Memahami prinsip dari instructional desain dapat membuat  elearning memiliki experience yang lebih efektif. Teori instructional design ini yang harus dipertimbangkan untuk course elearning. Teori instructional design didefinisikan sebagai teori yang menawarkan panduan tertulis bagaimana membantu orang belajar dan berkembang. Jenis pembelajaran dan pengembangan ini termasuk di dalamnya aspek kognitif, emosi, dan sosial.

Menjadi ahli dalam instructional design, seharusnya sudah banyak melakukan sebuah riset. Berbagai teori instructional design menjelaskan learning behaviour, sumber motivasi, proses mental yang bisa dijadikan sebagai landasan teori dalam pengembangan bahan pembelajaran. Sebagai hasilnya, kemampuan untuk meningkatkan ketahanan pengetahuan dan memberikan elearning training yang lebih bermakna dan menawarkan nilai dunia nyata. Berikut beberapa teori yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembuatan elearning training.

Discovery-Based Learning

Discovery based learning pertama kali diperkenalkan oleh Jerome Bruner. Adalah sebuah pembelajaran berbasis inkuiri yang mengambil pendekatan konstruktivisme ke dalam pendidikan, dimana peserta pembelajaran didorong untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui proses self directed learning, secara sederhana disebut “instructionless” learning.

Teori ini meminta peserta didik harus memainkan peran dalam pengalaman belajar. Mereka didorong untuk mengajukan pertanyaan dan terlibat dalam eksplorasi mandiri. Dimulai dengan mengidentifikasi variabel, diikuti dengan pertemuan dan menginterpretasikan informasi. Lalu harus merumuskan hipotesisnya dan menggambar sebuah kesimpulan berdasarkan data. Pada titik ini, peserta didk juga punya kesempatan untuk mengevaluasi kembali asumsinya dan memvalidasi teori tersebut. Discovery learning mengizinkan peserta didik untuk memungkinkan pendekatan yang lebih proaktif dan personal untuk proses pembelajaran.

Inquiry-Based Learning

Inquiry-based learning menurut (Scardamalia, 2002) dalam http://www.edu.gov.on.ca/ merupakan sebuah pendekatan untuk belajar dan mengajar yang menempatkan ide, pertanyaan dan observasi dari peserta didik menjadi pusat dari pengalaman belajar. Inquiry based learning menyarankan bahwa individu memeroleh informasi dengan berinteraksi dengan rekan dan menginvestigasi tantangan dunia nyata. Individu ini didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses brainstorming. Lebih lanjut, inquiry based learning membantu membentuk komunikasi, menjadi pendengar aktif, dan kemampuan bernalar.

Inquiry based learning memungkinkan peserta didik untuk fokus pada pertanyaan atau tantangan yang mendesak, kemudian memikirkan cara baru dan kreatif untuk mengatasi hambatan dengan bantuan alat pembelajaran sosial informal.

Situated Cognition Theory

Situated cognition adalah sebuah teori bahwa pengetahuan tertanam dalam aktivitas, konteks, dan budaya dimana pengetahuan tersebut telah dipelajari. Diperkenalkan oleh Brown, Collins, dan Duguid pada tahun 1989. Pendekatan ini bergantung pada pembelajaran aktif. Peserta didik didorong untuk mempelajari informasi dengan bentuk kontekstual dan biasanya menghadapkan peserta didik pada tantangan dan situasi yang realistis.

Landasan Teori Kognisi Terletak adalah bahwa peserta didik harus mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru mereka di luar lingkungan belajar.  pengajar terlebih dalam kelas online harus membingkai setiap aktivitas  dengan aplikasi dunia nyata.

Mana yang Terbaik?

Walau  teori ini diperkenalkan beberapa dekade yang lalu tetapi masih relevan di dunia saat ini yang berorientasi teknologi. Pilihlah teori desain instruksional yang tepat untuk pelajar, peserta training korporat, atau kursus pelatihan online untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Sumber : Instructional Design Theories, Discovery-Based Learning,