Setelah beberapa kali pergi ke supermarket besar yang ada disekitar Jakarta, Saya merasakan ada beberapa persamaan dalam penataan produk yang seolah-olah sudah direncanakan oleh mereka. Seperti mudahnya mencari beberapa produk dengan melihat area yang sudah diset seperti area untuk produk daging (sapi, ayam, & laut), area untuk makanan ringan, area untuk produk susu dan seterusnya. Perencanaan ini dinamakan Planogram.

Menurut kamus Merriam-Webster arti dari Planogram adalah a schematic drawing or plan for displaying merchandise in a store so as to maximize sales” yang memiliki arti “gambar skema atau rencana untuk memajang barang dagangan di toko untuk memaksimalkan penjualan.”

Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan menggunakan Planogram dan umumnya ada dua keuntungan yang dapat dirasakan yaitu memaksimalkan penjualan dan ruang.
Dalam dunia retail, luasnya ruangan merupakan aset yang mahal. Dengan menggunakan Planogram, para pemilik toko dapat memaksimalkan peletakan produk dengan efisien dan dapat mengurangi biaya untuk menambah ruangan lain.

Salah satu contoh Planogram:

Gambar: CCentral

Perencanaan tata letak produk ini mirip seperti kita sedang merencanakan strategi mendesain sebuah website/ aplikasi. Kita akan menyusun User Journey yang merefleksikan alur calon pengguna website/aplikasi. Dari awal mereka masuk website/ aplikasi sampai mereka dengan mudah menemukan apa yang dicari.


Sumber: Shopify.
Featured Image: Photo by WALK_ on Unsplash