Pengenalan IP Character oleh HelloMotion Academy

Dalam dunia kreatif dikenal istilah IP (Intellectual Property) character. Berdasarkan definisi dari World Intellectual Property Organization, intellectual property ialah suatu bentuk karya cipta seperti literatur, seni, dan desain yang digunakan untuk keperluan komersial. Melalui artikel ini, kita akan lebih mengenal IP dalam bentuk karakter: kekayaan intelektual berupa desain karakter/tokoh yang berasal dari hasil imajinasi manusia.

Mengacu bahwa IP character digunakan untuk tujuan komersial, Hellomotion Academy dalam webinarnya memberikan contoh IP character yang mempunyai nilai komersial yang sangat tinggi. Salah satunya adalah Pokemon (pocket monsters)–kumpulan karakter monster yang berasal dari kreator Jepang. Karakter pokemon ini diaplikasikan pertama kali dalam video game dan pada akhirnya menyebar ke anime dan merchandise. Penghasilan per tahun karakter pokemon dalam 10 tahun ini sudah mencapai 150 triliun.

Selain Pokemon, ada juga karakter dari Jepang, yakni Kumamon. Kumamon merupakan karakter maskot untuk daerah prefektur Kumamoto. Karakter maskot ini berupa beruang hitam berpipi merah. Karakter Kumamon unik karena bebas digunakan oleh apapun/siapapun. Bahkan Kumamon dapat digunakan untuk kebutuhan produk pribadi. Namun sebagai imbal baliknya, Kumamon meminta para produser yang menggunakannya untuk mempromosikan prefektur Kumamoto. Penghasilan per tahun dengan menggunakan karakter Kumamon bisa mencapai 3 triliun rupiah per tahun.

Dalam webinarnya, HelloMotion memaparkan pola produksi pengembangan IP karakter yang ideal yaitu 80% berfokus pada proses bisnis (menjaga cash flow perusahaan tetap lancar) dan 20% untuk pengembangan IP charater itu sendiri. Sedangkan monetisasi IP character melalui content distribution, licensing, merchandising, dan sponsorship.

Content distribution (distribusi konten). Konten merupakan infomasi atau pengalaman baru. Jadi distribusi konten adalah pendistribusian informasi atau pengalaman baru, yakni mengenalkan IP character ke masyarakat melalui beragam media. Salah satu contohnya, pengenalan karakter Pokemon ke masyarakat dengan menampilkannya dalam bentuk animasi yang ditayangkan di stasiun TV.

Lincensing (pemberian izin). Dalam hal ini, sebuah perjanjian antara pemilik IP character dengan penerima lisensi. Seperti contoh karakter Kumamon, pemilik karakter kumamon, yaitu prefectur Kumamoto memberikan izin kepada siapapun untuk menggunakan IP tersebut.

Merchandising (praktik kontribusi penjualan produk kepada konsumen ritel). Jadi merchandising di sini lebih mengacu pada berbagai produk yang tersedia untuk dijual, dan tampilan produk tersebut sedemikian rupa sehingga menarik minat dan membujuk pelanggan untuk melakukan pembelian. Contohnya maskot Kumamon yang terlisensi ke masyarakat umum. Mereka bisa memproduksi produk merchandise ke dalam bentuk apapun.

Sponsorship. Sebagai bentuk pemasaran secara tidak langsung, sponsorship yaitu mendukung acara tertentu yang disukai oleh pelanggan. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan brand awareness dan membangun, memperkuat citra produk atau IP character. Contohnya, karakter Doraemon yang menjadi duta sebuah acara kegiatan bersih sungai.

Berbagai strategi pemasaran dapat dilakukan untuk menyampaikan pesan. Tidak jarang IP character dijaga kerahasiaannya sampai menunggu waktu yang dianggap tepat. Semua itu selalu menuntut kreativitas serta inovasi. Tidak heran IP character menjadi aset berharga perusahaan karena nilai utamanya ada pada kekayaan intelektual.

Binus University, sebagai salah satu universitas terbaik, memiliki IP character berupa maskot sosok lebah. Selain itu, proses belajar di Binus University tidak luput dari IP character. Setiap materi pembelajaran menggunakan aset-aset ilustrasi yang sudah disepakati sebagai IP character sebagai sebuah ciri khas.

Berangkat dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, Binus University dapat melakukan/memakai IP character baik secara umum atau sebagai maskot ataupun dalam pengaplikasian di materi perkuliahan. Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi Binus University karena:

1. memberikan kepribadian kepada Bina Nusantara;

2. memberikan sentuhan kreatif dan emosional bagi orang-orang melihatnya;

3. memberikan nilai hiburan (fun) bagi Binus University;

4. dapat berperan menjadi sarana menjual (promosi);

5. memberikan kesan awal bagi orang yang melihatnya.

Sebagai penutup, IP character akan sangat efektif jika dibuat menjadi terlihat menarik, sedap dipandang, dan mudah diingat. Suatu hal yang menantang karena proses pembuatan karakter melibatkan proses berpikir yang matang. Karakter yang tercipta dari hasil proses kreatif yang matang tidak hanya memperlihatkan keindahan secara langsung, tetapi juga berpengaruh pada citra perusahaan/brand terkait.