Bagaimana Web Mengevolusi Dunia Pendidikan
Internet sebagai media distribusi yang sangat dahsyat membawa banyak sekali perubahan. Manisnya penjualan CD yang dirasakan industri musik ditutup dengan terpuruknya pemasukan karena pembajakan musik dan file sharing site. Di Inggris, pangsa pasar toko buku terus tergerus dalam persaingan dengan rendahnya harga dan luasnya ketersediaan buku (baik dalam bentuk fisik ataupun digital dengan perangkat kindle) yang ditawarkan oleh Amazon.com melalui media internet.
Pada Mei 2011, Boyd Myers menuliskan sebuah artikel menarik di The Next Web mengenai bagaimana internet merevolusi dunia pendidikan. Dimulai dari MIT yang mengumumkan inisiatif OpenCourseWare pada April 2001 untuk membuat material pembelajaran dari semua perkuliahan mereka tersedia secara gratis melalui internet, hingga bagaimana kampus-kampus ternama lain di U.S. seperti UC Berkeley, Yale, Stanford dan bahkan Harvard lambat laun mengambil langkah serupa.
Apalagi selanjutnya?
Inisiatif universitas-universitas ternama untuk menyediakan materi pembelajaran mereka diakses secara bebas adalah sesuatu yang menakjubkan. Sekarang siapapun dengan kemauan belajar yang tinggi memiliki kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran berkualitas yang mereka butuhkan. Namun internet dengan berbagai interaktifitas yang bisa dilakukan melalui teknologi web modern menyimpan lebih banyak potensi dari sekedar melakukan publikasi materi satu arah. Berikut ini adalah berbagai produk yang dihasilkan oleh berbagai pihak yang percaya bahwa web memiliki potensi untuk membuat pengalaman belajar menjadi lebih kaya, lebih terjangkau dan lebih baik:
Khan Academy
Menyediakan koleksi video pembelajaran dengan berbagai subjek dan berbagai fitur yang sangat inovatif seperti adaptive assessment environment untuk melatih pemahaman, statistik yang merekam materi apa saja yang tengah dipelajari untuk membantu pengguna memahami apa saja yang telah mereka pelajari, badges dan poin pembelajaran sebagai gamification untuk membuat proses pembelajaran lebih menantang, dan lain-lain.
Lore
Pikirkan facebook, namun didesain untuk collaborative learning dengan membawa kelas tradisional menjadi online. Fitur stream membantu siswa dan instruktur untuk berbagi note, link, media, file, question dan blogpost seputar materi yang diajarkan di dalam kelas. Fitur submissions memungkinkan instruktur untuk mengumpulkan tugas-tugas siswa secara daring yang kemudian dapat dibukukan melalui fitur gradebook.
Coursera
Koleksi perkuliahan dan materi dari universitas kelas dunia seperti Princenton, Stanford, University of Michigan dan University of Pennsylvania. Coursera dilengkapi dengan fitur online quiz dan ujian interaktif.
TED-Ed
Salah satu tools online learning yang sangat inovatif. TED-Ed memungkinkan penggunanya untuk membuat “Flipped Video” atau membuat material pembelajaran yang terdiri dari kuis pilihan ganda pendek, kuis dengan pertanyaan terbuka dan referensi tambahan untuk pemahaman topik terkait berdasarkan koleksi video TED dan video apapun yang dapat di-embed di internet.
Codecademy
Start-up yang didirikan karena rasa frustrasi kedua pendirinya dalam mempelajari pemrograman. Alih-alih menyediakan material dalam bentuk video, codecademy menawarkan solusi interaktif berupa code editor yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan pemrograman dan mendapatkan output dari kode yang ditulisnya secara real time.
Team Treehouse
Start-up yang didirikan oleh Ryan Carson, pendiri carsonified yang menggagas berbagai konfrensi terkemuka di industri web seperti Future of Web Apps, Future of Web Design dan Future of Mobile. Treehouse merupakan layanan berbayar yang bertujuan membekali penggunanya dengan kemampuan pengembangan web, pengembangan aplikasi iOS dan web design melalui koleksi materi pembelajaran berbentuk video, code challenge untuk menguji kemampuan, dan badges.
Itu saja?
Tentu tidak! Masih ada banyak inisiatif yang diciptakan berbagai pihak untuk membawa interaktifitas dan potensi yang ditawarkan web untuk memaksimalkan pengalaman pembelajaran. Ada edX yang merupakan proyek bersama Harvard dan MIT untuk menawarkan pembelajaran online melalui web. Ada Academic Earth dengan koleksi materi dari berbagai dosen dari berbagai universitas terkemuka. Ada Udacity, inisiatif tiga orang insinyur robotika untuk membuka kelas online yang menarik minat 160,000 pendaftar dari 190 negara berbeda dalam kelas pertamanya. Ada iTunes U yang memiliki banyak sekali koleksi video perkuliahan dan iBooks textbooks yang meruapakan inisiatif Apple untuk meruban lansekap pendidikan melalui textbook interaktif via iPad. Dan masih banyak lagi.
Poinnya, web membuka banyak sekali peluang. Disisi lain, pendidikan adalah salah satu hal vital yang terbuka lebih banyak lagi potensinya oleh teknologi web. Bentuk ideal dari pendidikan yang ditenagai oleh web itu sendiri belumlah ditemukan, namun banyak pihak telah berani untuk turun tangan berpartisipasi menciptakan wajah masa depan pendidikan yang ditenagai oleh web alih-alih menunggu orang lain melakukannya.
Pertanyaannya: dimanakah posisi kita saat ini? Peran apa yang kita ambil dalam proses evolusi pendidikan ini?
Comments :