Sebagai media informasi, website memiliki karakteristik tersendiri dalam penulisannya. Cara menulis pada media online harus berbeda dengan media cetak. Seperti yang dikutip dari usability.gov, perilaku orang saat membaca online biasanya adalah memindai informasi pada halaman website.  Pada sebuah studi online reading behavior oleh Jakob Nielsen yang dikutip dari usability.gov ditemukan bahwa rata- rata pada tiap halaman web, user membaca paling banyak 28% dari jumlah kata selama kunjungan.

Untuk itu, penulisan konten pada website sebaiknya dibuat berdasarkan karakteristik penggunanya. Dan penting bagi penulis untuk memahami apa dan bagaimana sebuah konten dapat diterima. 

Jelas, simpel dan efektif

Konten harus ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami, buatlah seperti sebuah percakapan. Perhatikan karakter pembaca, pesan, dan tujuan tulisan. 

Paragraf awal itu penting

Pembaca memindai tulisan, jangan lewatkan ide pokok. Header membuat pembaca langsung menavigasi konten. Header juga menggambarkan isi konten di setiap paragraf.

Chunking content

Buat konten menjadi lebih kecil, usahakan untuk menulis satu topik untuk tiap satu paragraf.

Singkat

  1. Tulis dengan paragraf pendek dan minimalkan kata-kata yang tidak perlu (efisien). 
  2. Penulisan web harus lebih pendek daripada jenis penulisan lainnya. 
  3. Sebuah paragraf harus terdiri dari 70 kata atau kurang.

Gunakan kata kerja aktif

  1. Bella mengajar di kelas biologi (benar) 
  2. Kelas biologi diajar oleh Bella (salah)

Gunakan bullets and numbering

Penggunaan penomoran atau bentuk list memudahkan pembaca daripada bentuk paragraf panjang.