Jakarta dikenal sebagai kota metropolitan yang identik dengan aktivitas perkantoran yang ada di dalamnya. Akan tetapi, fakta pada sebuah Jurnal kesehatan pada tahun 2020 oleh Fleta mengungkapkan bahwa telah terjadi tren penurunan fungsi mata akibat pencahayaan pada beberapa kantor yang belum sesuai standar SNI. Penelitian bertujuan untuk mencapai kenyamanan visual pada bangunan dengan memanfaatkan kombinasi antara pencahayaan alami dan buatan dengan optimalisasi bentuk dan bukaan pada massa bangunan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan simulasi. Analisa bentuk bangunan dilakukan menggunakan Autodesk Forma, analisa tingkat pencahayaan menggunakan software Dialux Evo. Acuan dalam mendesain menggunakan buku CAHAYA dan Arsitektur (2017) meliputi aspek bukaan pada bangunan, jenis pencahayaan, dan faktor yang mempengaruhi kenyamanan visual pada ruang. Hasil penelitian adalah konsep perencanaan dan perancangan gedung kantor dengan pendekatan kenyaman visual di Jakarta Utara.