Sudah banyak sekali metode belajar yang berkembang saat ini. Semua metode tersebut memiliki kelemahan dan kekurangannya masing-masing. Memilih metode pun harus disesuaikan dnegan tujuan belajar yang ingin dicapai. Saat ini, metode belajar berbasis masalah sudah mulai banyak yang mengikuti, contohnya di dunia perkuliahan, mahasiswa jadi lebih kritis dan terbuka ketika mereka dihadapkan oleh penyelesaian suatu masalah. Metode belajar berbasis masalah mungkin terkadang hanya sampai pada solusi dalam bentuk konsep, yang tentunya konsep tersebut berasal dari teori ilmu yang mereka sudah pelajari.

Selanjutnya, ketika setiap mahasiswa sudah memahami teori dan memiliki konsep akan pemecahan masalah tersebut. Saatnya mahasisa implementasikannya ke dalam dunia nyata. Sehingga mahasiswa tidak mengetahui secara teori saja, melainkan  dapat mempraktekannya. Hal tersebut dinamakan Action Learning. Definisi Action learning dari berbagai sumber bila dirumuskan adalah sebuah strategi belajar yang membuat seorang individu atau kelompok terlibat langung dengan masalah kehidupan yang nyata, sehingga individu/kelompok tersebut bisa mengembangkan strategi, mengambil tindakan dan belajar mengenal akibat dari tindakan yang diambil. Dengan demikian, bila metode ini diterapkan, mahasiswa menjadi lebih aktif dalam membuat strategi pemecahan masalah.

Lalu, bagaimana cara penerapannya?

Action learning lebih efektif hasilnya bila dilakukan dalam sebuah kelompok kecil. Kelompok kecil tersebut diberikan satu masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang memiliki resiko sehingga menuntut untuk hati-hati dalam memutuskan solusinya. Sehingga setiap anggota dalam kelompok tersebut dituntut untuk bisa saling bekerjasama, belajar untuk saling bertanya, belajar untuk saling mendengarkan sehingga tim mereka mampu mengidentifikasi masalah, merefleksikannya dan baru kemudian mereka mengambil tindakan untuk solusi dari masalah tersebut. Dari proses itulah akan ada pemikiran inovatif yang tentunya meningkatkan hasil pembelajaran.

Ada 5 komponen yang digunakan dalam metode Action Learning, yaitu :

  1. Siapkan Sebuah masalah

    Masalah yang harus disiapkan adalah bersifat penting, spesifik dan tepat untuk dipecahkan dalam tim.

  2. Pembentukan Tim/Kelompok Kecil

    Buat sebuah tim dengan jumlah 5-6 orang dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda dan beragam. Sehingga akan lebih banyak informasi atau pendapat dari sudut pandang yang berbeda.

  3. Proses Pertanyaan

    Action learning menggunakan proses tanya jawab untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi. Karena dengan mengenal masalah lebih rinci. Mahasiswa dapat mengenal inti dan kesenjangan yang ada dalam masalah tersebut. Hal tersebut dilakukan agar lebih tepat dalam mengambil tindakan.

  4. Pengambilan Tindakan

    Action learning mengharuskan kelompok tersebut mengambil tindakna dan melakukannnya untuk memecahkan masalah tersebut. Apabila kelompok tersebut hanya sampai membuat rekomendasi, maka kelompok tersebut tidak bisa mengkaji lebih jauh lagi kreatifitas dan pikiran invatif yang dimiliki.

  5. Komitmen untuk Belajar

    Berhasil memecahkan masalah memang memberikan manfaat langsung bagi intitusi yang memiliki masalah tersebut. Namun nilai pembelajaran yang sudah diperoleh secara keseluruhan merupakan nilai yang tetap harus diterapkan dalam jangka panjang.
  6. Seorang Pelatih (Coach)

    Setiap kelompok dalam melaksanakan tugas baiknya didampingi oleh seorang pelatih. Pelatih tersebut berguna untuk membantu kelompok dalam menganalisa masalah, memberikan umpan balik terhadap perencanaan yang sudah disusun, membantu untuk kelompok tetat fokus terhadap proses yang sudah mereka jalankan dan apa implikasi yang dihadapi ketika mereka mengambil sebuah tindakan.

Masih banyak yang dapat dibahas lebih dalam lagi tentang Action Learning ini. Semoga ini menjadi salah satu metode belajar yang bisa diandalkan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di berbagai bidang, baik dalam perkuliahan maupun dunia pekerjaan.

Sumber :
wial.org

Sumber gambar :
Unsplash.com