Ketika orang mendengar istilah Computer Science, yang sering terlintas di benak adalah layar hitam dengan deretan kode misterius. Tapi ilmu komputer sesungguhnya jauh lebih dari itu, ia adalah seni, logika, dan bahkan empati yang dikemas dalam bahasa mesin.

Di era digital saat ini, hampir setiap aspek kehidupan kita terhubung dengan teknologi. Mulai dari aplikasi ojek online yang mempermudah mobilitas, hingga sistem rumah sakit yang menyelamatkan nyawa. Di balik semua itu, berdiri para computer scientist yang bukan sekadar ahli kode, melainkan pemecah masalah, visioner, dan pencipta solusi.

Di BINUS University, ilmu komputer tidak hanya diajarkan sebagai serangkaian teori atau algoritma. Kami percaya bahwa menjadi Computer Scientist juga berarti menjadi penggerak perubahan. Mahasiswa dibimbing untuk memahami kebutuhan manusia yang menjadi latar belakang teknologi—mulai dari bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem, sampai bagaimana teknologi dapat membentuk masa depan yang lebih inklusif.

Salah satu contoh nyata adalah bagaimana mahasiswa kami merancang sistem navigasi untuk penyandang disabilitas visual. Proyek ini bukan hanya soal teknis, tapi juga soal kepedulian. Ini membuktikan bahwa ilmu komputer bukan hanya tentang “bagaimana”, tapi juga “mengapa”.

Kita hidup di zaman di mana kode bisa mengubah dunia. Tapi perubahan sejati datang dari mereka yang mengerti bahwa di balik setiap baris kode, ada manusia yang akan merasakan dampaknya. Dan itulah yang kami tanamkan di BINUS: humanisme dalam teknologi.

#BINUSUniversity

#BINUSKemanggisan

#BINUSKemanggisanTetapDihati

#BINUSAnggrek

#BINUSJakarta

#ComputerScienceBINUS

#Computer