Dalam merancang sebuah instruksional, seorang instructionla designer tentu wajib memahami teori belajar. Untuk meningkatkan kualitas materi eLearning teori pembelajaran dapat memberikan panduan selama proses dan membantu menemukan solusi.

Dalam perancangan tentu seorang instructional designer akan menanyakan hal-hal seperti : bagaimana siswa akan belajar, Apa yang dibutuhkan siswa, apakah sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Berikut 3 teori pembelajaran yang dapat membantu untuk merancang eLearning

Behaviorism

Behaviorisme, juga dikenal sebagai behavioral psychology, adalah teori belajar yang menyatakan semua perilaku dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan melalui proses yang disebut pengkondisian. Perilaku hanyalah respon terhadap rangsangan lingkungan.

Teori behaviorisme hanya tertarik pada pengamatan kuantitatif dari tanggapan terhadap rangsangan, teori itu sama sekali mengabaikan kemungkinan proses berpikir dalam pikiran siswa. Hanya pengaturan “apa” yang perlu diketahui siswa, yang menjelaskan penggunaan strategi behavioris, seperti membedakan bukti, pengulangan ingatan (retensi), dan afiliasi.

Pembentukan keterampilan menggunakan pendekatan perilaku yang sama ketika kita mengamati dan mempraktikkan keterampilan tertentu. Tugas peserta didik adalah mengingat kemampuan dan bereaksi sementara pendidik memberikan kritik (menunjukkan apakah respon yang tepat benar atau salah) dan memberikan latihan.

Behaviorisme dapat diterapkan pada rencana instruksional ketika :

  1. Membuat hasil belajar yang terukur dan nyata
  2. Menggunakan penghargaan dan umpan balik yang informatif untuk meningkatkan prestasi siswa
  3. Membantu siswa dengan mendapatkan banyak keterampilan atau latihan

Cognitivism

Teori kognitivisme beranggapan bahwa belajar terjadi sebagai hasil dari proses mental atau kognitif, bukan semata-mata karena rangsangan dari luar. Misalnya, proses mental meliputi berpikir, mengingat, mengetahui, memecahkan masalah, mengamati, mengkategorikan, dan membuat generalisasi. Fokus kognitivisme adalah pada pikiran manusia dan bagaimana orang berpikir dan memahami.

Dengan kognitivisme, peserta didik secara aktif memproses informasi, dengan menghubungkan informasi lama dan baru bersama-sama dengan cara yang bermakna dan kumulatif. Kognitivisme berpusat pada apa yang diabaikan oleh behaviorisme yaitu cara belajar. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa kognitivisme lebih unggul dari behaviorisme. Sekali lagi, teori yang benar akan tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya.

Kognitivisme menawarkan metodologi yang berfokus pada siswa. Ini menggunakan peralatan dan inovasi yang menyalin sudut pandang manusia dan bahkan membahas siklus yang lebih membingungkan, misalnya, berpikir kritis, berpikir, menyiapkan data, dan mengembangkan ide.

Untuk menerapkan pendekatan kognitivisme pada pengembangan materi, perhatikan hal berikut.

  1. Identifikasi karakteristik siswa yang dapat berkontribusi atau menghambat proses kognitif dalam menerima informasi
  2. Pertimbangkan dan selidiki tugas mana yang sesuai
  3. Mengaplikasikan berbagai macam teknik pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mengasosiasikan data baru dengan informasi yang ada

Constructivism

Konstruktivisme didasarkan pada gagasan bahwa orang secara aktif membangun atau membuat pengetahuan mereka sendiri, dan kenyataan itu ditentukan oleh pengalaman Anda sebagai pembelajar. Pada dasarnya, peserta didik menggunakan pengetahuan  sebelumnya sebagai landasan dan membangun  pengetahuan baru di atasnya dengan hal-hal baru yang mereka pelajari. Jadi pengalaman individu setiap orang akan membuat pembelajaran unik.

Kognitivisme menempatkan siswa pada titik fokus dari  belajar. Siswa tidak hanya secara pasif mengasimilasi informasi tetapi secara aktif berpartisipasi dalam mengkonstruksi pengetahuan. Peserta didik perlu terlibat dalam dunia sehingga mereka secara aktif terlibat dalam pembelajaran dan pengembangan mereka sendiri. Peserta didik tidak bisa hanya duduk dan berharap untuk diberitahu sesuatu dan belajar,  perlu terlibat dalam diskusi, membaca, dan kegiatan lainnya.

Sumber:

https://elearningindustry.com/most-popular-teaching-theories-of-instructional-design

https://www.simplypsychology.org/behaviorism.html

Learning theories

https://www.simplypsychology.org/constructivism.html