Seorang engineer menguasai teknologi, namun dia tidak memahami sifat manusia. Berdasarkan hasil penelitian ini, banyak produk tercipta yang hanya menerapkan teori logika dengan mengikuti peraturan desain yang ada, namun tidak dirancang untuk mendapatkan pengalaman terbaik secara emosional. Desain adalah kunci utama kesuksesan sebuah produk atau software. Dewasa ini, ketika semua serba digital, pengguna berada di bawah kendali dan terjadilah saat dimana pengalaman user dijadikan sebuah pembeda antara produk satu dengan yang lain. Dari sinilah pentingnya penerapan psikologi dalam sebuah perancangan desain.

Produk maupun software digital dirancang untuk kepentingan manusia. Sedangkan penggunanya adalah manusia. Jadi desain produk maupun software haruslah sejalan dengan pola pikir manusia, memahami pola pikir manusia dan mampu terhubung dengan emosi manusia. Kita semua tahu bahwa desain yang baik tidak menjamin pengalaman yang baik pula. Para desainer berasumsi bahwa user akan memahami kepelikan desainer dan menghargai nuansa yang dibangun dalam sebuah desain. Pada kenyataannya, user lebih tertarik untuk memenuhi kebutuhan atau hasrat mereka masing-masing. Mereka menginginkan sebuah software yang indah dengan pengoperasian  mudah, efisien dan cepat, serta mampu membuat mereka cepat paham dengan varian fitur dan operasinya layaknya sebuah intuisi manusiawi.

Jalan pikiran manusia sangatlah rumit. Milyaran sel syaraf terhubung dalam otak manusia dan tergabung menjadi sebuah kesatuan. Namun tenang saja, terdapat beberapa UI/UX yang dapat membantu untuk mendapatkan pengalaman mewah untuk para user. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pahami User

Sebelum masuk dalam pemikiran user, lebih baik mengidentifikasi user. Setiap user memiliki selara, pilihan dan tingkah laku yang berbeda-beda. Namun kita tetap dapat mengelompokkan mereka berdasarkan sifat-sifat yang umum. Siapa yang akan menggunakan software, aplikasi mobile atau web kita? Apa perangkat yang mereka gunakan? Berapa umur mereka? Temukan klasifikasi sebanyak banyaknya terhadap user kita, maka kita akan mudah merumuskan desain dengan UX mewah yang sesuai dengan user.

2. Mempertimbangkan sebuah produk seperti manusia sungguhan

Apabila produk itu adalah teman kita, seperti apa penampilannya? Akankah dia ramah dan hangat, atau pemalu dan menjaga jarak? Bayangkan produkmu adalah manusia sungguhan dan jawab pertanyaan tersebut dengan mencatatnya. Catatan tersebut akan menjadi dasar dari DNA experience kita. Bangunlah kepribadian dari produk kita.

3. Utamakan kualiatas disamping kuantitas

Kita mendapatkan notif dan email berita setiap hari, namun seringkali kita menghapusnya tanpa tahu isinya bahkan kita belum sempat membukanya. Di selah waktu kita yang berharga, kita membuka salah satunya untuk menghargai apa yang orang tulis untuk audien mereka. Bagaimanapun, tak ada yang baru dari email berita dan ini telah berlangsung dalam beberapa dekade ini. Kita membuka smartphone dan membuka browser untuk membaca konten yang kita inginkan. Untuk bisa menjadi konten yang dipilih, tentu perusahaan akan mengutamakan kualitas dibanding kuantitasnya. Kualitas disini berarti menyuguhkan konten yang tepat untuk user yang tepat pula. Karena mendesain produk yang autentik berasal dari penawaran kualitas konten yang ditawarkan kepada user.

4. Gunakan nama dan avatar

Ini adalah tips sederhana yang dapat digunakan sebagai pembeda. Contohnya adalah menggunakan alamat email author seperti contoh ryan@sribu.com. Mereka tidak lagi menggunakan email  atas nama perusahaan saja melainkan mencantumkan nama founder & CEO dari perusahaan tersebut. Dengan cara seperti ini akan tercipta hubungan yang lebih personal antara user dengan perusahaan. Walaupun berisi pengumuman atau pemberitahuan, email seperti ini akan terasa seperti mendapat pesan dari seorang teman yang berada di kontak user. Jika website anda memiliki blog, mengapa tidak mencantumkan nama asli author dari artikel bahkan jika perlu ada avatar dari author? User anda tak lagi membaca konten website anda melainkan artikel-artikel yang ditulis oleh author expert dengan nama dan foto yang jelas.

5. Terapkan pola/pattern yang sesuai dengan jalan pikir manusia

Manusia menyukai pola yang mana membatu mereka memahami sesuatu secara mudah dan cepat. Mereka mencoba menerapkan pola untuk mengerjakan sebuah tugas baik di dunia nyata maupun dunia maya. Kita bisa mengubah polanya, namun hali ini penuh dengan resiko. Cara untuk mendesain sebuah tampilan yang intuitif adalah dengan menerapkan pola mental manusia. Hal ini akan memudahkan kita membuat desain yang mudah dipahami secara pola intuitif manusia sehingga membuat user merasa nyaman.

6. Biarkan pengguna memilih

Apakah kita akan menempatkan user sebagai supir atau penumpang? Biarkan mereka memilih.  Berikan kebebasan pada user untuk menentukan pilihan. Sebagai contoh berupa  pengoperasian mouse, keyboard dan navigasi, melewati langkah-langkah dan membuat tampilan baru. Kita harus dapat mengarahkan user ke langkah yang tepat, kemudian memberikan mereka pilihan untuk membuat tampilan baru sesuai dengan apa yang user perlukan.

7. Gunakan foto atau ilustrasi original dibanding membeli atau mengambil gratis di internet.

Mengambil maupun membeli foto dan ilustrasi dari bank foto mungkin terkesan cepat dan efisien untuk mendapatkan gambar yang bagus dibandingkan harus memotret sendiri. Disamping memerlukan peralatan yang canggih dan angel yang sesuai, hal ini juga akan menyita banyak waktu. Bagaimana solusinya?

Menyewa fotografer atau visual artist adalah cara terbaik untuk mendapatkan gambar orisinil yang sesuai dengan identitas produk perusahaan. Semua gambar diciptakan untuk produk kita saja tanpa takut akan dipakai oleh perusahaan lain. Keuntungan lain adalah terciptanya sebuah konsistensi dari segi visual. Karena sebuah konsistensi akan meningkatkan pemahaman belajar dan mengurangi kebingungan.

8. Menampilkan testimonial dari user sungguhan.

Penelitian menujukkan bahwa menampilkan beberapa review dari konsumen akan meningkatkan kepercayaan pengguna online terhadap suatu produk. Dengan adanya testimoni mengenai produk kita baik dari segi kualitas, kegunaan bahkan kekurangan produk, para konsumen lain akan terpengaruh. Ini disebut sebagai pembuktian sosialitas. Disamping banyaknya review tentang kelebihan produk kita, jangan takut untuk menampilkan testimoni yang buruk tentang produk kita karena produk kita tidaklah sempurna dan semua orang menyadarinya. Disisi lain, produk kita akan terasa lebih manusiawi karena kita berani menampilkan testimoni user yang kurang memuaskan.

9. Menjawab feedback dari user.

Kita kita merilis versi terbaru dari produk kita, perhatikan user yang memberikan feedback di App Store atau jejaring sosial. Jika beberapa dari mereka mengatakan sebuah masalah, coba untuk menjawab dan beri solusi untuk masalah tersebut. Jika itu adalah sebuah bug di komputer mereka, jawablah dengan ucapan terimakasih. Jika mereka mengatakan betapa mereka mencintai produk kita, balaslah dengan ucapan terimakasih. Feedback sangatlah berharga karena dapat memperbaiki produk kita ke arah yang lebih baik. Dengan membalas feedback, user akan merasa dihargai pendapatkan dan ini adalah cara kita membuat sebuah komunitas produk kita.

Memanusiakan desain UX adalah sebuah hal tabu namun sangat penting dan kuat. Sebagai perumpamaan layaknya percakapan antara dua orang. Percakapan yang baik adalah ketika mereka saling mengenal satu sama lain, ketika emosi saling terhubung dan bahasa yang umum digunakan.  Begitu pula prinsil manusia dapat diterapkan pada desain website maupun aplikasi. Poin utamanya adalah untuk memahami apa yang user butuhkan dan membantunya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sumber:
https://uxdesign.cc/how-to-humanize-your-product-c92a67f9309f
https://uxplanet.org/humanizing-digital-experiences-by-applying-psychology-in-design-4f80036928bb