Cerita yang bagus selalu memikat penonton. Begitu juga dalam desain UX, kita menggunakan cerita selama proses desain untuk memastikan bahwa semua pekerjaan berfokus pada kebutuhan pengguna dan nilai yang ingin kita berikan kepada pengguna.

Setelah kita selesai melakukan riset untuk mengerti kebutuhan dak keinginan pengguna, kita menggunakan insights untuk menceritakan kisah tentang siapa pengguna kita, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana kita menyediakannya.

Filusuf aritoteles banyak menulis tentang cara membuat cerita. Berikut 7 checklist yang harus ada dalam cerita kita:

  1. Plot – Apa yang ingin dicapai/ diraih pengguna?
  2. Character – Siapa penggunanya: tidak hanya secara demografis, tetapi insight apa yang kita butuhkan untuk memahami seperti apa mereka (dan kebutuhan mereka) sebenarnya?
  3. Theme – Bagaimana kita bisa membangun kepercayaan dan memisahkan kita dari kompatitor? Bagaimana kita mencerminkan keseluruhan hambatan yang harus diatasi pengguna?
  4. Dialogue/Diction – Apa yang akan dikatakan desain kita kepada pengguna dan bagaimana caranya? Apakah dengan nada formal/ informal sesuai dengan harapan mereka? Berapa banyak kata yang sesuai?
  5. Melody – Bagaimana pola desain keseleruhan akan terlihat menyenangkan dan dapat diprediksi oleh pengguna, menggerakkan mereka secara emosional?
  6. Decor – Bagaimana kita akan menampilkan semuanya sehingga grafis sesuai dengan pengaturan yang dapat dirasakan pengguna? Akankah dengan gaya desain klasik atau desain yang penuh dengan interaksi dapat memenuhi harapan mereka?
  7. Spectacle – Bagaimana kita bisa membuat desain yang luar biasa sehingga pengguna akan mengingatnya?

 

Sumber: Interaction Design Foundation
Featured Image: Photo by Florian Klauer on Unsplash