Pada akhirnya, pembelajaran imersif, seperti segala bentuk pendidikan dan pelatihan, ada untuk meningkatkan basis pengetahuan pelajar atau mempersenjatai mereka dengan keterampilan baru. Mengadopsi teknologi imersif dapat menambahkan manfaat yang signifikan bagi pengalaman pendidikan pelajar, namun pengembangan dan implementasinya yang berhasil dapat menjadi tantangan.

Ada langkah-langkah praktis utama yang dapat diambil pendidik saat memperkenalkan teknologi imersif ke dalam program pendidikan dan pelatihan mereka, termasuk;

Memastikan apakah imersif adalah alat pembelajaran yang tepat

Ingatlah bahwa pembelajaran imersif hanyalah saluran lain untuk terlibat dengan pelajar – itu bukan pengemudinya. Sebelum berkomitmen pada program pembelajaran imersif, pastikan bahwa tujuan pembelajaran Anda dan hasil yang diinginkan jelas dan bahwa teknologi imersif akan membantu Anda mencapainya. Memperkenalkan teknologi demi itu berisiko menjadi gimmick yang mahal dan tidak efektif.

Memilih teknologi yang tepat

Dengan setiap teknologi imersif yang hadir dengan manfaat dan kerugian unik; mengadopsi yang tepat untuk pekerjaan itu sangat penting. Materi pelajaran adalah faktor kunci; misalnya mengangkut pelajar ke Mars dapat bekerja paling baik di VR, tetapi kurang berdampak di AR. Pertimbangan lain dapat mencakup apakah Anda ingin itu menjadi pengalaman bersama, berapa banyak ruang dan waktu fisik yang Anda miliki dan, yang terpenting, berapa anggaran Anda. Teknologi (selain konten) juga harus sesuai dengan usia; misalnya, jika seorang anak berada pada usia di mana mereka akan ditemani oleh orang dewasa di dunia nyata, apakah Anda ingin menempatkan mereka ke dalam ruang VR soliter yang sepenuhnya imersif?

Bersihkan lingkungan orientasi & aman

Teknologi imersif bisa menjadi alat pembelajaran yang menyenangkan dan menarik, tetapi juga bisa menakutkan bagi pengguna baru. Memastikan pelajar merasa aman dan memahami apa yang mereka lakukan adalah penting. Sebelum memulai pengalaman apa pun, pelajar Anda harus diberi instruksi yang jelas dan sederhana tentang cara kerja perangkat keras, apa yang diharapkan dari pengalaman (dan apa yang diharapkan dari mereka) dan bagaimana meninggalkan pengalaman jika mereka merasa tidak nyaman.

Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan bagaimana Anda memandu pelajar melalui pengalaman, misalnya, menyediakan panduan avatar yang ramah untuk petunjuk dan navigasi.

Merencanakan struktur

Jika Anda terbiasa merencanakan konten berbasis kelas, Anda mungkin perlu berpikir secara berbeda tentang struktur pengalaman belajar yang imersif. Ingatlah bahwa pelajar berpotensi memiliki kendali yang jauh lebih besar, sehingga skenario dan tindakan yang berbeda perlu didahulukan dan dibuat storyboard. Jangan lupa bahwa pengalaman kecil biasanya jauh lebih efektif untuk membuat pelajar tetap terlibat dan fokus – maksimum sekitar 20 menit bahkan untuk pengguna imersif yang paling berpengalaman sekalipun.

Tetap fokus pada pelajar

Apakah Anda mengajar anak-anak usia dasar atau profesional yang sangat terampil, Anda perlu memastikan bahwa setiap pengalaman belajar yang mendalam difokuskan pada pengguna. Saat mengembangkan konten yang imersif, Anda perlu mempertimbangkan tingkat teknologi dan toleransi mereka dalam hal durasi.

Ingatlah bahwa pembelajaran imersif bukanlah alat ajaib atau perbaikan cepat untuk menyelesaikan setiap tantangan pendidikan atau pelatihan. Sebagai seorang pendidik, Anda perlu mempertimbangkan bagaimana pembelajaran imersif dapat melengkapi, daripada menggantikan bentuk pembelajaran lain dan menambah nilai. Dan jangan lupa itu bisa mahal; selain biaya perangkat keras seperti headset, Anda perlu memperhitungkan biaya pengembangan konten saat membuat pengalaman yang dipesan lebih dahulu agar sesuai dengan kurikulum kursus Anda.

Sumber:

https://www.futurevisual.com/blog/immersive-learning/