‘Selalu ingat — anda tidak merancang untuk diri sendiri!’ Kalimat ajaib ini sering anda dengar di dunia UX dan interface design (desain antarmuka). Saya mengakui bahwa saya tidak setuju akan hal itu.

Hal tersebut tidaklah salah secara mendasar. Tapi saya sangat tidak menyukai implikasi bahwa jika anda membiarkan perancang mendesain untuk mereka sendiri, mereka akan menghasilkan sesuatu yang disayangkan dan tidak dapat digunakan oleh orang lain. Saya menantang gagasan bahwa hasilnya hanya akan menjadi hal yang artistik — secara estetika menyenangkan, tapi pada dasarnya tidak berguna. Bahkan sebaliknya, saya berpendapat bahwa desain terbaik dan produk terbaik di dunia telah diciptakan oleh orang-orang yang merancang sesuatu untuk mereka sendiri.

Untuk mengilustrasikan poin saya, berikut adalah kutipan singkat dari Biografi Steve Jobs oleh Walter Isaacson pada awal pengembangan iPhone:

‘Dia (Steve Jobs) telah memperhatikan sesuatu yang aneh tentang ponsel di pasar: Mereka semua berbau (busuk), seperti pemutar musik portabel kuno. “Kami akan duduk-duduk membicarakan betapa kami benci ponsel kami,” kenangnya. “Mereka (ponsel) sangat rumit. Mereka memiliki fitur yang tidak dapat diketahui oleh siapa pun, termasuk buku alamat. Itu hanya Bizantium.” (…) Jadi, Jobs dan timnya menjadi bersemangat tentang peluang membuat ponsel yang ingin mereka gunakan. “hal itu merupakan motivator terbaik dari semuanya,” kata Jobs kemudian.’

Anekdot ini menunjukkan bahwa ‘merancang untuk diri sendiri’ dapat berdampak besar pada inovasi dan rancangan yang hebat. Contoh ini adalah motivator yang luar biasa, dan dapat mendorong individu dan tim ke hasil yang luar biasa!

Bila anda tidak puas dengan suatu produk atau layanan, cobalah untuk membuat yang lebih baik! Menjadi kritis — namun konstruktif — dengan lingkungan sekitar, alat, perangkat lunak, dan perangkat keras anda merupakan cara yang bagus untuk menghasilkan ide yang baru. Memperhatikan desain yang buruk seringkali merupakan titik awal untuk menghasilkan desain yang lebih baik. Kemampuan untuk menganalisis dan mengkritik produk yang digunakan sangat penting untuk inovasi. Bila anda tidak menyukai sesuatu, usulkan yang lebih baik! Gunakan keahlian pribadi anda sebagai seorang desainer memungkinkan bagi anda untuk membayangkan alternatif yang lebih unggul.

Terkadang bermanfaat dan produktif untuk melatih kreativitas individu sebagai alih-alih desain yang berpusat pada pengguna. Bila anda telah mengidentifikasi titik esensial dan bila anda yakin bahwa memiliki solusi yang baik — bila anda merasakan dorongan untuk merancang sesuatu dengan cara tertentu — bila anda ingin membuat sesuatu karena merasa akan sangat bagus untuk memilikinya — bila anda memiliki ide visual dan konseptual kuat — lakukanlah! Tidak semua desain memerlukan validasi oleh riset pengguna dan lembar spesifikasi.

Sudah pasti, tidak ada jaminan bahwa itu akan berhasil. Anda mungkin tidak berhasil mencapai apa yang dipikirkan. Dan hanya karena anda menyukai desain anda, anda tidak dapat yakin bahwa orang lain akan menyukainya. Tetapi saya telah melihat produk yang gagal merupakan hasil dari pendekatan desain yang bertitik pada pengguna yang komprehensif. Tidak ada jaminan.

Desain bukan hanya sekedar profesi — banyak dari kita profesi adalah sebuah panggilan. Dan merupakan keyakinan bahwa kita sebagai desainer individu dapat membuat perbedaan dan membentuk kualitas yang unik dari suatu produk. Desainer yang berbeda membuat desain yang berbeda pula. Desain adalah ekspresi dari keyakinan, ide, keterampilan, dan individualitas. Kami suka menghasilkan sesuatu.

Saya mendapat kesan bahwa di dunia UX dan desain antarmuka, saat ini terdapat kecenderungan untuk menahan individualitas dalam proses desain. Semuanya diatur di sekitar desain dan metodologi bisnis yang menghasilkan hasil yang dapat diprediksi dan kesesuaian visual. Tim sering kali menurunkan kreativitas. Merancang untuk diri sendiri adalah kebalikannya. Hal ini menekankan kreativitas individu dan membuka ruang untuk eksperimen dan eksplorasi.

Agar lebih jelas — mendesain untuk diri sendiri ada batasnya. Metodologi desain saat ini adalah kerangka kerja yang bagus untuk menganalisis, menyusun, dan mengevaluasi proses desain. Sebagai desainer, kami sering menyelesaikan masalah yang pada awalnya tidak dapat kami hubungkan. Dalam hal ini, desain yang berpusat pada pengguna memberi kita metode hebat untuk memahami ruang lingkup, orang yang terlibat, tantangan, dan tujuan. Bila anda mengerjakan desain sistem komunikasi untuk sebuah rumah sakit, anda tidak bisa hanya mengandalkan pengalaman pemeriksaan kesehatan anda terakhir. Namun, bahkan dalam proses rancangan metodologis yang terstruktur dengan baik, terkadang ada baiknya untuk melupakan segalanya dan mempercayai intuisi anda. Ini akan memberikan anda kesempatan untuk menemukan sesuatu yang tidak dapat diantisipasi oleh siapa pun.

Kita harus ingat bahwa kreativitas adalah kualifikasi inti dari perancang profesional. Dan sementara kreativitas selalu membutuhkan batasan untuk menjadi lebih produktif — kreativitas tidak boleh dihilangkan oleh prosedur dan kesesuaian. Merancang untuk diri sendiri dapat memberi ruang bernapas yang kreatif dalam proses desain.

Terkadang saya merasa kreativitas harus lebih dihargai di industri UX/UI. Terlalu sering, desainer dipaksa untuk tetap berpegang pada proses, struktur, dan estetika yang telah ditentukan sebelumnya Desainer memiliki otonomi inventif dan estetika yang sangat berharga untuk menciptakan ekspresi, interaksi, dan artikulasi baru. Dari waktu ke waktu, semua desainer harus mendesain sendiri.

Artikel merupakan terjemahan dari artikel asli yang berjudul “Design for yourself! (Sometimes)” oleh Borris Muller yang diterbitkan pada situs medium.com