Sebagai instruksional desainer ataupun subject matter expert (SME), pekerjaan utama kita adalah mengembangkan konten pembelajaran yang dapat digunakan pebelajar untuk belajar secara mandiri. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu video, video dianggap media yang efisien dalam menyampaikan materi pembelajaran. Video dapat menggantikan proses tatap muka dengan pebelajar, dan kita dapat menyampaikan materi dengan leluasa dibandingkan menggunakan media cetak. Meski demikian, video tidak dapat digunakan untuk komunikasi dua arah, kecuali video yang dibuat online (video conference, webinar, dll).

Video yang digunakan dalam Learning Management System (LMS) merupakan salah satu penyampaian materi yang efisien, selain dapat diputar-ulang kapanpun pebelajar ada waktu, video juga dapat diunduh. Disamping itu, video dengan durasi yang panjang dapat membuat bosan penontonnya, karena attention span pebelajar yang kian berkurang, sehingga durasi video baiknya dikurangi. Durasi video pembelajaran sebaiknya tidak lebih dari 10 menit. Itulah fungsinya pembuatan naskah dan storyboard, untuk memperkirakan durasi video yang akan dibuat.

  1. Semuanya tentang konten
    Bahkan Steven Spielberg tidak bisa membuat konten yang biasa saja menjadi sebuah blockbuster. Saat merencanakan konten online, kita harus memastikan konten yang dibuat akan beresonansi dengan pebelajar.Pertimbangkan hal-hal berikut ini:
    Di mana Anda akan mendapatkan konten Anda? Apakah Anda sudah memiliki panduan dan manual yang dapat membantu merumuskannya? Bagaimana Anda memvalidasi konten untuk mengetahui nilainya? Bisakah Anda mendapatkan umpan balik tentang konten Anda dari profesional lain untuk menilai apakah konten tersebut masuk akal? Bagaimana Anda mengevaluasi konten-konten serupa dan memastikan konten Anda punya nilai lebih daripada yang lain?Anda dapat mengikuti mata kuliah (courses) lain yang serupa dengan mata kuliah yang Anda ampu untuk melihat perbandingannya, sehingga Anda dapat menyiapkan konten yang lebih baik.
  2. Bayangkan secara visual saat menyusun naskah video
    Ketika menyusun naskah untuk konten video Anda (latihan penting untuk memastikan konten Anda memiliki struktur konten yang logis), Anda sebaiknya menggunakan slide, gambar-gambar, dan video untuk menunjukkan konsep atau menekankan poin-poin tertentu.
  3. Shooting dengan latar hijau
    Menggunakan layar hijau memungkinkan Anda (atau tim video) untuk mengganti-ganti warna atau suasana yang sesuai, selain itu juga video Anda dapat terlihat lebih profesional dibanding yang lain. Hal penting lainnya, ketika ada bagian yang harus di-shoot ulang, Anda dapat mengatur kondisi shoot seperti sebelumnya.
  4. Hindari membaca naskah
    Naskah yang telah disusun mungkin sudah sangat ideal, tapi ketika shooting sambil membaca naskah, akan terlihat tidak natural. Sebagai pembuat naskah, Anda pasti tahu isinya, jadi sebaiknya sebelum shooting Anda memahami naskah kemudian saat kamera merekam, Anda menyampaikan naskah dengan bahasa Anda sendiri. Tidak perlu khawatir apabila Anda sedikit lupa, Anda masih bisa melakukan shoot ulang.
  5. Perhatikan suara
    Pebelajar harus dapat mendengar Anda dengan jelas. Apabila diperlukan, sebaiknya Anda menggunakan alat-alat rekam profesional agar suara yang dihasilkan lebih baik.
  6. Detail itu penting!
    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, misalnya Anda butuh mengambil gambar tambahan untuk konten yang telah kita rekam sebelumnya. Anda ingin mengambil gambarnya di ruang meeting di kantor. Meski demikian, kru kamera memaksa Anda untuk mengambil  gambar di lokasi shooting sebelumnya. Ternyata hasil videonya terlihat sangat mirip dengan hasil rekaman sebelumnya.
  7. Buatlah slide Anda seprofesional mungkin
    Slide presentasi yang menarik akan menarik perhatian pebelajar dan kemungkinan besar mereka akan memberikan umpan balik yang positif. Anda dapat meminta bantuan orang lain apabila Anda tidak mampu membuat desain yang baik, namun template gratis untuk presentasi kini sudah dapat ditemukan di website-website.
  8. Kerjasama dengan Editor
    Mereka yang membantu edit video Anda sebaiknya didampingi, untuk memastikan topik-topik utama dari materi Anda tidak di-cut, sehingga materi yang disampaikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.
  9. Review berulang
    Membutuhkan waktu yang lama untuk memproduksi video, Anda pasti tidak ingin hasilnya tidak maksimal. Berikan waktu luang untuk review video Anda dari awal hingga akhir, pastikan semuanya sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Dengan demikian, kualitas video tersebut dapat terjaga.
  10. Terima umpan balik
    Bagaimanapun juga, video yang menurut Anda sudah sangat baik pasti menerima saran perbaikan, baik itu dari pebelajar, sesama SME atau ID. Jangan takut untuk menerimanya, hal itu baik untuk memperbaiki kualitas video Anda kedepannya.

Referensi:
https://elearningindustry.com/filming-online-course-courses-tips