Menyadari fenomena tersebut, sebuah aplikasi dibuat untuk mengontrol penggunaan layar ponsel secara cermat. Aplikasi tersebut adalah Digital Wellbeing. Melalui perangkat ini, kita bisa mengatur screen time setiap aplikasi yang terlampau sering digunakan. Misal, biasanya kita menghabiskan waktu seharian untuk sekadar melihat timeline Instagram. Nah, dengan aplikasi ini, kita dapat menyetel waktu dua jam sehari untuk menggunakan aplikasi Instagram. Jika melewati waktu itu, Digital Wellbeing otomatis akan mengunci sementara aplikasi itu hingga jatah menggunakan keesokan harinya. Begitu pula dengan aplikasi lainnya. Dengan demikian, waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk bercengkrama dengan keluarga.
Keistimewaan lain dari aplikasi ini adalah adanya parental controls. Fitur ini berguna bagi orang tua yang ingin membatasi dan mengatur screen time pada ponsel anak. Ponsel orang tua yang tersambung dengan milik anak dapat menjadi remote yang bisa mengawasi aktivitas anak.

Setiap aplikasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Komunikasi antar anggota keluarga sangat perlu dilakukan sebelum menggunakan aplikasi yang disarankan, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kecurigaan yang berpotensi menimbulkan permasalahan. Selain itu, waktu yang dihabiskan bersama keluarga lebih utama dibandingkan dengan bercengkrama dengan layar jika tidak ada kebutuhan mendesak. Tugas kita adalah mengambil sisi baik dari penggunaan ponsel sebagai alat yang membantu kehidupan kita, bukan sebagai alat pengontrol kehidupan kita.