Sebelum berkembangnya teknologi seperti saat ini, guru biasanya memulai kelas dengen bercerita. Masih lekat dalam ingatan, bagaimana antusiasme siswa saat guru mulai bercerita. Cerita tersebut merupakan cara seorang guru menyampaikan pengetahuannya lewat bertutur.

Apa itu Storytelling?

Menurut dictionary.cambridge.org storytelling adalah the activity of writing, telling, or reading stories. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, storytelling bisa disebut dengan kegiatan menyampaikan cerita. Storytelling adalah sebuah cara yang powerfull untuk membuat orang lain bisa tergerak hatinya, terinspirasi atau bahkan merubah kehidupannya. Namun bagaimana, storytelling dapat digunakan untuk pembelajaran?

Cerita yang Melekat

Sebuah cerita memiliki kedalaman yang lebih bermakna daripada sebuah contoh simpel yang dijelaskan oleh guru. Menurut Green & Brook (2000) yang dikutip di Association for Psychological Science Cerita akan mengaitkan pemikiran, emosi dan bahkan mengarah pada penciptaan mental imagery. Dalam Polichak & Gerrig (2002) yang dikutip dari Association for Psychological Science individu yang mendengarkan cerita akan bereaksiĀ  secara otomatis, dan berpartisipasi. Siswa juga terjaga, mengikuti, ingin mencari tahu apa yang terjadi selanjutnya dan bagaimana cerita berakhir

Tujuan dan Manfaat Cerita

Penggunaan cerita dalam kelas bisa bermanfaat banyak. Cerita dapat memicu minat belajar siswa, membantu alur belajar, membuat materi mudah diingat, mengatasi penolakan atau kecemasan siswa terhadap sebuah pelajaran tertentu, dan membangun hubungan antara pengajar dan siswa, atau di antara siswa itu sendiri. Beberapa manfaat dari cerita yaitu:

  1. Cerita menciptakan ketertarikan bagi siswa dalam mempelajari sebuah pelajaran
  2. Cerita dapat memberikan struktur untuk mengingat pelajaran
  3. Cerita adalah bentuk berbagi informasi yang familiar dan dapat diakses

Bercerita di Kelas

Di dalam kelas, pembelajaran sendiri sudah disusun sebagai narasi, atau sebuah cerita yang secara sederhana dapat menjadi ilustrasi poin kuncinya. Mengambil manfaat dari drama alam dari cerita penelitian dapat membantu mengukur langkah dan flow pembelajran. Membayangkan diri sebagai seorang storyteller yang berkumpul diantara siswa di sekitar api unggun. Dibanding bergerak lurus melalui materi, fakta demi fakta, memasukkan storytelling dapat membuatnya lebih berkembang. Storytelling akan menarik perharian siswa, dan cerita juga bisa menjadi cara yang alami untuk memasukkan humor dalam sebuah pembelajaran.

 

Sumber : Harvard Business Publishing, Association for Psychological Science