Mengenal Daur Ulang Limbah Tekstil di Eat, Sleep, Recycle Seminar bersama TFI, TFISC, dan EcoTouch
Seminar Eat, Sleep, Recycle bersama Co-founder EcoTouch
Eat, Sleep, Recycle seminar berlangsung pada Jumat 11 Oktober 2024 di Auditorium lantai 4 Anggrek Campus, Binus Kemanggisan sebagai rangkaian terakhir dari tiga acara yang diselenggarakan oleh TFI dan TFISC. Rangkaian acara yang sudah berjalan adalah pengumpulan pakaian yang tidak terpakai yang dilaksanakan di kampus Anggrek dan kampus Alam Sutera dan mencapai 2000 pakaian, pakaian ini juga didonasikan ke Yayasan Tangan Kasih dan Johnny Salim foundation/center, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan segregasi yang dilakukan bersama dengan EcoTouch dari program segregasi ini para volunter yang telah ikut serta berhasil menghasilkan 140 kilo limbah tekstil yang sudah disegregasi dan rangkaian acara terakhir adalah Eat, Sleep, Recycle seminar ini.
Acara seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada para peserta mengenai topik daur ulang ini. Sebelum memulai seminar bersama dengan ibu Christina Harjanto selaku Co-Founder dari EcoTouch, ibu Andyni Kosasih, S.E, B.A., M.Lit selaku Manajer TFI memberikan sambutan yang hangat kepada para peserta kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Umum TFISC 2024 Natasya Andini dan juga sambutan dari Project Manager ESR Farren Angelica Dinzani. Setelah sambutan acara ada juga games yang dilakukan bersama dengan para peserta, games yang dimainkan adalah Quizizz lalu acara utama pun dimulai.
Pembicara pada seminar kali ini adalah ibu Christina Harjanto selaku Co-Founder dari EcoTouch. EcoTouch sendiri adalah lembaga yang telah berkecimpung dalam bidang recycling atau daur ulang, salah satu bahan yang didaur ulang adalah limbah tekstil. EcoTouch sendiri telah berdiri sejak tahun 2009 namun awalnya berdiri di Bandung, barulah pada tahun 2021 EcoTouch pindah ke Jakarta untuk memulai sesuatu yang baru. EcoTouch juga menjadi perusahaan daur ulang paling besar di Indonesia.
Banyak masalah yang tengah kita hadapi sekarang ini, seperti panas, kebisingan dan lain semacamnya. Pada faktanya, 39% emisi karbon disumbang besar dari perumahan. Dengan permasalahan ini, solusi yang dapat ditawarkan adalah peredam yang dapat meredam suara dan lain-lain. Peredam memiliki banyak jenis, ada yang terbuat dari bubble, busa, ataupun kaca, yang harus diperhatikan adalah jenis dari peredam yang akan dipilih nantinya jangan sampai salah memilih jenis peredam dan nantinya akan membahayakan atau merugikan kita sendiri.
Produk peredam juga harus ramah lingkungan, salah satu produk peredam yang tidak ramah lingkungan adalah peredam yang terbuat dari mineral. EcoTouch sendiri juga mempunyai produk peredam sendiri yang dibuat dari limbah tekstil. Ibu Christina juga memberikan info kepada para peserta bagaimana gambaran peredam dari EcoTouch ini.
Usai sesi seminar, ibu Christina mendapat tiga pertanyaan dari para peserta yang hadir. Pertanyaan yang ditanyakan seputar tantang yang dihadapi oleh EcoTouch. Setelah sesi q&a selesai, pihak TFI dan TFISC memberikan plakat kepada ibu Christina dan tidak lupa untuk berfoto bersama dengan para peserta.
Dengan berakhirnya seminar ini berakhir juga rangkaian acara yang dapat membantu BINUSIAN dan mengajak untuk lebih peduli lagi dengan lingkungan sekitar, pada barang-barang bekas mereka terutama kepada limbah tekstil seperti pakaian bekas yang ternyata dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat!
#binusuniversity #binuskemanggisan #binusanggrek #binusjakarta #daurulanglimbah #limbahtekstil
Comments :