Pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian besar orang. Telah hadirnya vaksin memberikan titik terang, tetapi belum dapat diprediksikan bagaimana hasilnya pada kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, bayangan untuk tetap bekerja dan belajar dari rumah masih menjadi opsi utama di sebagian besar perusahaan. Bagi yang sudah datang ke kantor, kekhawatiran akan tertular virus korona tentu memberikan kecemasan tersendiri. Semua itu menimbulkan titik jenuh yang berimbas pada penurunan motivasi.

Wendy Boring-Bray dalam psychologytoday.com menuturkan bahwa mengetahui adanya masalah dalam motivasi merupakan tahap yang bagus untuk mengelolanya. Beliau juga membagikan cara untuk meningkatkan motivasi yang selama hampir setahun ini menurun akibat pandemi. Berikut ulasannya:

Buat Tujuan S.M.A.R.T
Menetapkan tujuan adalah metode yang sangat baik untuk membangun motivasi kita. Menemukan motivasi untuk mengerjakan pekerjaan bisa terasa tidak berguna jika kita tidak punya arah. Oleh karena itu, menetapkan tujuan pribadi memberi kita sesuatu untuk diusahakan, terutama ketika pandemi COVID-19 telah membuat banyak orang merasa seperti melayang di luar angkasa.

Seperti sudah dibahas sebelumnya pada artikel tips membuat resolusi, metode SMART bisa digunakan untuk menetapkan tujuan. Apa pun tujuannya, catat itu dan buka kembali saat kita membutuhkan pengingat ke mana tujuan hidup kita.

Kerjakan Tugas Harian
Memiliki tujuan yang ditetapkan dapat membantu kita menyusun masa depan dan tetap pada jalurnya, tetapi terkadang itu tidak cukup untuk membangkitkan motivasi yang sangat dibutuhkan—terutama jika hari ke depan masih dipenuhi dengan ketidakpastian. Namun, salah satu cara untuk mendapatkan kembali kendali atas ketidakpastian itu adalah dengan merencanakan tugas harian.

Membayangkan semua pekerjaan yang terlintas di benak sangat membebani kita. Oleh karena itu, cobalah untuk menuliskannya dalam daftar sehingga terlihat jelas berapa banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. Setelah itu, coret pekerjaan yang sudah dillakukan sehingga dapat mengurangi beban di pundak kita. Mengetahui bahwa daftar pekerjaan yang semakin berkurang dan mengecil juga dapat menjadi imbalan yang memberikan motivasi ekstra.

Bangun Rutinitas
Setelah merencanakan tugas harian, selanjutnya adalah memegang kendali atas rutinitas harian. Mungkin sulit untuk tetap termotivasi ketika kita merasa seolah-olah tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Cobalah untuk mulai membangun aspek-aspek kecil dari rutinitas, sebagai cara untuk menambahkan beberapa prediksi kembali ke dalam hidup kita. Misalnya, mungkin setiap pagi ada yang suka minum secangkir teh sebelum mulai bekerja, atau mungkin ingin jalan-jalan setiap sore. Dengan menciptakan kebiasaan kecil itu, kita dapat memperoleh kembali sedikit kendali dan prediktabilitas. Berfokus pada rutinitas tidak hanya meredakan beberapa emosi yang muncul akibat pandemi tetapi juga memberikan perasaan yang lebih kuat setiap hari.

Tekankan Perawatan Diri
menekankan perawatan diri bagi seseorang yang merasakan dampak mental/emosional selama masa pandemi COVID-19 adalah pilihan yang tepat! Jika kita terus memaksakan diri selama periode kecemasan dan stres seperti itu, tanpa disadari kita akan mengalami kelelahan. Mendedikasikan waktu setiap hari untuk hal-hal yang berfokus pada kesehatan mental dan fisik kita sangatlah penting.

Ketika merasa sangat tidak termotivasi, memaksakan diri untuk melanjutkan tugas tidak hanya melelahkan, tetapi sering kali bisa sangat kontraproduktif. Terkadang, kita harus membiarkan pikiran kita mengambil alih kemudi dan bertanya pada diri sendiri: “Apa yang menjadi motivasi saya sekarang?” Bisa jadi kita sedang berjuang memotivasi diri sendiri untuk menyelesaikan artikel, tetapi otak kita benar-benar termotivasi untuk mulai berlatih gitar. Jika seperti itu, sisihkan waktu 30 menit untuk bermain gitar dan nikmati saat itu. Membiarkan otak untuk mengarahkan motivasi Anda untuk sedikit waktu dapat menyegarkan pikiran kita.

Tetap Bersosialisasi
Cara penting lainnya untuk meningkatkan motivasi saat bekerja dari rumah adalah dengan menjaga hubungan sosial. Kita tidak menyadari betapa pentingnya berinteraksi dengan orang lain sampai sesuatu seperti pandemi memisahkan. Tanpa kepastian dari teman sebaya, teman, atau bahkan keluarga yang dekat, banyak yang merasa terasing dan bahkan cemas, membuat motivasi untuk tugas sehari-hari semakin sulit didapat.

Beruntungnya, teknologi telah seperti video call dan yang lainnya telah memberikan kemudahan bagi kita untuk menghubungi keluarga dan teman di masa pembatasan sosial seperti ini. Meskipun terlalu banyak waktu di depan layar terkadang tidak terlalu baik, memiliki setidaknya satu orang yang dapat dihubungi saat kita membutuhkan inspirasi, dorongan, atau sesi curhat ketika merasa tidak termotivasi.

Temukan Terapi
Bagi banyak orang, COVID-19 telah menimbulkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi yang dapat menjadi hambatan yang signifikan bagi motivasi. Mencari ahli kesehatan mental berlisensi akan memberikan ruang bagi kita untuk mendiskusikan sumber kesulitan Anda agar tetap termotivasi, serta menyediakan teknik atau strategi untuk mengelola pikiran dan emosi yang mengganggu.

Situasi pandemi memang sangat berat, tetapi kita dapat mengupayakan motivasi, energi, dan produktivitas tetap berjalan. Kita harus mengembalikan kendali atas hidup kita di tengah ketidakpastian hidup selama masa pandemi. Semoga dengan menemukan kembali motivasi dapat membuat kita lebih semangat menjalani hidup yang produktif, energik, dan bahagia.

 

Referensi:
Boring-Bray, Wendy. (2020). “6 Ways to Rediscover Motivation During COVID-19”. https://www.psychologytoday.com/us/blog/new-beginning/202008/6-ways-rediscover-motivation-during-covid-19