Hampir seluruh perusahaan LMS (Learning Management System) di dunia saat ini dapat digunakan melalui mobile, dengan mudah, pengguna hanya perlu mengunggah aplikasi LMS tersebut melalui telepon genggam mereka. Tidak lain karena semua orang saat ini hidup ketergantungan dengan telepon genggam mereka. Telepon genggam adalah benda yang paling sering dibawa oleh siapapun. Dapat dikatakan bahwa telepon genggam saat ini adalah barang primer. Kita menghabisakna kebanyakan dari waktu kita di media sosial, e-mail bisnis atau pekerjaan, surfing di internet, main games, dan bahkan belajar melalui mobile. Bahkan di Amerika, 77% penduduknya memiliki smartphone atau mobile. Dengan hal tersebut, memanfaatkan mobile sebagai alat untuk meningkatkan engagement adalah keputusan yang tepat. Tapi mengapa?

01. Mobile adalah Kebutuhan Primer

Bila dahulu untuk mengakses internet, kita membutuhkan komputer, saat ini kita telah bergerak jauh dari itu. Handphone yang kita gunakan sehari-hari cukup untuk mengakses internet dan melakukan pembelajaran. Bahkan menurut data yang diambil oleh Pew Research Center, 85% penduduk Amerika memiliki mobile sedangkan setengah dari penduduk Amerika telah memiliki tablet. Banyak juga yang memiliki smartwatches, namun fungsi yang dimiliki smartwatches berbeda. Dimana smartwatches hanya digunakan untuk menerima pesan, telepon, notifikasi, atau pemantau kesehatan. Untuk belajar sendiri, smartwatches bukanlah pilihan yang tepat untuk digunakan. Maka apabila kita hendak mendapatkan engagement yang tinggi, maka konten kita harus siap dibuka secara nyaman melalui mobile ataupun tablet.

02. Fleksibiltas dari Mobile

Penggunaan mobile meningkatkan fleksibilitas penggunanya. Dengan kegiatan yang padat, dengan bantuan mobile, kita dapat melakukan pembelajaran di mana saja. Hal tersebut menambah waktu pengguna dalam melakukan pembelajaran. Dengan begitu, pembelajaran akan menjadi hal yang mudah untuk dilakukan. Dengan meningkatnya fleksibilitas dalam belajar, pengguna dapat mengakses konten pembelajaran darimana saja. Mereka dapat diam di rumah tanpa membuka desktop mereka dan belajar melalui mobile. Mereka juga dapat berpergian atau menikmati waktu di coffee shop sambil mengakses konten pembelajaran, cukup dengan mobile.

03. Learner Focused

 

Akhirnya hal penting bagi pengguna adalah ketika mereka merasa nyaman melakukan pembelajaran. Kemudahan mobile untuk digunakan kapan saja dan dimana saja menunjukkan bahwa pembelajaran melalui mobile dapat membantu mereka mengatasi masalahnya. Sehingga bagi pengguna, mereka mungkin akan menggunakan laptop atau desktop saat pembelajaran dilakukan di ruangan yang nyaman. Namun, untuk melakukan pembelajaran dimana dan kapan saja. Mobile learning akan menjadi pilihan yang paling tepat.

Silakan lakukan penelitian ini dengan staff anda, beritahu kami, mana yang menjadi preferensi mereka.

———————————————————–

References:

01. Photos
Unsplash by Paul Hanoka
https://unsplash.com/photos/HbyYFFokvm0

Unsplash by Sajad Nori
https://unsplash.com/photos/1cMVyPpwwJk

Unsplash by Erik Mclean
https://unsplash.com/photos/PMUhd1t3EGU

Unsplash by Zhenzhong Liu
https://unsplash.com/photos/02JRb0gOp30

02. Articles and Journals
Z., Mark. Leveraging Mobile Learning to Increase Engagement. Online, E-learning Industry (2021).
https://elearningindustry.com/leveraging-mobile-learning-to-increase-engagement

J., Nie. Why can’t we be separated from our smartphones? The viral roles of smartphone activity in smartphone anxiety. Online,  Research Gate (2020).
https://www.researchgate.net/publication/340109587_Why_can’t_we_be_separated_from_our_smartphones_The_vital_roles_of_smartphone_activity_in_smartphone_separation_anxiety