Pada hari kamis, 2 November 2023 lalu, unit Knowledge Innovation & Management yang dipimpin oleh Bapak Dr. Karto Iskandar beserta 2 tim nya berkunjung ke Event Pertamina: DIgital Expo 2023 yang berjalan selama 2 hari.

Acara ini diselenggarakan selama 2 hari dari 1 – 2 November 2023. berikut ini adalah rundown kegiatan expo tersebut

  1. Pada sesi Good Morning MITA, speaker mempresentasikan pencapaian tim Shared Service Pertamina dalam menjadi salah satu pemenang dalam ajang Shared Service & Outsourcing Network (SSON) Asia 2023. Kemudian dilanjutkan dengan paparan produk inovasi unggulan mereka yang bertemakan social Innovation, yaitu Greenomina, yang merupakan aplikasi web-apps & mobile apps yang bertujuan untuk melakukan kalkulasi kasar pengeluaran carbon dari kegiatan yang dilakukan individu. User akan diminta melakukan donasi ke rekening yang disediakan untuk menjadi program CSR Pertamina dalam upaya penanaman tumbuhan dengan tujuan menyeimbangkan carbon yang telah kita keluarkan. Harapan nya adalah pada tahun 2060 akan tercipta lingkungan net zero emission yang berarti seimbangnya “carbon footprints” yang dikeluarkan manusia, dan lingkungan hijau yang muncul untuk menghilangkan polusi Carbon tersebut.
  2. Pada Sesi parallel silent conference, MITA talk 5 membicarakan mengenai supply chain, sedangkan MITA talk 4 membahas mengenai digitalisasi dengan mengundang 3 narasumber dari PT. Pupuk Indonesia, PT. Bukit Asam, dan PT. Nusantara Netcomp. Ketiga perusahaan ini menerapkan inovasi berbasis digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bekerja. PT Pupuk Indonesia menerapkan digitalisasi untuk meningkatkan value chain, serta mengaplikasikan sistem antrian truk untuk menjaga siklus dan phase bekerja yang sama setiap harinya. PT. Bukit Asam melakukan digitalisasi dengan mengaplikasikan GPS pada truk dan kereta (juga bekerjasama dengan PT. KAI) pembawa batu bara, untuk mensinkronkan antara jumlah stok batu bara yang ada dengan ketersedian angkutan (kereta dan truk) untuk menghindari pekerjaan pengankutan yang tidak efisien. GPS tersebut juga memungkinkan untuk tracking supir truk apabila keluar dari jalur pengantaran atau berhenti di tempat yang tidak sesuai. PT. Nusantara Netcomp melakukan digitalisasi untuk asset managementnya. Hal ini dilakukan untuk efisiensi proses training dan juga pekerjaan perbaikan atau pencarian inventaris. Digitalisasi yang dilakukan berupa video 360 untuk asset sitenya sehingga lebih mudah dilakukan pengecekan secara digital terlebih dahulu untuk lokasi assetnya, setelah diketahui lokasinya, teknisi akan mendatangi site asset yang dimaksud. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari kebingungan dari teknisi mengenai lokasi asset sehingga kemudian membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari asset tersebut.  
  3. Setelah sesi MITA talk, terdapat sesi POV. Dalam Sesi POV menghadirkan 2 hacker remaja, Hansen (17 tahun) dan Putra Aji (19 tahun). Putra Aji merupakan hacker yang viral pada tahun 2019 karena memenangkan sayembara NASA untuk “membobol” cyber security-nya. Pada sesi ini juga didemonstrasikan bagaimana cara hacker untuk mendapatkan data pribadi (password) dari email. Selain itu, Hansen & Putra Aji juga membagikan cara untuk menghindari dan mengatasi scam APK yang sedang marak di masyarakat.
  4. Pada sesi POV Class selanjutnya menghadirkan Fajrul Islam dan Greget Kalla Buana daro Islamic Financial Advisor. Fajrul Islam memiliki pekerjaan sampingan dari pekerjaan utamanya sebagai karyawan di salah satu organisasi kemanusiaan di Indonesia. Sebagai content creator dengan menjual digital Asset di gettyimages. Beliau juga menceritakan proses perjalanan side job tersebut dari yang belum menghasilkan keuntungan, sampai pada titik dia menghasilkan keuntungan besar dari foto yang dia unggah. Intisari dari proses yang beliau jelaskan adalah kita pada titik awal pasti akan mengejar kuantitas, karena kita sama sekali tidak mengetahui gambar apa yang dibutuhkan oleh user. Karena bisa jadi orang yang mengupload 5 gambar akan lebih laku dibandingkan dengan yang sudah mengupload sampai 200 kali. Jadi untuk memperbesar probabilitas dibutuhkan kuantitas yang cukup besar. Setiap object akan dibedakan berdasarkan posisi object dan pencahayaannya, sebagai contoh pada gambar 1 object semangka bisa menjadi 20 lebih foto dengan komposisi jumlah semangka, angle dan posisinya.