Istilah instructional design sebenarnya sudah cukup umum digunakan dalam dunia pendidikan. Tapi sebenarnya apa itu instructional design?

Terdapat beberapa pengertian mengenai instructional design, seperti yang dikutip dari instructionaldesigncentral.com, instructional design is the process by which learning products and experiences are designed, developed, and delivered.

Definisi dari instructional design dalam http://umich.edu/ dijelaskan iInstructional Design is the systematic development of instructional specifications using learning and instructional theory to ensure the quality of instruction. It is the entire process of analysis of learning needs and goals and the development of a delivery system to meet those needs. It includes development of instructional materials and activities; and tryout and evaluation of all instruction and learner activities.

Jadi, berdasarkan pengertian tersebut, instructional design adalah sebuah proses merancang, mengembangkan dan bagaimana menyampaikan pembelajaran dengan efektif.

Apakah Instruksional Design Penting?

Tentu saja, instructional design adalah hal yang penting, karena tujuan dari sebuah instructional design dalam sebuah pembelajaran adalah untuk mengidentifikasi siapa target pembelajaran, menganalisis kemampuan, pengetahuan dan perilaku dari pembelajar.

Hal ini tentu sangat berguna untuk dapat menghasilkan proses pembelajaran yang lebih efektif, sederhana dan kontekstual supaya lebih dipahami oleh pembelajar. 

Lalu Bagaimana Cara Mengembangkan Instructional Design?

Sebenarnya dalam mengembangkan instructional design bisa dilakukan dengan berbagai model. Model – model yang biasanya digunakan diantaranya ADDIE Model, Dick and Carey Model, Merrill’s First Priciple of Instruction, SAM (Successive Approximation Model), Bloom Taxonomy. Diantara beberapa model yang digunakan tersebut, Berikut penggunaan ADDIE Model dalam pengembangan instructional design. 

ADDIE Model  

ADDIE merupakan sebuah model pengembangan instructional design yang terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. 

Langkah 1 Analysis

Langkah pertama adalah menganalisis siapa target pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal, pengetahuan dan keahlian dari pembelajar. Analisis dilakukan untuk dapat menentukan tujuan pembelajaran dan target yang akan dicapai dari akhir pembelajaran. 

Langkah 2 Design

Selanjutnya pada langkah ini dilakukan penentuan jenis media dan metode yang paling sesuai. Membuat outline/storyline lalu tentukan  juga audio dan contoh visual yang relevan dengan pembelajaran. 

Langkah 3 Development

Pada tahapan ketiga adalah proses pengembangan kerangka konten pembelajaran dari fase perancangan. Pada tahapan ini konten ditulis, gambar, audio dan foto yang relevan juga diproduksi dan dimasukkan. 

Langkah 4 Implementation

Tahapan ini materi pembelajaran yang dibuat lalu disampaikan kepada pembelajar dan diamati penggunaannya dalam proses pembelajaran.

Langkah 5 Evaluation

Tahap terakhir dalam proses ini yakni mengevaluasi produk yang telah diimplementasikan, evaluasi dilakukan berdasarkan umpan balik dari pengguna.

Pengembangan desain intruksional bisa saja menggunakan model – model lain, karena setiap model pengembangan memiliki karakteristik tersendiri. Namun, hal yang lebih penting adalah desain instruksional yang dibuat seharusnya akan memudahkan pembelajar dalam memahami materi. Membuatnya pembelajaran menjadi lebih efektif, sederhana dan kontekstual dengan tidak mengurangi esensi dari materi tersebut.

Referensi

https://www.dashe.com/blog/instructional-design-models-comparing-addie-bloom-gagne-merrill

https://www.instructionaldesigncentral.com/instructionaldesignmodels

https://www.ef.com/wwen/blog/general/what-is-instructional-design/

https://www.instructionaldesigncentral.com/whatisinstructionaldesign

https://www.dashe.com/blog/instructional-design-models-comparing-addie-bloom-gagne-merrill

http://umich.edu/~ed626/define.html